•16• Bad Day

380 77 6
                                    

____ W O N D E R W A L L___

"Kau lemah ..."

Suara itu terus berputar-putar di dalam pikiran y/n selama sebulan terakhir. Bahana yang berkali-kali seakan mengejek dan memprovokasi dirinya. Tak terhitung sudah berapa kali suara aneh ini selalu memasuki kalbu sang gadis hingga mengakibatkan ia mulai sulit mengendalikan seluruh tubuhnya.

"Aku tidak akan terpengaruh olehmu!! Jangan harap bisa mengambil alih tubuhku!!" Y/n membalas sembari memasuki area pegunungan di pelosok tak berpenghuni hingga sejauh ratusan meter.

Kekehan terdengar mengobrak-abrik afeksinya, "Kau tidak bisa menahanku lebih lama. Kau gadis lemah, tidak mungkin terus-terusan mengurungku di tempat gelap ini."

"Aku tidak selemah itu."

"Lalu kenapa sekarang kau malah menjauhi pemukiman? Pasti karena harapanmu semakin melemah, dan kau takut aku merasukimu secara tiba-tiba dan memporak-porandakan isi planet kecil ini." Duganya penuh percaya diri.

Kakinya perlahan mulai terasa letih karena terus menaiki puncak gunung. Andai saja y/n tidak larut dalam keraguan beberapa hari terakhir, kekuatannya pasti masih bisa menahan Lilith Azazel yang bersemayam di dalam dirinya.

Sekarang dia tidak lebih seperti manusia, sihirnya sama sekali tak boleh dia pakai secara cuma-cuma. Y/n harus menghemat tenaganya agar bisa menekan aura hitam di dasar jiwa. Kalau sampai sekali lagi dia ragu, tubuhnya akan langsung terambil-alih.

"Hei ... Kau punya aku. Kita bisa bekerjasama untuk memusnahkan dunia ini. Bumi terlalu membosankan. Energiku tidak akan pernah habis karena kebencian merajalela di semesta ini. Kau sudah letih kan? Bagaimana jika bertukar posisi? Kau duduk saja dan lihat aku meluluhlantakkan mereka yang lemah." Suara misterius tersebut masih berusaha menenggelamkan y/n dalam buaian dusta.

"Dalam mimpimu!"

Samar-samar tawa kecil terdengar remeh, "Mari lihat seberapa lama kau bisa menahanku."

•••

Sekali lagi Rindou terbangun meninggalkan bunga tidur selepas pertemuannya dengan Rania semalam.

Jam di dinding memperlihatkan setengah delapan pagi. Kebetulan hari ini libur, mungkin Rindou bisa menghabiskan weekendnya dengan tenang, sekarang. Y/n masih belum kembali dari semalam. Rindou berpendapat, y/n pasti sudah kembali ke dunia abstraknya itu. Kedatangan sosok Rania kemarin pasti cuma jadi candaan. Mana mungkin y/n memiliki kekuatan sebesar yang ditegaskan Rania. Dari bentukan tubuh dan kepribadiannya saja, sudah bisa mematahkan peringatan tersebut.

"Tumben sekali suhunya dingin, bukannya sekarang musim panas?" Keluh Rindou yang baru menyadari bahwa temperatur pagi ini benar-benar menusuk kulit.

Dia melirik pendingin ruangan yang bahkan membuat keheranannya semakin bertambah, "AC mati, lalu kenapa bisa sedingin ini?"

Menyebarkan langkah ke tepi jendela, tirai putih polos di kamar itu terbuka lebar.

Semilir udara kian menusuk raga menyerbu datang tatkala kaitan jendela terlepas dari penahannya. Rindou mundur beberapa langkah secara cepat ke dekat kasur.

"Salju?! Sekarang kan musim panas, kenapa ada salju?"

Rindou mengambil handphone dan menyalakan tv terburu-buru. Dia pasti keliru melihat tanggal hari ini beberapa menit lalu. Sekarang pasti sudah bulan desember, tapi ponselnya salah dalam menentukan waktu.

Seingatnya, kemarin masih oktober, dan salju tidak mungkin jatuh di bulan tersebut.

"KABAR BURUK HARI INI, SALJU TURUN DI SELURUH DUNIA SECARA BERSAMAAN. INI ADALAH FENOMENA LANGKA DAN PERTAMA KALINYA TERJADI DI PLANET KITA. PARA ILMUWAN BEGITU DIBUAT BERPIKIR KERAS DENGAN DATANGNYA SALJU DI SELURUH BENUA BEBERAPA JAM LALU."

WonderwaLL || Rindou Haitani x ReadersWhere stories live. Discover now