Someone's Point Of View

413 58 12
                                    

Hari hari dilaluinya dengan berbeda. Seperti selada dalam kimchi, suplemen dalam tubuh manusia, hantaran listrik dalam pengisi daya, dan bunga maehwa di musim semi.

"Aku mencintainya secepat ini. Mencintai bukan berarti harus berbalas saat itu juga, mungkin perasaan ini hanya lewat. Jadi akan kupastikan perasaanku padanya."

Lewat buku berwarna cokelat yang agak usang, ia bercerita. Segala sesuatu yang ia alami, segala yang ia rasakan, pada apapun, dan pada siapapun. Mungkin ini saatnya bukunya istirahat dan digantikan dengan seseorang yang mau menerimanya bercerita kapanpun ia mau. Menerimanya mengungkapkan apa yang menghadang perasaannya. Dan seseorang itu akan sama seperti malaikat yang dengan bahagianya membuka celah pintu hatinya perlahan.
----------

Pertemuan itu, walaupun bukan yang pertama tapi memberikan energi baik.

Hari itu dilalui dengan baik dan diakhiri dengan pesta kecil di sebuah tempat rahasia yang khusus di pesan tim produksi. Acara ini demi meningkatkan bonding diantara mereka tak terkecuali. Bukankah ini hal yang menarik? Membangun chemistry dengan cara-cara yang menyenangkan.

Sayangnya, malam itu Beenie tak minum sama sekali, bukan trauma hanya saja ia sedikit lepas kendali jika sudah meneguk botol itu. Ia memilih meminum yang tak memabukkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ingat, kesan pertama tidak boleh berlebihan.

Mini party itu terasa seperti pesta orang-orang yang sudah lama akrab. Seru dan menyenangkan.

Beenie menikmati harinya seolah beban tak ada lagi di pundaknya. Seolah semua teror di hidupnya tak memberatkannya sama sekali. Ia sangat berusaha keras, dan ia terlihat berhasil atas usahanya itu.

Let me present to you, Song Joong Ki!

Seru Ok Taecyeon.

Song Joong Ki memperlihatkan keahliannya dalam meminum bir.
He's really a good and wise drunker

Interaksi kecil antara sneior dan junior ini tak berlangsung lama. Joongki terlalu menikmati pesta nya.

"Yeobeen-ssi giliranmu!" teriakan itu datang dari sunbaenim

"Ne, andwe... Berikan pada yang lain saja, sunbaenim... " ia hanya mengernyitkan dahi tanda tak enak hati karena menolak.

"wahh jinjja, weeyoo?"

"ok Taecyeon dongsaeng it's your turn" walaupun agak terbata ia lantas memanggil ok taecyeon sebagai penggantinya, ia tak ingin seru sendirian.

~party is over~

Melumahkan punggung yang terlalu tegang karena duduk terlalu lama, akhirnya ia bisa berbaring di kursi penumpang dengan sangat lega.

"aigoo, enak sekali rasanya."

Ah apakah aku tersenyum sendiri? Bukankah aku menjadi gila sekarang?

----------
Pria itu sudah membawa dunianya entah kemana. Dirinya habis karena mabuk berat. Setelah sekian lama ia menahan mabuk saat bersama teman-temannya, ia melepaskannya saat itu juga.

Perjalanan ke rumahnya tak membutuhkan waktu lama karena jaraknya dekat.

"bagaimana aku berjalan jika mabuk seperti ini, ah pabo joongki-yaa" dirinya lagi-lagi suka mengutuk diri sendiri

Bibi Eun datang membantu.

Dibaringkannya ia di atas kasur kamar. Tak ada suara, tak ada tanda-tanda kehidupan karena dirinya jauh terlelap didalam sana.
--------

Hi, I'm YOUR HAPPINESSWhere stories live. Discover now