Part 55

79.9K 9.2K 3.5K
                                    

"Kalau soal mengagumi lo gue paling berani, tapi kalau soal memiliki lo gue sadar diri." Gumam Arsenio.

"Karena lo udah jadi milik orang lain yang sialnya kakak gue sendiri. Tapi tenang aja kalau lo udah gak jadi milik orang lain lagi gue orang yang paling depan yang mau buat lo jadi milik gue. Dan gue bakalan buat lo jadi seorang ratu yang harus dijaga dengan nyawa bukan seorang ratu yang dibuang layaknya sampah." lanjut Arsenio.

   Satu bulan sudah Acha melewati hari-harinya tanpa adanya kebahagiaan. Sekarang abangnya tidak lagi sama yang seperti dulu. Abangnya berubah semenjak kedatangan seorang gadis ke dalam mansion keluarganya.

Flashback onn

Saat ini Acha sedang duduk santai disofa ruang tamu sambil menonton tv dan juga sambil memakan cemilannya.

"Acha," Panggil Reza yang kini berada dibelakang Acha ditemani seorang perempuan yang sangat cantik.

"Abang!" Pekik Acha senang dan langsung memeluk tubuh kakaknya.

Sedangkan perempuan yang berada disamping Reza langsung menatap tidak suka ke arah Acha.

Acha yang melihat seorang perempuan disamping abangnya yang kini tengah menatapnya dengan pandangan tidak suka pun langsung saja bertanya kepada abangnya.

"Bang Eza, dia siapa?" Tanya Acha sambil mengalihkan pandangannya ke arah perempuan tersebut.

"Dia Amara, istri kakak."

Bagaikan tersambar petir. Acha tentu merasa syok ketika mendengar ucapan sang abnag.

Sudah hampir dua minggu tidak pulang, giliran pulang malah membawa seorang istri. Dan... Dia tidak tau akan hal itu?

"Bang Eza gak bohongkan?" Tanya Acha dengan mata berkaca-kaca.

"Abang gak bohong. Satu minggu yang lalu abang nikah sama Amara di luar negri." jawab Reza.

"Kenapa gak ngabarin Acha?" Tanya Acha yang kini sudah bersiap untuk menangis.

"Abang fikir itu tidak penting." Jawab Reza yang membuat Acha menggeleng tidak percaya.

"ABANG JAHAT! APA SEGITU TIDAK PENTINGNYA ACHA SAMPAI ABANG TIDAK MEMBERITAHU ACHA KALO ABANG MAU NIKAH? KITA ITU SAUDARA!" bentak Acha langsung pergi dari hadapan Reza dan berlari manaiki tangga dengan cepat untuk menuju ke kamarnya.

"JANGAN KEKANAK-KANAKAN ACHA!" teriak Reza marah.

Flashback off

"ACHA!" Teriak Reza.

"Kenapa bang?" Tanya Acha yang sudah berada dihadapan Reza.

"LO ITU BISA GAK SIH KALO DIPANGGIL LANGSUNG DATENG GAK USAH LAMA-LAMA GUE CAPEK TERIAK-TERIAK BUAT MANGGIL LO!"  Bentak Reza kepada Acha yang kini sudah menunduk dihadapan Reza.

"Maaf."

"Maaf! Maaf! Maaf! Itu aja yang lo bisa! Bisa gak sih hidup lo itu ada gunanya, lo itu beban! Pantes aja Arsen ninggalin lo." Maki Reza.

Acha? Dia hanya bisa tersenyum miris dibalik kepalanya yang menunduk.
Selalu saja seperti ini, tidak ada lagi perhatian yang dia dapat dari abangnya yang sekarang, yang ada hanya marah-marah dan juga mencaci maki dirinya. Padahal dia tidak tau apa masalahnya.

POSSESSIVE ARSENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang