Chapter 34 ~ Cinta Kasih Ibu

136 19 6
                                    

"Bagaimana, Kwon Yoo Jin? Apa kau sudah memutuskan? Pilih bekerja denganku atau anak-anakmu aku ambil sebagai jaminan?" Ny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana, Kwon Yoo Jin? Apa kau sudah memutuskan? Pilih bekerja denganku atau anak-anakmu aku ambil sebagai jaminan?" Ny. Kwon terbelalak ketika seorang rentenir pria menyebut anak-anaknya. Wanita paruh baya itu menatap pria rentenir tersebut dengan tatapan memohon sambil menggeleng beberapa kali. Jantungnya selalu berdegup kencang jika sudah menyangkut kedua putranya yang tidak bersalah namun ikut terseret ke dalam masalahnya yang rumit.

Terjerat masalah keuangan yang cukup banyak membuat Ny. Kwon mau tidak mau harus berurusan dengan rentenir. Hal itu ia lakukan demi menutupi keuangan perusahaan Tn. Woo yang sedang mengalami kerugian cukup besar. Sampai nasib hidup mati kedua putranya pasti akan dipertaruhkan di sini . Jika boleh memilih lebih baik nyawanya saja yang dipertaruhkan, jangan nyawa kedua putranya yang tidak bersalah. Mereka masih terlalu kecil untuk memahami kejamnya dunia ini.

Rentenir pria tersebut tersenyum menyeramkan melihat ekspresi Ny. Kwon yang begitu ketakutan. Ia menyentuh dagu Ny. Kwon sambil bergumam. "Terutama putra bungsumu yang sakit-sakitan itu. Aku sentuh sedikit saja sepertinya dia akan langsung menyusul ayahnya."

Mendengar ancaman si rentenir membuat jantung Ny.Kwon semakin berdegup kencang. Tubuhnya terasa panas dingin bercampur gemetar. Angin AC yang terpancar dari ruang kerja bos rentenir tersebut tidak mempan menyejukkan tubuh Ny. Kwon saat ini. Seolah orang yang ada di hadapannya ini adalah hantu. Sedetik kemudian, matanya mulai memanas hendak menjatuhkan air mata.

"Jebalyo sajangnim, jangan sentuh anak-anakku. Beri aku sedikit waktu lagi untuk memutuskannya." mohon Ny. Kwon sambil mengusap-usap kedua tangan telapak tangannya. Berharap rentenir pria bernama Choi Hae Joon tersebut memberi sedikit hati nuraninya untuk Ny. Kwon.

"Berapa lama lagi waktu yang kau butuhkan? Kau sudah tahu bukan jika aku tidak akan memberi toleransi pada orang yang ingkar janji?" ancam pria berambut klimis dengan tampang sangar dan menyeramkan itu. Memang sangat khas dengan penampilan seorang rentenir kejam.

Choi Hae Joon, si lintah darah yang terkenal paling kejam di seluruh penjuru kota Seoul. Peraturan bisnisnya adalah siapa pun yang tidak mematuhi semua syarat dan ketentuan di dalam kontrak pasti akan mendapatkan sanksi. Tentu saja bukan sanksi yang ringan dan biasa saja, sudah jelas sanksi yang sangat berat.

"Satu minggu. Aku janji satu minggu akan menyelesaikan semuanya secepat mungkin. Setidaknya aku harus menyiapkan ucapan selamat tinggal untuk kedua putraku." jawab Ny. Kwon cepat. Ketua Choi tampak menimbang-nimbang perkataan Ny. Kwon. "Aku mohon, mereka sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain aku." mohon Ny. Kwon lagi sambil terisak.

"Geurae. Aku turuti permintaanmu. Tapi ingat, jangan coba-coba untuk kabur dariku. Karena jika kau kabur, maka kedua putramu yang akan membayarnya." Ketua Choi masih tetap mengancam. Ia hanya mempersiapkan plan B jika Ny. Kwon ingkar janji.

"Aku janji dengan jaminan nyawaku sendiri. Jadi kau juga harus berjanji untuk tidak menyentuh anak-anakku."

"Arraseo. Kesepakatan kita deal."

My Love is You (Ending Soon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang