17 : Surat Misterius

130 8 0
                                    

LIFE

****

HAPPY READING♡

Kelas ramuan pun selesai, Hermione dan Draco kembali ke asrama ketua murid. Namun sebelum itu, Hermione merasakan ada yang aneh dengan Theo. Lelaki itu langsung pergi begitu saja dengan wajah yang tampak kecewa dan sedih. Padahal sebelum nya Ia terlihat baik baik saja dan bahagia?

'Apa ini karna bukan aromanya yang aku cium dari ramuan cinta itu?' Batin Hermione.

"Bloody Hell, ada apa dengan Theo? Mengapa dia berlalu begitu saja?" Tanya Ron kepada Hermione menatap punggung Theo yang semakin jauh dari pandangannya

"Aku juga tidak tau Ron" balas Hermione. Hermione merasa sangat tak enak dan kecewa kepada dirinya sendiri, apa dia benar benar bersalah untuk hal ini? Ah Merlin, mengapa harus ada cinta diantara mereka?

"Kau akan kembali ke asrama ketua murid kan?" Tanya Draco kepada Hermione tiba tiba berdiri di sampingnya.

Hermione hanya mengangguk. Tatapannya tak lepas dari punggung Theo yang kini tak terlihat.

"Baiklah aku tunggu disana" lanjut Draco, lalu dia pergi meninggalkan Hermione dan Ron yang masih berdiri didepan kelas.

"Mione? Are you okay?" Tanya Ron menjentikkan jarinya tepat dihadapan Hermione. Ia merasa Hermione bengong dan menatap kosong ke arah depan. Ya, tatapannya kosong namun hatinya merasa tak enak.

Hermione tersadar dan berdeham "ya, Ron. Aku akan kembali ke asrama ku"

"Baiklah. Aku duluan mione, kau hati hati ya"

Hermione hanya tersenyum dan mengangguk. Dia pun segera menuju asrama ketua murid sendirian, Ron kembali ke asrama Gryffindor.

****


Draco keluar dari kamar mandi dan masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaian. Rambutnya basah karena habis keramas dan badannya masih ada tetesan air yang membuatnya tampak sangat segar.

Latihan Quidditch kali ini begitu melelahkan. Begitu lah kiranya yang ada dibenaknya.

Baru saja dia akan menyisir rambutnya, tiba tiba burung hantu mengetuk jendelanya. Dia mengerutkan keningnya, lagi lagi surat yang dibaw burung itu tampak kumuh dan kotor, sekarang ditambah suratnya seperti bekas remukan dan sobek dimana mana.

Draco pun membuka surat itu, lagi lagi dari pria brengsek yang telah mengusik hidupnya.

"Hentikan pencarian itu atau kau akan menanggung akibatnya. Aku tak akan segan segan untuk menyakiti perempuan yang sedang berada di dalam kamarnya"

Dengan sekuat tenaga, Draco meremas surat itu dan melemparnya jauh hingga tak terlihat. Emosinya kini memuncak. Tidak. Dia harus segera menghentikan segala tindakan lelaki brengsek itu. Dia tak mau terus terusan menjadikan orang lain sebagai korban, apalagi Hermione. Cukup dirinya saja. Ia tidak mau ada orang lain.

Draco keluar dari kamarnya dan dikejutkan oleh Hermione yang juga keluar dari kamarnya.

Kamar mereka berhadapan, dan mereka keluar secara bersamaan. Jadi mereka sama sama kaget.

LIFEWhere stories live. Discover now