Part 40

89K 8.7K 2.1K
                                    


"Lepas" ucap dingin Arga karena Arsenio masih manarik tangan Acha.

"Gak mau lah gue! Pokoknya Acha pulang sama gue! Titik... Gak pake koma atau pun tanda seru!" Ucap Arsenio yang saat ini sedang berusaha untuk melepaskan tangan Arga yang menggenggam sebelah tangan Acha.

Jadilah Arga dan Arsenio saling tarik-menarik tangan Acha.

Bugh!

Disaat Arga dan Arsenio sedang tarik menarik, tiba tiba saja Arsen datang dan langsung melayang satu pukulan diwajah Arga.

"JANGAN SENTUH CEWEK GUE SIALAN!" Bentak Arsenal kepada Arga yang tersungkur. Dan langsung menarik Acha ke dalam pelukannya.

"Untung gue gak dipukul" batin Arsenio senang.

"Kak Arsen" gumam Acha yang sedang berada dipelukan Arsenal.

Sedangkan Arsenio hanya melongo melihat pemandangan yang berada dihadapannya.

"Cuih!" Ludah Arga ketika merasakan ada rasa amis didalam mulutnya.

"OY! GIGI LO GAK OMPONGKAN?" Teriak Arsenio ketika melihat darah yang keluar dari dalam mulut Arga. Sedangkan Arga yang mendengar kata Arsenio pun langsung menatap Arsenio tajam.

"Ayo pulang!" Ucap Arsenal sambil menarik tangan Acha kuat.

"Ntar kak Arsen, bibir kakak ganteng luka!" Ucap Acha sambil memberontak.

"Sialan!" Batin Arsen marah karena Acha memanggil Arga kakak ganteng. Emang gue gak ganteng? Itulah pikir Arsenal.

"Pulang sialan!" Geram Arsen karena Acha terus memberontak.

"Santai brother, jangan salahkan gue kalo cewek lo ntar jadi milik gue" ucap Arsenio sambil tersenyum smirk ke arah Arsenal.

Bugh!

"JANGAN MIMPI SIALAN!" Teriak Arsen marah.

"Ck! Ayolah... kau sudah memukul wajah tampan ku 2 kali hari ini" ucap Arsenio berdecak kesal.

Dan Tiba-tiba saja Arga datang dan langsung memukul wajah Arsen.

Bugh!

Bugh!

"Jangan!" Pinta Acha sambil menahan  tangan Arga yang akan memukul lagi wajah Arsenal.

"Dia udah kasar sama lo" ucap Arga dingin. Arga kesal karena dia tidak jadi memukul wajah Arsen untuk ke tiga kalinya.

"Jangan kak Arga, Kak Arsen pacarnya Acha" ucap Acha sambil memohon. Sekarang Arsen bahkan sudah terduduk direrumputan taman. Jangan pernah meragukan kekuatan dari gangster Reevelix!.

"Ayo kak Arsen kita pulang" ucap Acha dan langsung menguluskan tangannya agar Arsen bisa berdiri

Setelah itu Acha dan Arsen pun langsung pergi meninggalkan Arga dan Arsenio ditaman.

"Ck! Seharusnya gue yang nganter Acha pulang!" gerutu Arsenio karena Acha pulang bersama Arsenal.

Arga yang mendengar gerutuan Arsenio pun tidak mempedulikannya. Ia bahkan langsung melenggang pergi dari sana dan meninggalkan Arsenio sendirian.

"Ck! Ditinggal mulu gue" ucap Arsenio dan juga langsung pulang ke rumahnya.

Sedangkan ditempat Acha dan Arsen.

Saat ini Acha dan juga Arsenal baru saja sampai didepan pagar mansion Alexasander. Dan Acha sudah turun dari motor milik Arsen.

"Makasih kak Arsen" ucap Acha yang hanya diangguki acuh oleh Arsen.

"Ayo masuk dulu, ntar Acha obatin lukanya" tawar Acha yang tidak dijawab Arsen. Malahan Arsen manatap Acha tajam.

"Lo bisa gak sih jadi cewek gak murahan banget!" Geram Arsenal yang kini sedang berada dihadapan Acha.

"Murahan?" Bingung Acha.

"IYAH! LO ITU MURAHAN! MAU AJA DIAJAK COWOK LAIN JALAN. PADAHAL UDAH PUNYA PACAR. DASAR JALANG!" Bentak Arsen kepada Acha.

"Murahan tau gak! Berapa sih harga lo? Sini biar gue yang beli" ucap Arsen sambil bertanya kepada Acha.

"Kak Arsen kok jahat banget sih" cicit Acha.

"Lo itu sadar gak sih" ucap Arsenal sambil mencengkram bahu Acha kuat, bahkan Acha sampai meringis dibuatkan. "Gue itu cemburu kalo lo deket-deket sama cowok lain!" Desis Arsen menatap tajam Acha.

Plak!

"GUE CEMBURU SIALAN!" Teriak Arsen setalah menampar pipi Acha kuat.

"ACHA JUGA CEMBURU KALO KAK ARSEN DEKET-DEKET SAMA KAK GABY!" teriak Acha sambil menatap Arsen berkaca-kaca.

"Hiks... hiks... hiks... pipi Acha perih" ucap Acha kecil sambil menahan tangis nya. Tetapi tidak berhasil!

"Lemah!" Ucap Arsen ketika melihat Acha menangis.

"Gaby itu sahabat gue! Jadi gak usah egois!" Lanjut Arsenal dengan penuh penekanan.

"Hiks... Maaf kalo Acha egois" ucap Acha sambil terus menghapus air matanya.

"Maaf lo gak guna!" Desis Arsenal dan langsung pergi meninggalkan Acha yang sedang berusaha untuk menghentikan tangisannya.

"Acha kok egois sih!" Gumam Acha kepada dirinya sendiri.

"Acha gak boleh egois! Kak Gaby sama kak Arsen hanya sahabatan! Jadi gak boleh egois!" Lanjut Acha sambil menguatkan dirinya sendiri.

Dan setelah tangisannya mereda, Acha pun langsung masuk ke dalam mansion keluarganya. Dan tanpa Acha ketahui, ada seseorang yang sedari tadi melihat perlakuan Arsen terhadap Acha sambil mengepalkan tangannya.

Tbc!

Maaf jika ada typo dan juga ada kata-kata yang tidak menyambung dari cerita diatas!

Follback? Dm aja.

Dan yang udah semangatin author plus yang masih bertahan membaca cerita ini author kasih lope deh buat kalian🖤😹

~TERIMAH KASIH~

POSSESSIVE ARSENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang