07. Tentang Karsa

430 140 41
                                    

[ S • A • L • A • H ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ S • A • L • A • H ]

07. Tentang Karsa

.
.
.

Hari ini Karsa gak masuk, kalau kata wali kelasnya sih dia sakit. Tapi, kata Bheru maupun Algis dia cuma kesiangan. Anara juga gak penasaran sama sekali mengenai kenapa kursi di bagian belakang itu kosong? Tapi, kelihatannya Yuda salah paham waktu Anara gak sengaja melihat ke arah belakang.

Jadilah Anara dan yang lainnya menuju ke lokasi yang disebut-sebut Algis sebagai tempatnya Karsa. Bheru dan Algis menawarkan dirinya sebagai orang yang mengantarkan Anara. Padahal Anara gak minta.

"Nanti Karsa bakalan ngamuk kalau tahu lo gak di kawal. Kami gak siap kehilangan kepala." Itu kata Algis waktu Natya bertanya soal alamat Karsa.

Oh, Natya sama Prisa juga ikutan. Katanya sih, mereka mau melihat dengan mata kepalanya sendiri mengenai tingkah Karsa di depan Anara.

Memastikan jika Anara gak naksir pada orang yang salah. Tapi, siapa yang naksir Karsa sih?

"Kok rumahnya Karsa ke arah sini? Padahal di data siswa malah arah sebaliknya." Anara menoleh ke arah Natya membuat gadis itu nyengir, "Gue pernah diminta bantuan untuk ngerapiin rapot trus gak sengaja lihat-lihat gitu."

"Soalnya alamat di rapot itu rumah Papanya."

"Lha, terus?"

Algis mendengus sekilas, "Apapun yang kalian lihat dan dengar disana. Tolong tetap jadi hal yang disana aja, gak perlu dibawa sampai keluar segala."

"Maksudnya?" Prisa bertanya dengan penasaran, omongannya Algis emang susah dimengerti. Seperti Karsa bukan berasal dari tempat yang sama seperti mereka.

"Papanya Karsa nikah lagi."

"Hah?"

"Tapi, Mamanya gak tahu." Tambah Bheru membuat ketiga gadis itu menahan nafasnya, "Sampai sekarang?" Tanya Natya ingin tahu.

"Sampai meninggal."

"Mamanya Karsa udah gak ada?" Akhirnya Anara merespon, sejak tadi dia hanya menjadi bagian yang mendengarkan saja. Tapi, fakta yang baru dia dengar cukup mengejutkannya.

"Udah sejak SMP sih." Algis menyahut sembari tersenyum tipis, "Mamanya Karsa itu baik, Papanya juga. Pokoknya dulu mereka layaknya gambaran mengenai keluarga yang harmonis."

SALAH (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang