6 : Tugas Pertama

143 20 0
                                    

L I F E

••••

HAPPY READING♡


Sore ini, Draco dan Ron sudah diperbolehkan untuk kembali ke asramanya masing masing. Dengan wajah kesal, Draco berjalan secepat mungkin untuk menuju ketua asrama murid. Saat sampai disana, dia melihat Hermione yang sedang membaca buku didepan perapian

"Kau sudah sembuh?" tanya Hermione tanpa berpaling dari buku yang sedang dibacanya

"Kau sebaiknya kontrol sedikit sahabat sahabatmu itu" ketus Draco

"Mereka sayang kepadaku, lagipula kau sendiri yang menamparku sangat keras tadi pagi"

"Kalau bukan kau yang memulai, aku tak akan melakukan itu padamu" kini Draco dan Hermione suduk bersebelahan namun dengan jarak yang cukup jauh

"Ngomong ngomong, kau tau darimana kondisi ibuku?" tanya Draco yang membuat Hermione kini berpaling dari buku yang sedang dibacanya

"Umm-- ak-- aku hanya, aku hanya tau. Orang tua mu mendekam di Azkaban namun Ibumu waktunya sebentar, dan dalam waktu sebentar itu pasti Ibumu telah mendapatkan banyak kecupan dari dementor, jadi aku tau bagaimana kondisi seseorang yang telah mendapatkan kecupan itu, pasti harus mendapatkan penanganan khusus. Iya kan?" balas Hermione melirik ke arah Draco

"Ya" jawabnya singkat

"Apa kabar Ibumu? Apa dia tinggal di Manor?"

"Tidak, itu bukan urusanmu"

"Lalu, mengapa kau ingin mati jika Ibumu masih hidup?"

Draco terdiam sejenak, dia sangat ingin menangis jika sudah menyangkut dengan Ibunya, namun kini dia harus bisa menahan semua emosi nya

Merasa tak ada jawaban, Hermione pun menoleh ke arah Draco yang sedang menatap perapian dengan pandangan kosong

"Mengapa? Apa ada masalah?" tanya Hermione dengan lembut

"Tidak. Granger, ada tugas dari Prof McGonagall. Kita harus menentukan prefek dari tiap asrama" ucap Draco mengalihkan pembicaraan

"Oh iya aku ingat. Dari Gryffindor aku menyarankan Ginny dan Neville" balas Hermione dengan cepat seolah kedua nama itu memang sudah mantap difikirannya

"What? Weaselette dan Longbottom? Apa aku tak salah mendengar? Tumben kau tak memilih 2 sahabat bodoh idiot mu itu" ucap Draco dengan sarkas

"Hei, maksudmu apa bodoh dan idiot? Mereka itu bahkan lebih hebat daripada dirimu yang hanya bisanya mengoceh dan mencela! Oh, aku tau.. Jadi kau berharap aku akan memilih mereka berdua untuk menjadi Prefek? Aahh aku tau maksudmu, kau pasti diam diam ingin berteman dengan mereka kan? Ah ngaku saja Malfoy! Kau pasti diam diam mengagumi kehebatan kita bertiga karena status pahlawan perang kami, iya kan? Sudahlah, kau ketahuan kali ini!" ucap Hermione menyeringai dan tertawa puas

Draco mengerutkan keningnya dan menatap Hermione dengan tatapan jijik

"Tutup mulut tak berharga mu itu Granger" balas Draco dingin

"Sudahlah, kau memang tak cocok dalam mengakui hal seperti ini. Gengsi mu terlalu besar, aku tau itu" balas Hermione belum puas

"Cukup Granger! Aku lebih memilih keluar dari Hogwarts ini daripada harus berteman dengan 2 Gryffindor menjijikan itu"

"Lebih menjijikan kau!" ketus Hermione

"Aku? Darimananya aku menjijikan? Aku ini sangat tampan, asal kau tau, banyak perempuan yang mengantri ingin menjadi kekasihku" balas Draco dengan seringai khasnya

LIFEWhere stories live. Discover now