The Prettiest

523 57 29
                                    

Typo dimana-mana~


.....
Jeon Yeo Been yang tercantik!

"Oppa, jangan dulu memberiku banyak kupu-kupu."

"ah, aku hanya berusaha jujur" matanya memberi sinar yang kuat membuat wanita itu tak bisa menahannya.

"menurutku hubungan ini seharusnya bisa lebih"

"lebih bagaimana?"

"semacam memberi hak legal untukku."

"aku tidak mengerti"

"aigo, begini caranya"

Ki yang mendekat tiba-tiba itu membiarkan jantungnya tak aman sebentar saja. Juga seolah sedang menghipnotis Been yang tak bergerak sama sekali karena tangan besar ki telah mencapai pinggang wanita itu.

~~~

Been pagi ini ada kelas pilates, bersama sahabat nya, Taeri. Ia menjadwalkan nya hari ini karena kebetulan ada jeda waktu.

"eonni ada telfon"

"oh iya"

Ponselnya berbunyi, panggilan suara dari kakaknya.

"Hai, Been. Kau sibuk apa akhir-akhir ini?"

"Annyeong, oppa. Aku minggu ini ada beberapa photoshoot juga melanjutkan syuting. Kenapa?"

"nanti malam kau sibuk? Kalau ada luang kau bisa ke Gangneung untuk menemui ibu. Dia rindu."

Been terlihat mengernyitkan dahi nya.

"ah, malam ini ya? Kalau sore atau siang nanti atau besok? Aku.. Ehh.. Ada janji"

"tidak bisa. Ibu juga sudah menyiapkanmu masakan paling enak. Hanya malam ini.. Masa kau trga membiarman masakan ibu terbuang begitu saja?"

"tidak bukan begitu.. euh, baiklah oppa. Aku kabari lagi."

Ia segera menutup telfon dan menghentak hentakkan kakinya

"huft, aku harus menunda bertemu dengannya dulu kalau begini. Aduh, maaf oppa. Aku yang buat janji, aku juga yang membatalkan"

"apa ada sesuatu yang mengganggumu, eonni?"

"oh, tidak Taeri-ssi"

Sambil menggenggam telfonnya, ia menunggu jawaban dari seseorang

"Annyeong"

"Hhai.. Oppa."

"iya? Ada apa Been? Kau baik kan?" Ki memastikan karena suara Been agak bergetar

"uhm, itu, maaf oppa. Aku sepertinya akan membatalkan pertemuan kita malam nanti, ibuku sangat rindu katanya, jadi aku tidak bisa menolak.."

"ah, eomma? Tak apa. Justru itu kau harus mengunjunginya."

Been agak kaget dengan responnya

"ehh, oppa tak marah kan?"

"hey, hey. Untuk apa juga aku marah kalau itu menyangkut keluargamu, aku tak bisa marah. Haha kau ini sangat lucu, Been"

"Ahaha, maaf aku terlalu kaku. Mungkin efek rindu." kalimat itu keluar begitu saja dari bibirnya

"kapjagiya. Aku salah dengar kan?"

"tidak."

"haha iya pupuk dulu rindumu. Kita bisa bertemu lain waktu, have fun ya, salamkan aku pada kakak dan ibumu. See you soon"

Ki menutup telfon itu, sumringah.

Sedangkan Been merasa lega namun sedih karena tak jadi bertemu dengan oppa nya.

Hi, I'm YOUR HAPPINESSWhere stories live. Discover now