Bagian 10

17.1K 2.6K 2.2K
                                    

Pasti kalian lagi rebahan😌








___HAPPY READING___







Sesampainya Nalla di rumah. Ia memberikan Arsyad pada Lila. Lalu berlari ke kamarnya.

Lila panik, begitu pun Asmi dan beberapa asisten yang kini berada diruang tengah. Mereka saling menatap satu sama lain, melihat Nyonya mereka yang tampak sedang tidak baik-baik saja.

Tak lama kemudian, Vian datang. Lalu mendekat ke arah beberapa asisten yang sedang kebingungan.

"Vian, ada apa atuh?" tanya Asmi dengan wajah penuh penasaran.

Vian menggeleng, lalu menghela napas, "Tolong Arsyad jagain aja dulu, Nyonya ada masalah sedikit."
jawab Vian menenangkan mereka.

Lila menatap Arsyad dengan sedih, "Sayang, kamu gak papa, kan?" Lila pun langsung memeluk Arsyad penuh sayang.

"Oh iya, Tuan muda apa sudah pulang?" tanya Vian.

Lila dan Asmi saling melirik lalu menggeleng.

"Tuan muda belum pulang." jawab Lila yang semakin cemas.

Vian menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia ikut cemas. Lalu saat berbalik badan, ia menahan kaget, begitupun dengan para asisten.

"T-tuan muda?" Vian menatap tak percaya. Lalu ia segera mendekat ke arah Alan yang berjalan seperti menahan kesakitan.

Wajah Alan penuh luka. Sudut bibirnya yang berdarah, keningnya juga berdarah, beberapa lebam di sekitar pipi dan hidungnya juga tampak mengeluarkan darah.

"TUAN!" para asisten ikut mendekat ke arah Alan.

Di hadapan Alan, mereka saling menahan kaget, sementara Lila, ia membawa Arsyad pergi dari hadapan Papanya.

"Tuan, ayo kita ke rumah sakit." Vian memegang bahu Alan, berniat membawa laki-laki itu.

Alan menyentak pelan tangan Vian, lalu menggeleng dan memijit pelipisnya karena pusing. "Gak, gak usah. Saya baik-baik aja."

"Tapi Tuan, luka Tuan tampak parah, bisa-bisa Tuan infeksi." ujar Asmi yang begitu tak tega.

Alan menggeleng lagi.

Lalu perlahan, tangannya turun dan menatap satu persatu orang di hadapannya dengan mata sayu, "Di mana Istri saya?" tanyanya.

Vian dan para asisten saling menatap dan terdiam.

"Kamu udah antar Nalla ke sana kan? Tapi kenapa tadi Arsyad masih sama Lila?"

Pertanyaan Alan membuat Vian menunduk, lalu berusaha mencari kalimat yang tepat agar Tuannya ini tidak cemas dan gelisah.

"T-tadi ada masalah sedikit, Tuan. Nyonya Nalla meminta pulang, tapi s-saya tidak tahu kenapa." jawab Vian terbata-bata.

Alan menyipit, lalu terdiam sejenak. "Di mana Nalla?"

"Di kamarnya, Tuan." jawab Asmi.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Alan bergegas menuju kamarnya walaupun dengan hati-hati karena seluruh tubuhnya terasa sakit.

Sesampainya di depan pintu kamar, perlahan ia membuka pintu. Ia melihat Nalla tengah duduk di atas ranjang dan membelakanginya.

Alan masuk ke dalam kamar dan menutup perlahan pintu itu.

Ia menatap Istrinya lagi.

Namun, ia menahan kaget saat punggung Nalla tampak gemetar seperti sedang menangis.

NALLAN 2 (SEGERA TERBIT) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ