SALAH (Complete)

14. Sahabat

[ S • A • L • A • H ]

14. Sahabat

.
.
.

Anara berjalan cepat menuju Kelasnya, pagi ini dia kembali di jemput Karsa. Ntah apa yang dibilang laki-laki itu pada Mas Caka, sampai Abangnya rela banget nemenin Karsa menunggu Anara bersiap-siap.

"Pelan-pelan, nanti jatuh."

Karsa mengingatkan Anara setelah gadis itu hampir tergelincir untuk kedua kalinya, Anara menoleh ke arah Karsa dan tersenyum manis yang langsung disambut dengusan khas Karsa.

"Senyuman lo gak ngaruh."

"Ish!"

"Nah!" Karsa menarik pelan lengan Anara agar menatapnya, mereka memang sudah sampai di depan Kelas. "Kalau muka manyun lo tadi ngaruh, bikin gue gemes."

Anara menjulurkan lidahnya lalu berlari masuk ke dalam Kelas, dia sudah tak sabar mendengar cerita lengkap Prisa.

"Prisaaaa!"

Karsa cuma menggeleng melihat kelakuan Anara lalu duduk di tempatnya, sambil sesekali melirik ke arah gadis yang kini kelihatan memaksa Prisa dibantu Natya —tentunya.

"Cewek lo rame ya?"

Karsa menoleh itu Jaki, biasanya temennya ini akan lebih memilih bermain games daripada mengomentari apapun. "Iya, gue suka."

Jaki langsung mendengus sementara Tyo dan Joni yang tak sengaja mendengar langsung berdecak malas.

"Karsa, lo perasaan dulu gak gini deh." Timi menyahut yang langsung diabaikan Karsa.

Menurutnya mendengar ocehan teman-temannya tak seseru melihat Anara dan dua sahabatnya. Karsa melirik Bheru yang juga menatap fokus yang sama.

"Seru kan, Ru?"

Bheru tersenyum sembari mengangguk, "Gue juga suka soalnya."

Timi berdecak, "Tsk! Yang bucin nambah lagi, jangan-jangan ntar lagi kita jadi kelompok bucin. Mulai dari Tyo, Danis, Karsa sampai Bheru. Lo juga ya, Bin?"

"Kagak! Belum nembak aja gue di tolak." Abin menyahut malas.

"Bagus-bagus, kita mesti pertahankan posisi lelaki tampan dan single di Kelas ini."