15 : Rahasia Blaise.

154 13 0
                                    

L I F E

••••

HAPPY READING♡

Blaise dan Pansy berjalan lebih dulu meninggal Draco dan Astoria.

"Emm Astoria, aku mau ngobrol sebentar dengan Theo, kau duluan ya ke lapangan?" Tanya Draco sambil melepas rangkulan Astoria.

"Baiklah Drake, see you" ucap Astoria mengecup pipi Draco lalu berjalan menyusul Blaise dan Pansy dan tak lupa dengan lambaian tangan.

"Ada apa mate?" Tanya Theo sambil berjalan menuju asrama Slytherin.

"Bagaimana dengan kasus Granger? Kalian sudah menemukan siapa orangnya?" Tanya Draco mengikuti langkah Theo.

Theo menggeleng menandakan sebuah jawaban yang pahit.

"Bahkan Prof McGonagall sekarang bekerja sama dengan kementrian soal ini" ucap Theo.

Draco terdiam. Dia menggerutu kesal didalam hatinya, mengapa lelaki brengsek itu sangat susah ditemukan? Sebenarnya siapa dia? Dan mengapa dia bisa susah sekali dilacak?

Theo menyadari perubahan wajah Draco. Ia menyipitkan matanya melihat ekspresi Draco.

"Kau-- kau tak tau siapa yang melakukannya kan mate?" Tanya Theo membuyarkan lamunan Draco.

"Maksudmu?"

"Kau selalu-- maksudku, setiap kita membicarakan hal ini, wajahmu selalu aneh mate. Kau seperti-- emm-- gelisah" kata Theo hati hati. Sebenarnya dia tak ingin menuduh Draco, namun gelagat Draco lah yang mencurigakan sehingga Theo curiga kepadanya.

"Hei, kau tak berfikir aku yang melakukannya kan?" Ketus Draco.

Theo segera menggeleng, tentu Draco tak akan mungkin melakukan hal ini. "Tidak, kau tak mungkin melakukannya, aku tau kau bagaimana mate. Sebenci apapun kau kepada Granger, kau tak akan mungkin mencelakainya"

"Ya, itu kau tau"

"Tapi bener Drake, kau benar benar tak tau tentang ini kan?"

"Tidak mate. Aku benar benar tidak tau tentang hal ini" balas Draco. Sebenarnya Draco semua, namun tak mungkin kan dia menceritakannya kepada Theo?

"Yasudah, kau segera ganti pakaianmu. Aku tunggu dilapangan" lanjut Draco menepuk pundak Theo dan berbalik lalu pergi meninggalkan Theo yang menatap Draco penuh tanya.

"Apa benar dia tak tau?"

****

"Jadi ceritakan"

"Apa?" tanya Ginny.

"Ceritakan. Ada apa antara dirimu dengan Zabini?"

Mata Ginny membulat sempurna, dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Merlin, apa maksudmu Mione?"

"Ayolah, aku mengenalmu Gin, bahkan sangat mengenalmu. Kau tadi menjadi tegang saat Zabini mendekatimu, dan kau jadi gugup. Kau-- kau tak selingkuhkan dari Harry?"

Bug!

"Awww Merlin, pundakku sakit Gin" pekik Hermione saat buku tebalnya melayang tepat dipundaknya.

"Kau menyebalkan Mione. Mana mungkin aku selingkuh dari Harry. Untuk mendapatkannya saja cukup susah, bagaimana aku bisa selingkuh" ketus Ginny kepada Hermione.

Hermione tertawa yang membuat Ginny semakin menekuk wajahnya, "Lalu ada apa Gin?"

"Aku-- aku-- arghh tak tau Mione" pekik Ginny frustasi.

LIFEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt