Bab 27

5.4K 792 4
                                    


Hentak kaki bergema di lorong, seorang pria berwajah dingin dengan mata merah memandang lurus ke depan, ke arah seorang pria tua dan gadis berambut coklat. Pria dengan rambut biru langit itu berhenti di depan mereka berdua.

"Senang bertemu dengan anda kepala keluarga Rusalxya," ujarnya.

"Hormat kami kepada Duke Azriel Sacnite dari kerjaan Hujan," seru Pria tua.

"Saya tidak ada banyak waktu, jadi katakan saja langsung ke intinya," tegas Azriel.

Sebuah senyum licik keluar dari bibir pria tua itu. "Pertama-tama saya senang dengan kerja sama kita diperbatasan. Hasilnya lebih besar dari yang saya kira. Anta pasti mendapat untung banyak."

"Iya, terima kasih banyak untuk anda yang sudah membantu kami. Lalu apakah anda ingin meminta hasil itu?"

"Tidak, saya tidak ingin menumpuk kekayaan. Apalagi dengan usia se tua saya. Yang saya inginkan adalah melihat anak-anak saya bahagia."

"Lalu apa yang anda inginkan dari saya?"

Pria tua itu meninjuk ke arah gadis di sampingnya, gadis itu tersenyum dan memberi hormat pada Duke Azriel. "Saya ingin anda membantu putri saya Eletra Rusalxya menjadi ratu kerjaan Matahari."

#

Rapat yang membosankan, sejak menjadi Raja, Eren paling benci rapat denyan para bangsawan naif seperti ini. Mereka hanya mencetuskan hal yang menguntungkan bagi mereka sendiri. Jarang sekali yang bisa di dapatkan untuk Rakyat dari rapat seperti ini. Apalagi beberapa dari mereka memandang Eren dengan rendah, karena usia Eren. Eren tidak pernah serius menyimak semua pembahasan ini. Dia bergantung pada Luv yang ada di belakangnya, sebagai telinganya dan mencatat hasilnya nanti.

"Selanjutnya saya ingin membahas upcara Matahari yang di adakan sebentar lagi," sengiran licik keluar dari Marquess Rusalxya. Pria tua dengan kumis tebal yang selalu membuat Eren benci melihatnya. Entah rencana apa lagi yang ia akan buat.

"Apa itu," Eren mempersilahkannya untuk membual. Tatapannya jelas menunjukkan inti dari yang akan ia bicarakan, yaitu menjatuhkan Eren.

"Ada sebuah tradisi untuk calon Ratu di upacara Matahari. Yaitu menunjukkan bakat mereka dan di nikmati semua orang. Kebetulan Putri Milica bersalah dari kerajaan Hujan, bagaimana jika dia di minta melakukan hal itu," jelas Marquess Rusalxya.

"Tarian hujan?"

"Yang mulia pasti pernah dengar, tarian untuk menurunkan hujan. Di kerjaan Matahari hujan tidak pernah turun. Beberapa orang bahkan tidak pernah melihat hujan selama hidup mereka. Jadi, bukankah ini adalah hal bagus memperlihatkan esensi calon Ratu Matahari."

Satu ruangan nampak gaduh. Mereka sepertinya setuju dengan hal itu. Sangat jarang perkataan Marquess Rusalxya disetujui banyak orang. Namun Eren tidak setuju dengan itu. Dia tahu alasan kenapa pria tua ini meminta Putri Milica melakukan tarian Hujan. Sebuah tarian kuno yang dilakukan untuk memanggil hujan ke sebuah wilayah. Tarian itu diwariskan secara turun-temurun dari pendiri kerjaan Hujan, dan hanya gadis dengan darah bangsawan yang bisa melakukannya. Dari cara bicara Marquess Rusalxya sudah jelas dia sebenarnya tahu bahwa Milica tidak memiliki darah bangsawan, dia hanya ingin mempermalukan gadis itu di mata seluruh rakyat kerajaan Matahari.

#

"Apaa, tarian hujan!" Sentak Milica mendengar hal itu.

Dia tahu jelas tarian itu, karena dia pernah melihat seorang gadis bangsawan melakukannya saat upacara di Kerjaan hujan. Tapi itu tarian yang hanya bisa dilakukan oleh seorang dengan darah bangsawan. Sedangkan Milica sebenarnya anak dari seorang pelayan. Dia sama sekali tidak punya darah bangsawan.

Relive On Another World [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang