6.

91 8 2
                                    


Hari ini, hari minggu yang sudah lama ditunggu-tunggu semua pihak. Tak terlalu banyak yang Zelvanya siapkan dia menggunakan pakaian sederhana blouse casual berwarna navy dipadukan dengan celana jeans hitam. Tak lupa, ada tas selempang biasa yang menggantung di lengannya.

Zelvanya meneguk ludah menatap dirinya di depan cermin, dia merasa jantungnya berdegup cepat. Lantaran, nanti akan bertemu secara langsung dengan Aline. Bisa diibarakan Aline adalah sosok idola bagi Zelvanya.

Serta, terselip rasa penasaran bagaimanakah sosok Aline saat di luar konten. Apakah tak ada perbedaan?

Setelah dirasa siap mulai dari kepala hingga ujung kaki, Zelvanya keluar dari kamar.

Baru melangkahkan kaki keluar,

"Eh, Non mau kemana cakep begini?" Tanya Mbok Lea tersenyum, memainkan alis.

"Keluar bentar Mbok"

"Ketemu pacar yaa Non hehe" Ucap Mbok Lea asal, sebatas ingin menggoda majikannya. Karena, selama ini Bos cantik sama sekali tak pernah berdekatan dengan cowok.

Mbok Lea melihat majikannya, hanya fokus bekerja dan bekerja. Padahal, di usia muda perlu juga diisi dengan kisah percintaan.

"Enggak lah Mbok, yaudah saya keluar dulu"

Tak memakan waktu lama, Zelvanya berjalan keluar rumah. Dari nampak depan rumah Zelvanya cukup terlihat minimalis dan sederhana dengan nuansa hitam, abu-abu dan putih.

"Mang, tolong buka pagarnya"

"Siap Non"

Lalu, Mang Dhani keluar dari pos satpam dan membukakan pagar.

Pada mulanya, Mang Dhani bukan langsung melamar pekerjaan menjadi satpam di rumah ini. Hampir satu tahun lalu, dia berhasil merampok rumah majikannya.

Namun, akhir cerita siapa mengira Mang Dhani malah diberikan penawaran pekerjaan untuk menjadi satpam oleh Zelvanya. Dan, membantu Mang Dhani melunasi semua utang dan biaya pengobatan Mamanya.

Mang Dhani sungguh bersyukur dan merasa beruntung bisa dipertemukan dengan orang baik seperti Zelvanya. Seandainya, tak bertemu mungkin dirinya sudah melakukan banyak kejahatan untuk mencari uang.

Zelvanya menekan tombol buka pada kunci mobil, kemudian berjalan masuk ke dalam dan dalam hitungan detik melaju pergi meninggalkan halaman rumahnya.

💙💙💙

Sekitar pukul 1 an, akhirnya Zelvanya sampai di depan rumah Aldiano dan Aline sesuai share location yang dikirim. Namun, untuk mengetahui secara lebih pasti Zelvanya harus bertanya langsung pada satpam di rumah itu.

Zelvanya keluar dari mobil, menuju depan gerbang rumah tersebut.

"Permisi, apa benar ini rumah Aline dan Aldiano" Tanya Zelvanya sopan,

Sang satpam menatap Zelvanya tajam beberapa detik, dari atas hingga ke bawah. Seakan menelisik siapa sosok tersebut.

"Ada apa?" Tanyanya cukup sangar,

Zelvanya meneguk ludah, cukup bergidik ngeri melihat matanya yang seakan mau keluar.

"Saya ada keperluan dengan mereka"

Sang satpam cukup ragu, lantaran dirinya selama bekerja tak pernah melihat seseorang seperti ini datang kemari. Apalagi, tak ada pesan apapun dari majikannya mengenai perihal tersebut.

Satu lagi, alasan semacam ini sudah pernah dilakukan banyak orang untuk menemui Aldiano dan Aline.

"Saya tanya dulu"

Si satpam berjalan masuk ke dalam rumah memilih memastikan benar dan tidak.

Zelvanya hanya mengangguk,

Sementara menunggu, Zelvanya merasa terpukau dengan penampilan depan rumah ini. Cukup luas dan terlihat modern dan minimalis. Di pekarangan halaman terlihat ada beberapa tanaman dan pepohonan.

Setelah beberapa menit,

Bukan hanya satpam, melainkan ada sosok yang menemaninya yaitu Aline.

Zelvanya menatap Aline tak berkedip dari kejauhan. Lalu, menggelengkan kepala berulang kali sungguh Aline sangat cantik dan imut.

"Duh, maaf ya Kak Zelvanya tadi gak beritahu satpam" Sahut Aline tersenyum malu,

"Iya, gak papa kok" Jawab Zelvanya santai,

Dalam sekejab, Aline membuka gembok yang menggantung di pagar. Tatapannya pun beralih pada sang satpam cukup sengit. Karena, sudah membiarkan tamu spesialnya menunggu lama di luar.

Merasa terintimidasi sang satpam hanya bisa menunduk,

"Maaf ya Mbak" ucapnya.

"Iya gak papa"

Zelvanya melangkah satu langkah demi langkah memasuki rumah, yang terlihat mewah dan berkelas bercorak cokelat hitam bertingkat. Dari depan saja, terlihat struktur dan design rumah ini benar-benar tertata baik.

Di depan pintu besar, Aline membuka pintu rumahnya.

"Silahkan Kak"

Zelvanya mengangguk,

Baru satu langkah Zelvanya memasuki rumah, sudah ada sesorang perempuan cantik yang cukup berumur menyambut dirinya.

Lalu berkata,...

"Oh, ini ya pacar barunya Aldiano, Line"

Seketika Zelvanya membulatkan mata, terkejut dengan penuturan tersebut. Padahal, dirinya baru pertama kali datang kemari dan tak mengenal Aldiano secara langsung. Bisa dianggap pacar Aldiano.

Benar-benar gila.

Lagipula, Zelvanya masih terlalu fokus dengan pekerjaan dan paling anti yang namanya pacaran. Dia selalu memiliki anggapan pacaran hanya membuang waktu secara percuma.

Oke sekian guysss...

Tungguin lanjutannya yaa...

Berikan vote dan komen yaa harus pokoknyaa

Bakal ada sesuatu yang mengejutkan hehe😂

💙💙💙

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant