Part 61

38.4K 3.4K 905
                                    

"Akhirnya... Akhirnya malam ini tiba, malam dimana kamu akan menjadi milikku selama-lamanya" ujar Bara sambil memeluk tubuh Acha erat.

"Persetan dengan obsesi, yang terpenting kamu milikku!".

Hancur...

Dunia Acha sudah  hancur.

Acha kini sedang menangis tersedu-sedu di atas ranjang. Dia merasa jijik dengan dirinya sendiri, mahkotanya sudah hilang, mahkota yang telah ia jaga bertahun-tahun telah hilang direnggut paksa oleh sahabat masa kecilnya sendiri.

"Maafin Acha ayah bunda, Acha hancur, pasti Kalian benci Acha kan disana" Raung Acha yang kini tengah merapatkan diri dengan slimut tebalnya.

"Sudah bangun hm?" Ujar Bara yang keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

"Acha salah apa? Kamu kenapa giniin Acha Bara? Kenapa!"

"ACHA GAK SUCI LAGI BARA! KENAPA BARA RENGGUT SEMUA KEBAHAGIAAN ACHA!" Teriak Acha menatap Bara penuh kebencian.

"Salah lo itu karena Lo udah bikin gue cemburu Acha, Lo itu punya gue! Selama ini Lo udh bikin gue sakit hati gara-gara lo dekat sama banyak cowok di luar sana!"

"Gue bahkan dulu mau pilih jalan aman buat nikahin lo dulu, tapi apa? Orang tua lo GK restuin! Gak salah kan kalo gue bunuh mereka?" Ujar Bara kini mendekati Acha dengan senyum senangnya.

"Dan lagi Lo cuman bisa bahagia sama gue, bukan sama orang lain" tekan Bara.

"Kamu pembunuh! Brengsek! Bunuh Acha aja" maki Acha memukul-mukul badan Bara yang ada di dekatnya.

"Sttt... Jangn ngomong gitu sayang" ucap Bara yang kini mengelusi kepala Acha dengan lembut.

Setelah itu Bara langsung beranjak keluar dari kamar tersebut.

Acha yang melihat Bara keluar pun langsung turun dari ranjang tersebut. Dia akan benar-benar keluar dari rumah neraka ini! Apapun caranya.

***

Entah bagaimana bisa Acha kini sudah keluar dari rumah neraka tersebut.

Dan disinilah Acha berada ditempat hutan-hutan yang rimbun, dia dengan jalan yang terseok-seok terus mencari jalan keluar dari hutan tersebut.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh Acha bisa melihat jalanan yang penuh dengan kendaraan lalu-lalang.

Akhirnya dia keluar dari hutan tersebut!.

Dengan tersenyum senang Acha berjalan sesekali meringis kesakitan.

Tak lama kemudian ada sebuah mobil yang berhenti disebelah Acha.

Acha langsung bergetar ketakutan, dia berfikir itu orang suruhan Bara yang akan membuat dia kembali ke rumah neraka tersebut. Ternyata dia salah! Ternyata itu kekasihnya! Kekasihnya Arsenal.

"Acha?" Pandang tak percaya Arsen ketika sudah keluar dari mobilnya.

"Lo dari mana aja sialan!? Lo nyusahin" geram Arsen namun tak urung memeluk Acha erat. Dia rindu! Dia rindu gadis kecilnya.

"Kak Arsen?" Lirih Acha tak percaya. Sudah lama! Sudah lama dia tidak mendapatkan pelukan hangat dari Arsen.

Dengan tersenyum bahagia Acha membalas pelukan Arsen dan langsung menumpahkan tangisannya yang ia tahan sedari tadi. Acha berharap akan seperti ini terus. Acha juga berharap ini bukan mimpi, jika pun ini mimpi tolong jangan bangunkan Acha!. Acha sedang bahagia saat ini.

"Kak Arsen tolongin Acha hiks..." Lirih Acha kini menatap Arsen penuh permohonann.

Baru saja Arsen ingin membalas perkataan Acha. Tetapi ia melihat tanda kemeran disekitar leher Acha. Bukan satu atau dua saja! Tapi banyak sekali. Arsen yang melihat itu pun langsung saja mendorong kasar tubuh Acha sampai terjatuh ke jalanan yang kasar.

"Lo!?" Gantung Arsen memandang penuh tak percaya ke arah Acha.

"Jalang murahan!" Maki Arsen marah yang kini menatap Acha penuh jijik.

"Ngejalang dimana lagi lo sialan? Lo menjijikan! Dibayar berapa lo sama laki-laki di luar sana!?" Geram Arsen yang memegang erat dagu Acha.

"Sakit kak" ringis Acha yang berusaha untuk melepaskan tangan Arsen yg mencengkram erat dagunya.

"Dibayar berapa lo anj? Udah berapa cowo yang lo tidurin?"

"Gue nyesel! Bener-bener nyesel buat nyariin lo kamana-mana tapi apa? Lo malah ngejalang di luar sana!'.

"Lo seneng kan!? Gak usah pura-pura nangis didepan gue Lo!"

"Najis banget gue khawatirin lo!"

"Lo kalo lagi butuh uang bilang ke gue! Atau perlu lo ngejalang sama gue, bakal gue bayar berapa pun yang lo mau anjing! Gue bene-bener jijik sama tingkah jalang Lo ini".

"Cih! Gue mau putus! Gue gak mau pacaran sama jalang murahan kayak lo! Gue harap lo mati secepatnya Acha!" Lanjut Arsen sambil berdecih sinis.

Arsen langsung beranjak dari sana dan mengambil sesuatu didalam mobilnya.

Plak!

Lempar uang ratusan ribu yang lumayan banyak ke arah wajah Acha.

"Anggap aja lu selama ini lu jadi budak gue! Dan itu uang bayaran gue ke elu"

Langsung saja Arsen pergi meninggalkan tempat itu dengan mobilnya.

"Sialan lo Acha, lo jalang yang menjijikan! Coba aja lo jadi jalang gue, lo bakal hidup nyaman sama gue, ga kayak jalang gak ke-urus kayak gitu" ujar Arsen yang kini sedang menyetir mobilnya menjauhi tempat Acha.

"Gue harap lo cepat mati Acha!" Marah Arsen dengan mencengkram setirnya.

Sedangkan disisi lain Acha termenung mendengar ucapan Arsen.

"Hiks... Acha bukan jalang! Semuanya telah pergi? SEMUANYA TELAH PERGI YA TUHAN!" Raung Acha penuh putus asa.

"Pertama Keluarga, ke dua sahabat dan ketiga kekasih?"

"Acha harap terakhir kalinya nyawa Acha yang pergi Tuhan".

TBC!

Makin kesini makin kesana

Kayak rada-rada gimana gitu

JNGN BRGANTUNG SAMA JUDUL! BAKL DIGNTI JUDULNYA!

Sorry tlt up:)

Gbng GC? 085839585781

Fllw akun author! Fllbck blng aj!

Ig nya jn lupa👉Caca_zxa

Terima kasih!

POSSESSIVE ARSENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang