40.

30 5 0
                                    


Daripada melihat komentar negatif yang terus bermunculan. Zelvanya memilih mengalihkan perhatiannya dengan memantau pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) ke sekian kalinya. Ada bidang tertentu yang sudah diperhatikannya memiliki prospek dan fundamental yang kuat berdasarkan beberapa konten youtube, salah satunya perbankan.

Adanya sedikit kendala bisnis Zelvanya sekarang-sekarang ini, sehingga dia memilih mencari peluang lain yang menguntungkan. Setidaknya, ini salah satu cara menjernihkan pikiran.

Ada seseorang mengetuk pintu ruangan kerja Zelvanya lagi.

"Masuk"

Jawab Zelvanya sambil melirik pintu, ternyata itu Reina. Namun, tangannya ada suatu yang sedang dibawa.

"Eh, Bu ini ada bekal dari seseorang gitu" Akhir kata Reina tersenyum tipis,

"Siapa?" Tanya Zelvanya bingung,

Reina menggeleng,

"Gak tahu Bu, dari siapa"

"Ini saya taruh" Lalu tak lama, Reina meletakkan di meja kerja Zelvanya. Tak langsung keluar, karena ada yang ingin dia obrolkan dengan Zelvanya hanya berdua.

"Bu.."

Reina menghembuskan nafas panjang cukup ragu membicarakan ini dengan Zelvanya. Namun, setelah, dia pikir-pikir puluhan kali hatinya merasa tak tenang dan harus dibicarakan. 

"Kenapa?"

"Maaf sekali lagi, Bu. Kalau saya terlalu lancang. Apa video medsos buruk ini tersebar karena adanya hubungan dengan kerjasama Pak Al. Saya pikir, kemungkinan ada seseorang yang ingin menghancurkan Pak Al dan kita ikut terkena batunya"

Itu hanya unek-unek terpendam Reina, tentu ada suatu alasan di balik itu semua hingga berani menuduh Aldiano. Reina merasa kemunculan sosok Aldiano cukup menjadi sumber masalah bagi sang pimpinan.

"Reina,..." Kata Zelvanya lembut,

"Kalau memang benar terjadi pun, itu juga kesalahan saya sendiri"

Bagaimanapun, itu sudah menjadi suatu keputusannya sejak awal sehingga Zelvanya, tak bisa menyalahkan Aldiano. Dia yang memutuskan, tanpa paksaan orang lain. Jadi, resiko sebesar apapun harus dihadapi.

Reina mengangguk, mengerti dan tak mengelak perkataan Zelvanya yang memang benar adanya.

"Baiklah, Bu. Kalau begitu saya permisi"

"Iya, Rei. Nanti kabari lagi bagaimana pihak kepolisian menanggapi tentang pelacakan dan hate comment itu"

"Siap Bu" Kemudian Reina keluar, dari ruangan Zelvanya.

💙💙💙

Kini kembali ke topik awal yaitu bekal. Jujur, cukup mencurigakan bagi Zelvanya. Bukan tanpa sebab, ini pertama kali seumur-umur Zelvanya mendapatkan bekal begini dari seseorang yang tak dikenal.

Saking menaruh rasa curiga, Zelvanya mengamati detail bekal tersebut hingga diputar-putar segala arah takut dia kalau diracunin atau malah dijebak. Apalagi di zaman sekarang, susah mempercayai orang yang benar-benar tulus.

Layar handphone Zelvanya tiba-tiba bergetar dan muncul notifikasi. Tak pakai lama, Zelvanya mengambil handphone lebih dahulu siapa tahu penting.

Al

Dimakan bekalnya

Zelvanya mengeryit heran,

Apa jangan-jangan ini dari Aldiano. Tapi, dia tak meminta Aldiano melakukannya.

Aneh sekali.

Zelvanya langsung membalas chat Aldiano.

Ini dari kamu

Lain kali gak perlu
bikin kamu repot, saya
bisa urus sendiri

Zelvanya merasa tindakan Aldiano  terlalu berlebihan, bukankah mereka hanya sebatas partner dalam bisnis yang menguntungkan satu sama lain. Tak sedekat itu.

Dan, ini bukan kali pertama Aldiano bertindak aneh. Sebelumnya, bunga sekarang bekal. Walaupun, bunga itu tak diakui Aldiano sih. Tapi, siapa pengirim bunga tersebut masih menjadi tanda tanya.

Tak lama, muncul balasan baru dari Aldiano.

Apa susahnya ngehargain

Tinggal makan kan

Foto bekalnya kalau udah habis

Awas gak dimakan, gue dateng ke kantor lo

Zelvanya menggeleng kepala, kenapa malah terjadi pemaksaan. Terserah dia mau makan atau tidak. Lagipula, siapa Aldiano sampai berani begitu menyuruh dia. Menyebalkan.

Setelah beberapa hari kemudian...

Zelvanya menunggu kabar mengenai pelacakan beberapa orang yang sudah memviralkan di media sosial dibantu pihak kepolisian.

See you next part

Suka gak sihh sama cerita ini

Baper gakkk😍

Berikan vote dan komentar

Tungguin lanjutannya yaa

Terimakasih sudah membaca hingga part ini

YOUTUBER, MY PARTNER (SELESAI)Where stories live. Discover now