Chapter 33 ~ Hilangnya kepercayaan

140 21 6
                                    

^Rumah Sakit Haesung^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^Rumah Sakit Haesung^

Memperjuangkan cinta sejati itu harus jika kau memang ingin memperjuangkannya dan orang yang kau cintai itu memang pantas untuk diperjuangkan. Baik situasinya dalam suka mau pun duka jika memang cinta sejati pasti akan menemukan jalan keluarnya. Butuh usaha yang keras dan kesabaran yang luas untuk menggapai sebuah cinta sejati.

Jangan lupakan juga kedua belah pihak tentunya berjuang bersama ketika menghadapi masalah. Itulah baru namanya cinta sejati, berjuang bersama dalam suka mau pun duka. Saling menyayangi, saling melindungi, saling memahami, saling menjaga, dan yang terpenting saling menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain.

Bagi Kevin Ochie itu kekuatannya, dan bagi Ochie Kevin itu cahayanya. Keduanya saling melengkapi. Seperti orang-orang pada umumnya. Semua orang pasti memilik orang yang dicintai dan disayangi setelah keluarga. Entah itu teman, sahabat, atau pacar. Begitu lah yang sedang diihadapi Kevin dan Ochie. Tetap saling menguatkan seberat apa pun masalah yang menerpa hubungan mereka berdua.

"Ochie-ya." Bryan terkejut melihat kedatangan Ochie.

"Anyeonghaseyo, Bryan Oppa." ucap Ochie sambil membungkukkan badan memberi salam. Perasaan Bryan campur aduk begitu melihat Ochie. Ada rasa bingung bercampur canggung. Mungkin karena Bryan merasa bersalah atas kejadian waktu itu.

"Aku dan Minho keluar dulu. Kalian bicara lah empat mata." putus Bryan cepat memberikan waktu untuk Kevin dan Ochie berbicara.

Melihat kondisi Kevin yang lemah tidak berdaya, lagi-lagi membuat hati Ochie hancur. "Aku di sini, sayang." panggilnya lembut sambil menggenggam erat tangan Kevin yang terjepit oxymeter."Jeongmal mianhae, Kevin-ah. Naega Jalmotaesseo."

"Akhirnya kau datang, Ochie Shin. Aku pikir kita tidak akan bisa bertemu lagi." gumam Kevin begitu membuka matanya. Ochie yang matanya memerah sontak menghambur memeluk Kevin. Meluapkan kerinduan yang ia tahan dan sudah menumpuk beberapa hari ini. Wanita itu semakin menangis terisak di pundak kecil Kevin. Begitu pun Kevin yang tidak kuasa menahan tangis bahagianya karena bisa bertemu lagi dengan wanita yang dicintainya. Wanita yang beberapa hari ini sangat ia rindukan.

Ochie menggeleng kerasa mendengar perkataan Kevin. "Musunsuriya? Mana mungkin aku tidak menemuimu lagi. Sekali pun dunia ini hancur, aku akan tetap menemuimu, Kevin Woo."

"Kau mau berjanji padaku untuk tidak melakukan hal bodoh lagi?" tanya Kevin memastikan. Ochie tersenyum lebar mendengarnya kemudian mengangguk.

"Aku janji tidak akan melakukan hal bodoh seperti kemarin. Kita hadapi masalah ini bersama-sama ya." Kevin tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.

Begitu rasa rindu sudah terbayarkan, Kevin melepaskan pelukannya dan menatap Ochie dengan sendu. "Seharusnya aku berusaha lebih keras lagi untuk membelamu dan membuktikan kau tidak bersalah pada urri hyung. Mianhae, chagiya." ujar Kevin sedih. Ia merasa tidak bisa menjadi kekasih yang baik untuk Ochie.

My Love is You (Ending Soon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang