Team VINCENZO (Bonus Part)

394 56 7
                                    

HALOOOO!!

Bonus part author bagi deh soalnya gaenak cuma disimpen di draft aja😋🙌

Happy reading!!

Joongki melihat-lihat lagi isi galerinya. Ia tampak emosional saat ini.

Disebelahnya seorang wanita itu, ia memutar episode dua puluh yang menjadi piliha mereka berdua.

Pasca selesainya syuting terakhir drama Vincenzo, ia justru semakin rindu. Grup chat nya pun selalu ramai tiap waktu. Walaupun terbilang lumayan ketinggalan zaman, namun ia masih bisa paling tidak untuk berkomunikasi dengan keluarga barunya itu.

"Yeobeen-ah, lihat lah ini."

"Ne, oppa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ne, oppa. Ini saat kita sedang memakai topeng masing-masing dan melakukan siaran langsung. Aku suka dengan topengku." sambil menunjuk, ia memeragakan muka topeng itu dihadapan Joongki.

"Aigooo. Jangan begitu lagi"

"kenapa?"

"aku takut pipimu jadi sasaran kegemasanku." Beenie hanya tertawa, malu.

Saat ini mereka berdua sedang ada dirumah Joongki. mengapa hanya ada mereka berdua? Tentu tidak. sebenarnya ada lagi mereka yang diundang Joongki untuk kerumahnya. Hanya saja, mereka pulang lebih cepat. Ada urusan katanya.

"Aku masih boleh disini, oppa?" Beenie bertanya polos

"tentu saja, Been" matanya menatap Beenie.

Tak sengaja, mereka mengambil remote tv bersamaan. Tangan mereka tertangkap memegang satu sama lain.

"ah miyanhae oppa" "haha gwencana, aku refleks kaget." akhirnya Joongki yang memegang remote tv itu. Suasana canggung tak biasanya ada diantara mereka. Di lokasi syuting mereka saling bercanda satu sama lain tapi berbeda halnya dengan ini. Seperti ada sekat penghalang mereka.

"Kau, mau sebotol Makgeolli?" ucap Joongki.

"menghabiskan hanya sebotol tak masalah, kan?" Beenie menyetujui. Padahal botol Makgeolli tak hanya satu. Joongki menyimpan banyak di lemari pendinginnya.

Mereka larut dalam beberapa botol makgeolli. Sesekali membicarakan drama mereka berdua hingga bosan. Namun mereka tak mencapai titik kebosanan itu. Justru semakin senang ketika membicarakannya.

Beenie sangat menikmati obrolan mereka berdua. Mereka sangat lihai menciptakan suasana diantara keruhnya malam. Mendengarkan Joongki bicara rasanya seperti hati menjadi lembut, penuh perasaan senang dan sedikit lebih filosofis. Ia baru menyadari bahwa Joongki ini orang yang bijak. Selain bijaksana dalam tutur kata, ia juga bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Bukankah pengalaman hidupnya sungguh mengajarinya banyak hal?

Sedang Joongki menyadari kalau Beenie adalah seseorang yang tulus, apa adanya dan mengerti apa yang dia mau dan tak mau. Pendengar yang baik juga. Dan yang terpenting selalu menatap lawan bicaranya tanda bahwa ia menghargai orang yang diajaknya bicara. Hal-hal kecil ini jika digabungkan pasti terlihat menyenangkan.

Hi, I'm YOUR HAPPINESSWhere stories live. Discover now