Chapter 2 ~ Terpesona

2.2K 106 31
                                    

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

Seoul National University terlihat mulai ramai meski jam masih menunjukkan pukul 09.00 KST. Mahasiswa-mahasiswi berlalu lalang memenuhi koridor kampus. Beberapa sedang sibuk dengan kepentingan masing-masing. Ada yang mengobrol, membaca buku, mengerjakan tugas, dan masih banyak lagi. Saat lainnya sedang sibuk mempersiapkan mata kuliah yang akan diterima hari ini, Kevin justru berjalan dengan lemas di koridor ruang kuliah setelah menyelesaikan hukuman yang diberikan dosen Jang. Sudah tidak sarapan, terlambat, dihukum pula. Ya Tuhan, tidak adakah yang lebih buruk dari ini?

2 menit...

5 menit...

8 menit...

Kevin mulai pusing, pandangannya mengabur. Ia merintih kesakitan sambil meremas perutnya.
"Sshh...perutku sakit sekali."

Keringat dingin membasahi wajahnya yang pucat. Rasanya ia tidak kuat lagi. Kesadarannya semakin menipis, tubuh Kevin akan ambruk jika saja tidak ada seorang yeoja yang menopang tubuhnya. "Hei! Kau baik-baik saja?" tanya Ochie khawatir. Ditatapnya wajah khawatir Ochie dengan sayu, pandangannya terasa buram.

"Ne gwaenchanayo," jawabnya lirih lalu jatuh pingsan di pelukan Ochie. Namja itu sudah tidak tahan lagi menahan pusing dan sakit pada perutnya.

"Ya, jeongshin jaryeo! Buka matamu!" Ochie menepuk-nepuk pipi tirus Kevin berusaha menyadarkan

"Aduh, dia pingsan. Eotteohge?" Ochie bingung setengah mati. Bukannya apa-apa, ia hanya takut disalahkan jika namja ini sampai kenapa-napa. Sungguh hari ini adalah hari yang sial baginya.

"Cakkanman*, bukannya dia ini namja menyebalkan yang tadi menabrakku?" gumam Ochie baru menyadari jika Kevin adalah namja yang barusan bertengkar dengannya.

Ochie melihat makalah yang dibawa Kevin, lalu kontan saja berdecak. "Dia benar-benar lemah. Baru mengerjakan satu tugas saja sudah pingsan." cibir yeoja itu meremehkan. Tapi tanpa Ochie sadari, ia meneliti setiap inci wajah Kevin dengan serius.

"Jika dilihat-lihat namja ini tampan juga. Kulitnya putih meski pucat, hidungnya mancung, bibirnya tipis. He is so perfect." Ochie terus mengamati wajah Kevin tanpa berkedip. Benar, ia terpesona dengan ketampanan seorang Kevin Woo.

"Ya Tuhan, ada apa denganku? Sadarlah, Ochie Shin! Kenapa kau jadi terpesona dengan namja menyebalkan ini? Meski tampan, dia tetap saja menyebalkan." gerutu yeoja bermata hitam pekat itu mulai menyadari tingkahnya yang seperti orang gila saja. Mana mungkin ia kagum apalagi terpesona pada namja yang membuatnya kesal setengah mati.

"Aku harus minta tolong. Tidak mungkin aku membawanya ke ruang kesehatan sendiri." monolognya lalu melihat sekeliling. Untunglah lumayan banyak orang di sekitar koridor tersebut.

My Love is You (Ending Soon)Where stories live. Discover now