Bagian 11

15.9K 2.8K 3.1K
                                    

Part ini spesial untuk kalian❤️



___HAPPY READING___








Alan menutup teleponnya. Lalu duduk kembali ke samping Nalla.

Nalla yang asik menimang bayi kini tersadar bahwa Alan sudah berada di sampingnya. Namun, dahi Nalla berkerut saat melihat Alan yang terdiam beberapa saat lalu terdengar helaan napas kasar.

"Kamu kenapa, Mas? Ada masalah di kantor?" tanya Nalla lembut.

"Ibunya gadis yang aku tolong tadi malam, sekarang ada di kantor, dia nangis-nangis,"

Nalla menahan kaget. "Kenapa?"

"Hazen, perempuan yang aku tolong tadi malam, dia belum pulang sampai sekarang."

"Kamu gak anterin dia pulang sampai ke rumah?"

Alan menggeleng.

"Dan setelah kamu di hajar sama preman-preman itu, kamu gak ada telepon polisi?"

Alan menggeleng lagi, "Itu karena aku buru-buru pulang, aku tau kamu dan Arsyad udah nungguin aku di restoran." jelas Alan pelan.

"Ya, tapi takutnya setelah kamu pulang dan kasih jas kamu ke dia, dia bakal aman gitu?"

Alan terdiam.

Benar apa yang Nalla katakan. Ia tidak kepikiran untuk menelpon polisi. Sebab, jarak Hazen dan para preman itu sangat dekat. Mungkin saja, preman itu kembali menemui Hazen setelah dirinya pulang.

"Jadi, kamu mau ke kantor atau pulang aja? Tapi, luka kamu belum sembuh loh, Mas." ujar Nalla sambil menatap Alan khawatir.

Tiba-tiba ponsel Alan kembali berdering.

Ia pun segera mengangkatnya dan mendekatkan ponsel itu di antara dirinya dan Nalla, agar sang Istri juga dapat mendengar.

"Hallo, Tuan muda."

"Iya, ada apa lagi?" tanya Alan.

"Ibu Dewi terus menangis, Satpam tak tega menyeretnya keluar dari Gedung. Namun, Ibu ini sangat menganggu para karyawan yang sedang bekerja, Tuan muda."

Alan memejamkan matanya, walau bagai manapun, Ibu itu tetap orang tua yang harus di hormati. Alan membuka matanya kembali dan mendengus.

"Suruh dia untuk tenang. Saya akan segera ke sana."

"Baik, Tuan muda."

Alan mematikan teleponnya, lalu melirik Nalla dan sedikit menghela napas.

"Tapi luka kamu pasti masih sakit, Mas. Kenapa kamu gak nyuruh Vian aja selesaikan semuanya?"

Nalla memegang pelan pipi Alan, ia menatap suaminya khawatir.

"Kayaknya Bu Dewi ini memang percaya sama aku, makanya dia datang ke kantor dan menelpon aku." 

Nalla mengerutkan dahinya, "Maksud kamu?"

"Maaf kalo aku telat kasih tau ke kamu. Hazen itu sebenarnya anak pencuri foto di kantor aku."

NALLAN 2 (SEGERA TERBIT) Where stories live. Discover now