19. Menghindar

424 122 56
                                    

[ S • A • L • A • H ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ S • A • L • A • H ]

19. Menghindar

.
.
.

Ini udah hari Rabu, berarti udah dua hari semenjak pengakuan Bheru dan Algis tentang Karsa. Laki-laki itu juga belum muncul dimanapun juga, baik di Sekolah bahkan depan rumah Anara.

Anara juga sebenernya udah gak terlalu memperdulikan laki-laki itu, kalau ditanya apa dia sedih? Jawabannya sih dikit —soalnya Prisa dan Natya tiba-tiba langsung membawa banyak pakaian dan memutuskan tinggal sementara di Kamarnya. Anara gak sempat buat sedih sama sekali.

Resa menyenggol lengan Anara yang tengah menulis sambil mendengar lagu dari earphone yang dia kenakan, tatapan Resa melihat ke arah depan. Mau gak mau Anara ikut melihat dan sedikit tercekat waktu tahu kalau yang ditunjuk Resa ternyata Karsa.

Laki-laki itu kelihatan normal, gak sedih atau apapun. Cuma mirip orang ngantuk aja, wajahnya tersenyum ke arah Anara membuat gadis itu tiba-tiba merasa muak.

"Res, yang bener aja lo!"

Resa nyengir, "Maaf, refleks."

Anara mendengus kemudian kembali meneruskan kegiatannya, lagu yang tadinya bersuara kecil langsung di ubah Anara jadi kencang. Bodo amat kalau tuli mendadak, dia tiba-tiba jadi pengen tuli soalnya.

Karsa yang merasa aneh karna Anara tidak membalas sapaannya lantas berjalan mendekat ke arah meja yang diduduki gadia itu tapi langkahnya langsung di halangi Prisa dan Natya. Karsa aja gak sadar kapan mereka berdua datang.

"Mau ngapain lo?" Tanya Natya sengit.

"Ketemu cewek gue."

Natya langsung tertawa geli lalu mendengus, "Cewek yang mana? Cewek lo anak kelas sebelah mungkin."

"Ngomong apa sih lo, Nat. Cewek gue ya si An—"

"—Erin. Cewek lo Erin, Sa." Prisa menutup pandangan Karsa akan Anara dengan tubuhnya, "Lo terlalu lama habisin waktu sama Erin ya? Atau sahabat-sahabat lo belum kasih tahu, kalau Anara udah muak sama lo."

"Ngomong apa lo?"

Karsa bergerak maju, bermaksud mendorong Prisa agar bisa mendekat ke Anara yang kelihatannya malah sibuk dengan kegiatannya.

"Karsa!"

Bheru menahan bahu Karsa, "Mending kita duduk dulu. Sebentar lagi guru masuk." Karsa menatap Bheru dengan aneh kemudian menatap Tyo dan yang lainnya. Mereka ternyata juga memperhatikan tingkahnya. "Brengsek!" Maki Karsa sambil menendang meja dan keluar kelas diikuti teman-temannya.

SALAH (Complete)Where stories live. Discover now