•2• Diluar Logika

736 173 13
                                    

___W O N D E R W A L L___

Pelupuk mata itu terbuka pelan. Kepalanya berdenyut sakit. Rasanya bagai ditimpa batu. Padahal seingat y/n hanya punggung ini lah yang menghantam tembok, bukan bagian kepala.

Pandangan y/n menyusuri ke depan sana. Seorang pria dengan balutan pakaian tipis dengan motif polos, melayangkan lirikan setajam pisau padanya.

Y/n menatah senyum di sudut bibir. Semakin sinis lirikan yang dibuangkan padanya, jika itu berasal dari pria mempesona di seberang sana. Rasanya justru bagaikan anugerah bagi gadis penyantap darah ini.

"Apa tujuanmu datang ke sini?" Tanya Rindou dingin.

Y/n mencoba bergerak, tapi tertahan. Simpul yang ada di balik tubuhnya membuat ia terpaksa diam di tempat.

Setelahnya gadis itu terkekeh pelan, "Entahlah ... Kalau kubilang alasannya karena takdir, apa kau percaya?"

"Tentu saja tidak. Hanya orang bodoh lah yang percaya dengan kata-kata itu." Sahut Rindou datar.

"Kalau begitu terserah padamu. Aku hanya mengatakan yang sejujurnya."

"Sekarang kuubah pertanyaanku. Sebenarnya kau ini mahluk apa? Berani-beraninya naik ke ranjang, lalu menggigit leherku." Pria tersebut bangkit. Kemudian memegang rahang y/n dengan kasar.

Bau parfum yang begitu menenangkan menusuk indra penciuman y/n ketika Rindou berdiri tepat di depannya.

Cewek itu memasang ekspresi bingung. Kemudian menatap mata Rindou santai.

"Aku seorang Auristela. Mahluk yang menjadikan darah sebagai makanan utama." Jelasnya singkat.

Mendengar penuturan itu alis Rindou bertaut semakin dalam. Hari masih pagi, dan dia harus dihadapkan dengan bualan tak masuk akal yang keluar dari mulut gadis di depannya ini.

"Kau vampir?" Cecar Rindou bingung.

"Sudah kubilang aku ini seorang Auristela." Terjadi jeda beberapa saat, "Dan aku sudah menggigit lehermu. Bekas gigitan itu sudah menjadi pertanda bahwa sekarang kita adalah suami istri."

Bibir Rindou tersungging. Ingin sekali dia tertawa sekeras-kerasnya ketika mendengar ucapan gadis ini. Selera humornya begitu tinggi, tapi mendapati jawaban seperti itu, jelas membuatnya harus menahan tawa.

Begitulah kenyataan hidup. Hal yang tak masuk akal sering kali menjadi topik humor yang bisa menggelitik perut.

"Pede sekali dirimu. Suami istri? Kau pikir aku mau menerima fakta bodoh itu?"

Rindou tidak percaya dengan apa yang diutarakan y/n. Semuanya seolah-olah sangat mustahil. Tak mungkin pria dan wanita akan menjadi suami istri tanpa pernikahan. Hanya orang gila yang berpikiran semacam itu.

"Hmm ... Kita sudah terikat kontrak. Kamu bisa membacanya di sini." Y/n melemparkan sebuah gulungan tipis yang terbuat dari kulit hewan. Barang itu didapatinya dari Rania sesaat sebelum dia pergi. Katanya sih, saat sudah ketemu dengan pasangan y/n nanti, dia harus memberikan benda tersebut.

Rindou meraihnya dengan cepat. Otaknya seakan ingin meleleh karena tidak bisa menerima peristiwa ini dengan akal sehatnya.

Dibacanya isi surat itu dalam hati,

Untuk Rindou Haitani

Tuhan sudah mendengar keinginanmu. Sekarang kau tidak akan hidup kesepian lagi. Seorang gadis dengan segala keunikannya, telah dikirim oleh sang kuasa kepadamu.

Namanya adalah Kirania Y/N. Kini kalian sudah resmi diikat oleh takdir untuk hidup bersama selamanya. Terimalah fakta bahwa gadis itu sekarang nama belakangnya sudah berganti menjadi Haitani, seperti namamu.

WonderwaLL || Rindou Haitani x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang