41.

26 4 0
                                    


Ternyata, Zelvanya tak bisa memberi kepercayaan penuh kepada pihak kepolisian. Jujur saja gerak mereka cukup lamban menangani kasus dia. Itu malah menimbulkan spekulasi buruk di mata masyarakat seakan membenarkan apa yang terjadi.

Dan, Zelvanya tak suka. Dia merasa harus melakukannya sendiri. Hal inipun sama terjadi pada kasus Aldiano yang katanya masih dalam proses. Namun, sampai sekarang mereka tak diberitahu kasus mereka sudah sampai tahap mana.

Sesekali Zelvanya dan Aldiano berdiskusi melalui pelantara handphone untuk melakukan persiapan ke rencana selanjutnya.

Jelas mereka akan mengundang para awak media dengan pembahasan masing-masing permasalahan.

Dan di akhir percakapan mereka sering kali, Aldiano mengingatkan untuk...

"Jangan lupa makan pagi, siang, dan malam"

Zelvanya hanya bisa terdiam, dan menghembuskan nafas panjang. Lalu, tanpa aba-aba langsung mematikan sambungan telepon. Tepatnya, semenjak insiden bekal, Aldiano makin bertingkah seenaknya.

Kadang mendadak tanpa diminta ada antaran abang ojek untuk makan pagi, siang atau malam. Entah ke kantor ataupun sampai ke rumahnya. Dan, sudah Zelvanya minta buat berhenti. Tapi, tetap saja Aldiano tak mau dengar seakan bodoh amat.

Sebenarnya, setelah Zelvanya perhatikan baik-baik dan berulang kali dari video medsos tersebar. Ada sesuatu yang janggal disana.

Dan, Zelvanya akan menunjukkannya kepada media dan masyarakat luas bahwa dia tak salah. Tak hanya itu, dia diam-diam melacak beberapa orang yang paling awal memulai menyebarkan video tersebut.

Siang ini, Zelvanya akan menemui secara langsung di kediaman masing-masing orang untuk ditanyai sekaligus meminta keterangan mereka pada saat konferensi pers.

Teruntuk kasus Aldiano, Zelvanya sudah diam-diam menemukan bukti. Sehingga, kemungkinan besok Aldiano melakukan konferensi kedua.

💙💙💙

Zelvanya berjalan keluar dari kantor perusahaan menuju parkiran. Dia akan mendatangi langsung seorang diri, mereka yang menyebarkan video hoaks itu. Dengan mengintrograsi sendirian entah mengapa Zelvanya merasa lebih nyaman.

Zelvanya menyusuri jalan demi jalan ke ujung parkiran dimana mobil terparkir disana. Sewaktu dekat, dia membuka kunci lock mobil.

Namun, tiba-tiba ada seseorang dengan topi, kacamata hitam dan masker yang menghalangi jalannya Zelvanya masuk ke mobil.

Zelvanya menatap tajam, agar orang di depannya ini terintimidasi.

"Minggir" Usirnya,

"Ini gue"

"Maksudnya" Tanya Zelvanya bingung,

Dia pun menurunkan maskernya ke bawah dagu.

Seketika Zelvanya membulatkan mata ternyata sosok pengganggu itu adalah, Aldiano.

"Ngapain disini"

"Nemenin lo"

Zelvanya menaikkan alis, kembali bingung untuk kedua kalinya.

"Gue ikut, katanya mau ke bekasi kan"
Aldiano tahupun karena dia yang memaksa Zelvanya memberitahu rencana apa saja yang akan Zelvanya sendiri lakukan.

"Saya bisa sendiri"

"Gak usah banyak omong" Tangan Aldiano bergerak mengambil paksa, kunci di tangan Zelvanya.

"Eh,...kamu ini" Zelvanya menggeleng kepala, dengan tindakan aneh Aldiano sekarang-sekarang ini. Sangat tak biasa.

"Ayo masuk" Aldiano bergegas masuk ke dalam lebih dahulu.

Lihatkan Aldiano tambah berperilaku seenak jidatnya dari hari ke hari. Padahal, jelas-jelas ini mobil milik Zelvanya. Tapi yasudahlah mau bagaimana lagi, daripada adu mulut tidak guna. Zelvanya menurut saja.

💙💙💙

Selama perjalanan, mereka berdua hanya diam penuh keheningan. Tak ada yang mau memulai pembicaraan. Entahlah, Aldiano terlalu fokus dalam menyetir dan memperhatikan share location. Sementara, Zelvanya yang tak biasa ada seseorang disamping menjadi kikuk sendiri.

"Zelvanya" Kata Aldiano, memecah keheningan setelah setengah jam berlalu. Sebenarnya daritadi, Aldiano memutar otak mencari cara memulai pembicaraan dengan Zelvanya.

"Hmm..apa"

"Gue minta maaf udah nuduh lo yang enggak-enggak" Kata Aldiano dengan nada bersalah.

"Iya, gak papa"

"Selama beberapa hari ini, gue ngerasa bersalah banget sama lo" Kata Aldiano sendu, dia sadar sudah bersikap agak keterlaluan pada Zelvanya berulang kali.

Siapapun pasti marah, seandainya diperlakukan seburuk itu, pikir Aldiano.

"Iya, Al gak papa. Saya gak masalah kok"

"Beneran" Tanya Aldiano untuk memastikan,

"Iya, Al santai aja"

Sekarang sudah terjawab, akhirnya mengapa Aldiano bersikap aneh. Dan, jujur itu membuat Zelvanya canggung serta kurang nyaman dalam menjalin hubungan bisnis.

Oke sekian cukup lah yaa

Berikan vote dan komentar

See you next part

Suka gakk sih

Baper gak atau udah
bosen dengan cerita ini😂

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Where stories live. Discover now