CHAPTER 25

16.9K 1.4K 312
                                    

Baca doang, follow kagak🤪

Jangan lupa follow sebelum membaca.


Happy Reading
---

Rey yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah melakukan ritual mandi nya sambil mengelap rambut nya yang basah dengan handuk.

"Dih, tumben banget lo mandi jam segini, Rey." Suara tersebut mengagetkan Rey. Pria itu lantas melihat teman-teman nya sudah berada di ruangan rawat Daania.

"Kapan kesini?" tanya nya datar.

"Udah ada lah sekitar dua puluh menitan. Lama banget mandi, lo? Habis ngapain?" tanya Ethan penasaran.

"Nggak ngapa-ngapain," jawab nya singkat lalu mengalihkan wajahnya ke sembarang arah.

Sedangkan Nathan sejak tadi menatap gelagat aneh dari pria itu. Rey yang merasa dirinya di perhatiin pun ikut beralih menatap ke arah Nathan.

"Ngapa lo?!" Tanya Rey tak suka pada pria ini.

"Lo yang ngapain?" Ia justru membalikkan pertanyaan itu untuk Rey.

"Gue nggak ngapa-ngapain," Rey pun berlalu dan meneguk air putih yang di pegang nya hingga habis.

"Badan lo hancur banget. Habis ngapain, Rey? Tawuran?" Ethan kembali bertanya.

Banyak sekali memar-memar yang ada di tubuh Rey. Dan jangan lupakan sayatan-sayatan itu. Ethan dan Nathan sudah tahu apa yang di lakukan oleh Rey saat melihat luka di tubuhnya.

Sedangkan Rey menghentikan aktivitas minum nya dan menatap Ethan dan Nathan bergantian.

"Berisik!" ucapnya datar.

"Yang di siksa Daania, yang hancur badan nya. Nggak jelas banget temen lo, Than." Sonya sejak tadi menatap Rey dengan tatapan sinis.

"Mau gue colok mata lo, hah?!" Rey bertanya ketus pada gadis itu.

"Sebelum sentuh dia, lo harus berhadapan dulu sama, gue." Ucap sombong Ethan sambil membusungkan dadanya dan memukul-mukul nya seperti orang paling hebat.

Rey sangat senang tertantang seperti ini. Ia berjalan mendekat kearah Ethan sambil menunjukkan senyum smirk nya.

Ethan menatap Rey ketakutan. "Mau ngapain lo?"

Rey tak menjawab, ia justru mempercepat langkahnya. Membuat Ethan gelagapan dan bingung. Ia mencari celah agar bisa melarikan diri dari Rey. Namun sebelum lari tiba-tiba saja..

Bugh

Rey meninju pipi Ethan dengan kuat. Pria itu langsung memasang kuda-kuda untuk melawan Ethan.

"Maju lo!" Tantang Rey.

"Gue bercanda, sialan!"

"Sayang, pipi Ethan sakit." Ethan merengek seperti anak kecil pada Sonya.

"Sakit, ya?" Sonya menatap Ethan prihatin, dan mengelus lembut pipi pacarnya tersebut.

Plak

Namun siapa sangka tiba-tiba saja Sonya menampar pipi Ethan.

Ekspetasi Ethan yang terlalu tinggi membuat dirinya tersakiti lebih dalam akibat tamparan dari kekasihnya.

DAANIA (END)Where stories live. Discover now