Chapter 7 ~ Comeback

1.4K 75 16
                                    

☆☆☆

¤Incheon International Airport. Seoul, Korea Selatan¤

"Haahh... Akhirnya sampai juga di Seoul. Sungguh melelahkan naik pesawat berjam-jam." ujar seorang pria imut berkaca mata hitam. Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh. Namja itu adalah Luhan. Putra tunggal direktur utama perusahaan terbesar se-Korea Selatan, Mirae Company.

Sembari mendorong koper, Luhan berjalan dengan gaya coolnya. Membuat orang-orang terutama kaum wanita terpesona dengan ketampanannya. Sesekali ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat ketiduran di pesawat.

Pagi ini, bandara Incheon dipadati oleh orang-orang yang berlalu lalang di bandara tersebut. Ada yang mendorong koper maupun troli untuk membawa barang-barang mereka. Membuat pria imut dan tampan itu sedikit kesusahan mencari orang yang menjemputnya. Ia mengedarkan pandangannya meneliti deretan orang-orang yang juga sedang menjemput. Dan akhirnya namja imut itu melihat kertas bertuliskan 'Luhan' yang di pegang oleh seorang pria paruh baya. Yang ia yakini adalah sekretaris ayahnya, Kang Ji Wook. Jiwook melambaikan tangan ke arah Luhan. "Doryeonnim!*"

Luhan tersenyum menanggapi. Lalu ia melangkah menghampiri sekretaris sang ayah.
"Ahjussi* sudah lama menunggu?" Tanyanya. Meski pria paruh baya tersebut adalah sekretaris sang ayah, namun ia lebih suka memanggil Jiwook dengan sebutan paman daripada sekretaris Kang. Luhan lebih nyaman memanggil Jiwook seperti itu, karena ia tidak suka kesan terlalu formal. Lagipula, Jiwook sudah seperti keluarganya sendiri.

"Tidak juga, baru 10 menit yang lalu."
Luhan mengangguk faham

Jiwook mengambil alih koper juga tas Luhan.
"Biar aku saja yang membawa barang-barangmu, tuan muda. Kau pasti lelah menempuh perjalanan jauh."

"Gwaenchanhanyo. Aku bisa membawanya sendiri."
Tolak Luhan halus, ia merasa Jiwook berlebihan memperlakukannya.

"Direktur Lu menugaskanku untuk melayanimu sebaik mungkin. Jadi kau harus menurut, tuan muda." Tegas Jiwook membuat Luhan mengerucutkan bibirnya lucu.

"Ayah selalu saja berlebihan."
Jiwook tersenyum geli melihat tingkah putra atasannya itu.

"Kajjayo*, Lu sajangnim pasti senang sekali melihat tuan muda pulang. Beliau sangat merindukanmu."

Mata Luhan berbinar senang
"Kau benar, paman. Appado neomu* neomu bogoshipeosseo*."
Jiwook hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Tapi tunggu, Ayah tidak tahu bukan jika aku pulang hari ini?"
Tanya Luhan memastikan, Jiwook menggeleng.

"Tidak tuan muda. Beliau tahunya kau pulang minggu depan."

"Bagus, aku ingin membuat kejutan untuknya." Gumamnya senang.

Luhan menatap langit kota kelahirannya itu. Ia membuka kaca mata hitamnya. Memperlihatkan wajah imut dan kulit putih bersih tanpa noda itu semakin terlihat jelas.

"Seoul, i'm back." Gumamnya seraya menyunggingkan senyum menambah kadar ketampanannya. Setelah memakai kaca matanya kembali, Luhan melangkah menyusul Jiwook yang sudah berjalan lebih dulu.

Sedangkan di sebuah perusahaan terbesar se-Korea Selatan, Mirae Company seorang pria paruh baya sedang sibuk meeting dengan para kliennya. Dia adalah Lu Seok Ho, ayah Luhan sekaligus direktur utama Mirae company.

"Meeting selesai sampai disini. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik." Tn.Lu menutup meetingnya

"Ne sajangnim!" Jawab para klien dan karyawan dengan kompak.

My Love is You (Ending Soon)Where stories live. Discover now