Chapter 12

582 64 65
                                    

(29 Agustus 2021)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pembicaraan yang mengundang tanya

☆☆☆

Alunan musik mengalun dalam mobil yang di duduki oleh Sam dan manajernya. Mereka baru saja menyelesaikan syuting dan bergegas pulang, dengan tangan yang sibuk mengemudi sesekali mata Lien, manajer Sam melirik Sam yang ada di sebelahnya. Bukan tanpa sebab Lien terus menerus memperhatikan Sam pasalnya sejak dia menjemput Sam tadi pagi, lalu saat di lokasi syuting hingga pulang Sam terus menerus memandang ponselnya seakan-akan sedang menanti sesuatu.

Lien ingin bertanya tapi sedikit enggan karena merasa suasana hati Sam sedang tidak baik, oleh karena itu dia lebih memilih untuk diam tapi baru saja dia kembali mengurungkan niatnya, Sam sudah membanting ponsel serta tas kecilnya di kursi belakang sambil mulutnya yang penuh dengan omelan.

"Sam, kau baik?"

"Kenapa dia tidak membalas pesan ku?" Lian tergelonjak kaget karena Sam merespon pertanyaannya dengan teriakan.

Sam tertegun saat melihat manajernya terkejut hingga harus menginjak rem secara mendadak. "Astaga, maafkan aku."

"Ada apa denganmu? Astaga, kau benar-benar membuatku terkejut" Sam menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian mendesah keras.

"Tidak ada, aku tidak apa-apa. Maafkan aku, maaf karena mengagetkanmu" Lien menggelengkan kepalanya dan kembali mengemudi, membawa Sam menuju rumahnya.

Keduanya terdiam, hanya alunan musik yang masih terdengar hingga suara dering ponsel Sam berbunyi. Sam yang terkejut langsung buru-buru berbalik mengambil ponselnya, berharap bahwa yang menghubunginya ini adalah orang yang setia memenuhi isi pikirannya. Tapi yang terjadi malah sebaliknya bukan nama Yusuke melainkan Jing Tian, hal ini membuat Sam kembali menghembuskan nafasnya dengan malas.

Lien melirik layar ponsel Sam yang tergelatak di atas pahanya. Nama Jing Tian, sejujurnya Lien cukup di buat bingung dengan hubungan mereka berdua. Lien pernah bertanya pada Sam apakah dia dan Jing Tian berkencan atau tidak jawaban yang diberikan Sam selalu sama, dia dan Jing Tian tidak pernah berkencan. Jing Tian hanya di anggap sebagai teman dan juga senior.

Tapi adakah teman yang selalu menempel seperti yang di lakukan Jing Tian? Adakah teman yang selalu ingin tahu apa yang di lakukan temannya? Kalau boleh jujur, Lien tidak menyukai Jing Tian. Wanita itu seperti benalu, selalu menempel pada Sam. Dia akan menghubungi Sam terus menerus dan jika Sam tidak mengangkat panggilannya maka Lien yang akan jadi korban. Lien juga tidak suka sifat Jing Tian yang seakan ingin memiliki Sam, jika bisa dikatakan seperti obsesi.

Berulang kali Lien mengatakan pada Sam untuk tegas pada Jing Tian karena jika tidak Jing Tian akan semakin kelewatan dan benar saja Jing Tian seakan sudah menganggap Sam miliknya dan itu membuat Lien kesal. Dan semakin kesal saat melihat Sam tidak pernah tegas pada wanita itu, hal ini yang membuat Lien sampai detik ini masih berpikir kalau Sam dan Jing Tian memang memiliki hubungan khusus.

Suara ponsel Sam berhenti tapi detik berikut kembali berbunyi.

"Angkat Sam, jika kau tidak mengangkatnya dia akan menghubungiku" Sam diam dan tidak bergerak untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Maaf jika aku ikut campur, tapi kalian terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar" Lien kembali bersuara dan ikut mengabaikan ponsel Sam yang terus berdering.

"Sudah berapa kali aku katakan, aku dan dia tidak ada hubungan apapun. Dia hanya senior ku" Lien menghela nafasnya dan melirik ponsel Sam yang kembali berdering.

Ex-Boyfriend [SAMYU]Where stories live. Discover now