Chapter 9

615 74 81
                                    

(15 agustus 2021)












Segalanya terasa membingungkan

☆☆☆

Seorang pria bersandar di pintu kamar, tangannya di lipat di depan dadanya. Sesekali hembusan nafas kasar keluar dari bibir mungilnya, matanya menatap pada sosok pria lain yang sedang berbaring sambil memeluk tubuhnya bak janin.

Beberapa jam yang lalu dirinya di buat terlejut oleh sebuah panggilan di jam empat pagi, awalnya berbagai kata umpatan sangat ingin dia ucapkan karena sudah mengganggu tidurnya tapi semuanya tergantikan dengan rasa khawatir saat suara serak dari seberang terdengar. Kantuknya hilang dan yang ada hanyalah kecemasan.

"Jemput aku di bandara" hanya kalimat sederhana tapi Chi Tian tahu bahwa Yusuke mengalami sesuatu yang buruk. Jadi tanpa menunggu waktu Chi Tian lantas bangkit, mencuci muka sebentar lalu mengambil kunci mobilnya dan beranjak menuju bandara.

Chi Tian tidak bisa memasuki bandara karena akan banyak orang yang melihatnya walaupun di pagu buat jadi dia memutuskan untuk menunggu di mobil selama satu jam lebih dan begitu melihat Yusuke berjalan ke arahnya alarm peringatan dalam dirinya berbunyi.

Cara jalan pria itu seakan kesuliatan, begitu Yusuke memasuki mobilnya aura yang keluar dari diri Yusukepun berbeda. Juga saat mereka sudah meninggalkan area bandarapun Yusuke diam dengan tetap memakai masker hitamnya. Dia khawatir, sesuatu pasti telah terjadi dan Chi Tian dapat menangkap memar pada wajah sahabatnya.

Yang membuatnya kembali terkejut adalah Yusuke meminta ijin untuk menginap di rumah Chi Tian, sesuatu yang tidak pernah di lakukannya. Walaupun ada banyak pertenyaan yang muncul di benaknya, Chi Tian memilih untuk diam dan membawa Yusuke ke apertemennya.

Chi Tian di beri kejutan lagi begitu mereka baru saja memasuki apertemennya, saat Yusuke yang berdiri beberapa langkah darinya membuka masker yang sedari tadi menutupi sebagian wajahnya. Memar dan penuh luka.

"Apa yang terjadi? Kalian bertengkar? YU...bagaimana bisa kau seperti ini?

Rentetan pertanyaan dari Chi Tian hanya di balas dengan keterdiaman lalu setelahnya Yusuke berkata ingin membersihkan diri. Hanya itu, tidak ada pembicaraan lain.

Jadi begitu Yusuke memasuki kamar mandi Chi Tian langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Aaron. Pria itu mengikuti Yusuke kemarin jadi bisa saja dia mengetahui sesuai.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada YU?" Tanpa menunggu sosok di seberang sana mengucapkan hallo Chi Tian sudah meneriakinya. Tidak ada balasan apapun dari Aaron membuat Chi Tian frustasi.

"Aaron...aku memintamu untuk mengawasi dan menjaga YU, tapi kenapa dia sampai...oh astaga"

"Apa maksudmu? Aku sudah mengawasinya sehari penuh kemarin tapi sialnya YU menangkap basah diriku dan kau tahu aku bahkan di pukul oleh si brengsek Sam"

"Kau di pukuli?" Chi Tian terkejut

"Tentu saja, dan belum sempat aku membalas dia sudah menyeret YU entah kemana"

Chi Tian menelan ludah dengan gugup. "Apa yang kau lakukan hingga Sam memukulmu?"

"Aku memeluk YU, dia terlihat akan menangis jadi...aku secara reflek memeluknya"

"Dan Sam melihat kalian berpelukan?" Chi Tian berkata dengan sedikit ketakutan karena jika Aaron menjawab iya maka sudah di pastikan Sam marah karena hal itu.

Tapi pantaskah Sam marah ?
Ah, jika di pikir-pikir memang sewajarnya Sam marah, jika ada yang melihat Yusuke berpelukan dengan pria lain maka akan menambah bahan berita lagi, di tambah Yusuke sedang bersama Sam saat itu.

Ex-Boyfriend [SAMYU]Where stories live. Discover now