SALAH (Complete)

10. Izin

[ S • A • L • A • H ]

10. Izin

.
.
.

"Dek, ada yang nyari tuh."

Anara yang tadinya berbaring sambil mendengarkan musik langsung berganti posisi menjadi duduk dan menoleh ke arah Lista. "Lha, Mba mau kemana?"

"Pergi sama Kaisar."

"Ih, kok mau sama yang playboy gitu sih Mba?" Lista melirik Anara dengan lucu, "Kamu aja mau sama Karsa."

Anara yang tadinya mau mengikat rambutnya langsung melotot ketika mendengar nama Karsa dari mulut Kakaknya. "Yang di bawah Karsa ya, Mba?"

"Mentang-mentang besok libur jadi mau ngedate ya?"

"Ih, Mba Lista sok tahu nih." Anara langsung berlari turun untuk menjumpai laki-laki yang hari ini kelihatan berantakan. Padahal tadi selama di Sekolah, Karsa masih kelihatan biasa-biasa aja.

"Kenapa?"

Karsa menoleh ke arah kursi yang ada di teras, "Duduk di luar gimana?"

Anara mengangguk walau bingung, biasanya kalau sedang berkunjung Karsa selalu ngotot ingin duduk di ruang tamu. Katanya sih, supaya bisa dilihat Bunda atau Ayah kalau anaknya baik-baik aja.

"Jadi, mau apa? Gak mungkin banget kalau misalnya ngajak pergi." Anara mengatakan hal ini karna memang jadwal pergi mereka itu besok. Karsa selalu menghindari untuk mengajak Anara di malam hari.

"Besok gue gak bisa."

"Oh," Anara agak kaget tapi akhirnya mengangguk, "Oke. Gak masalah. Bisa diganti lain hari kok."

"Besok gue mau ketemu Papa."

Anara yang awalnya kelihatan tak terlalu memikirkan soal batalnya rencana mereka langsung menoleh ke arah Karsa, "Lo mau ketemuan?"

"Gue punya adik, Ra."

Anara kembali menatap Karsa dengan wajah kaget, "Lo punya adik?"

Karsa mengangguk, "Kembar."

Anara gak tahu apa yang tengah dirasakan Karsa waktu mengatakan hal ini, dia juga gak pernah mengulik lebih jauh soal keluarga Karsa. Terakhir kalinya adalah waktu dia datang ke rumah Karsa waktu itu.