Chapter 6

560 67 55
                                    

(09 agustus 2021)









Sosok yang tidak bisa di lupakan

☆☆☆

Sudah tiga hari setelah insiden jatuh pingsan yang di alami Yusuke membuatnya harus mendekam di kamar apertemennya, tidak masalah sebebarnya tapi yang membuatnya tidak nyaman adalah manajernya terus-menerus mengantar makanan untuk dirinya dan jika Yusuke  mengeluh dan meminta untuk berhenti maka hanya satu ancaman yang di berikan yaitu menghubungi ibunya dan melaporkan kondisi putra semata wayangnya itu. Dan karena alasan itulah Yusuke akhirnya memilih untuk mengalah dan menerima semua makanan yang di berikan.

Yusuke tidak pernah mengijinkan siapapun masuk ke apertemennya, sekalipun itu sang manajer. Semua makanan yang di berikan hanya akan sampai depan pintu apertemennya, Yusuke merasa tidak nyaman orang lain memasuki area pribadinya dan hal ini di maklumi oleh manajer serta orang-orang terdekatnya. Dan karena itu juga Yusuke memiliki waktu istirahat yang sangat cukup tanpa ganguan apapun.

Di hari ke empat Yusuke merasa sudah lebih baik oleh karena itu dia menghibungi manajernya dan juga Qiao Jie untuk mengatur pertemuan dengan Sam. Bicara tentang Sam, sejak terakhir mereka berkomunikasi malam itu Sam tidak pernah lagi menghubunginya, sejujurnya Yusuke sadar bahwa apa yang dia ucapkan sedikit berlebihan tapi Yusuke merasa perlu membangun tembok yang tinggi agar tidak kembali di sakiti lagi.

Setelah selasai bersiap-siap, dering ponselnya terdengar. "Jangan naik kemari, aku akan segera turun"

Yusuke bergegas turun sambil menenteng tas kecil di pundaknya. Hari ini dia harus bertemu Qiao Jie dan juga Sam sebelum dia kembali melakukan rekaman. Yusuke mendesis merutuki kebodohannya, pekerjaannya jadi terbengkalai karena sakit beberapa waktu lalu.

"Kau terlihat lebih sehat"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kau terlihat lebih sehat"

"Yah, terima kasih untuk makanannya dan memberi ku istirahat yang cukup"

"Jangan sakit lagi YU, Qiao Jie sangat khawatir. Bahkan Sam terlihat seperti akan menelanku karena tidak memperhatikanmu"

"Sam?" Yusuke terkejut saat mendengar nama Sam di sebut oleh manajernya.

"Iya, saat kau pingsan Sam terus menerus menatap dirimu dan memarahiku karena tidak becus menjagamu, dia terlihat sangat mengkhawatirkanmu"

Yusuke diam, tidak tahu harus merespon seperti apa, Sam khawatir? Yah tentu saja, dia memang khawatir. Khawatir penyakit Yusuke akan menghambat pekerjaan mereka.

"Tentu saja dia khawatir, karena dengan aku sakit itu akan membuat rencana kita tidak berjalan dengan semestinya"

"Dia benar-benar terlihat khawatir YU, dia..."

Yusuke langsung memotong perkataan manajerya "Dia sudah menghubungiku, dan berakhir dengan sebuah teriakan penuh kemarahan"


"Kalian bertengkar?" Tentu saja ini mengejutkan, di bandingkan dengan Tian, Yusuke adalah sosok yang tenang dan sangat pintar menyembunyikan emosinya. Dia jelas-jelas tidak menyukai Sam tapi tidak sekalipun menunjukkan itu di hadapan semua orang hal ini membuat manajernya sedikit terkejut saat mendengar perkataan Yusuke, berbeda dengan Ray dan Tian yang bahkan penggemar merekapun tahu kalau mereka saling membenci.


Ex-Boyfriend [SAMYU]Where stories live. Discover now