Bagian 33

13.2K 2.5K 1.2K
                                    

Vote sebelum baca ya ☺💖





_____________

(Hati tak bertuan-Rossa)





Lia keluar dari rumah Alan bersama Arsyad. Membiarkan Nalla terus menangis karena berpisah dengan putranya. Meskipun Lia terus mendengar teriakan Nalla yang tak mengizinkan Arsyad di bawa, wanita itu tetap tak peduli.

Nalla yang ingin mengejar putranya, namun kini di tahan oleh Alan. Suaminya itu terus memeluk Nalla dan mengatakan untuk tetap tenang.

"Nal, tenang. Kamu tau kan apa yang Mama kamu bilang. Kalau sampai kita menghentikannya, Mama kamu bakal melukai diri dia sendiri." ucap Alan.

"Aku gak bisa biarin Arsyad pergi gitu aja, coba kamu lihat, anak kita nangis-nangis..." ujar Nalla yang masih menatap ke arah pintu rumah.

"Kamu sekarang tenang dulu. Aku bakal pikirin sesuatu yang aman, kalau sampai kita ikuti Mama, bisa aja dia kebawa emosi dan...Arsyad kita akan terluka, Nal."

Mendengar itu, Nalla mulai menghentikan tangisannya.

Kini Misha dan Alan mengajak Nalla duduk di sofa untuk menenangkan diri, tidak lupa dengan Lila yang baru saja datang dengan membawakan segelas air putih dan memberikannya kepada Nalla. Tampak jelas pada wajah Lila, ia ikut menahan tangis karena berpisah dari Arsyad.

Nalla kini menatap ke arah Misha yang ada di sampingnya. "Bunda, anak aku bakal baik-baik aja, kan? Dia gak akan kenapa-kenapa, kan?" tanya Nalla yang mulai khawatir kembali.

Misha mengangguk-angguk, mencoba memahami Nalla bahwa tak akan terjadi apapun pada Arsyad. "Arsyad baik-baik aja, Bunda yakin itu. Sebab, Lia sangat menyanyangi Arsyad."

"Mas Alan, siapa yang antar Mama ke Bandung? Dan mobil siapa yang Mama tumpangi sekarang?" tanya Nalla kepada suaminya.

Alan yang sedang ingin menelpon seseorang, kini mengalihkan tatapannya ke sang Istri. "Salahsatu sopir kita dan dua bodyguard ikut, dan kebetulan pakai mobil aku yang satunya lagi."

Mendengar itu Nalla melega.

"Kamu tenang aja ya, aku bakalan suruh beberapa bodyguard aku yang lainnya, untuk ikuti Mama."

Mendengar itu Nalla menahan kaget, "Jangan. Nanti kalau Mama tau, dia pasti akan___"

"Enggak, sayang. Itu gak bakal terjadi. Aku akan suruh mereka menyamar." ucap Alan sambil mengelus pelan puncak kepala Nalla, menenangkan Istrinya.

Nalla mengangguk mengerti.

"Nalla, ayo sayang, kita Istirahat dulu di kamar. Kamu harus tenangin pikiran kamu dan menjaga kondisi kamu, kamu lagi hamil sayang..." jelas Misha sambil menatap menantunya penuh khawatir.

Alan menarik Nalla lebih dekat, lalu mengecup puncak kepalanya. "Mama benar, kamu harus Istirahat. Semua ini biar aku yang urus bersama bodyguard-bodyguard aku. Aku pasti akan bawa anak kita kembali ke rumah ini, ya." ujar Alan.

Misha pun kini berdiri lalu mengajak Nalla naik ke atas menuju kamarnya.

Setelah Alan rasa aman dengan kondisi Nalla yang sudah tenang sekarang. Ia segera menelpon bodyguardnya dan menanyakan keberadaan mereka.

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang