Bagian 56

11.4K 1.5K 1.2K
                                    

HALO SEMUA🌻

VOTE DULU YUK🙏

JANGAN LUPA PUTAR MUSIKNYA🍭

~ H A P P Y  R E A D I N G ~

•••


(Promise - Melly Goeslaw 🎶)

Alan dan keluarganya baru saja akan segera bersiap pergi ke ruang rawat inap yang akan Nalla tempati nanti.
Sementara Nalla sudah di bawa ke Recovery room atau ruang pemulihan pasca operasi bersama beberapa suster untuk sementara waktu.

Baru saja Alan dan keluarganya akan sampai ke ruang rawat inap, Vian datang berlari dengan kondisi basah kuyup dan gemetar hebat. Sontak Alan dan keluarganya menatap kaget dengan kondisi Vian yang tampak syok yang kini terduduk di lantai.

"Kamu kenapa Vian?" Misha langsung terduduk dan memegang wajah Vian yang tampak gemetar hebat.

Lidah Vian tampak keluh untuk berbicara. Alan tak biasa melihat Vian seperti ini pun kini akhirnya melepaskan tangan Arsyad dan segera berjongkok di hadapan Vian.

"Vian, tarik napas kamu dulu. Lalu pelan-pelan katakan, apa yang terjadi?" tanya Alan.

Vian menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan, matanya yang memerah itu kini menatap lurus kepada Alan. "H-hazen..."

Alan dan keluarganya semakin tidak mengerti apa yang Vian bicarakan.

"Yang jelas Vian!" gertak Alan kesal.

"Hazen tertabrak mobil." akhirnya Vian mengeluarkan suara dengan lantang, "Wajahnya tidak bisa di kenali...wajahnya hancur..."

Alan terdiam syok mendengar hal itu, begitu pun juga dengan Ardi, Misha, Lia, Bryan dan Darren. Padahal baru saja mereka bertemu dengan Hazen.

Alan berdiri dengan pandangan kosongnya. Lalu perlahan ia kembali menatap Vian. "Di mana Hazen?"

Semua orang kini menatap ke arah Alan, apalagi Lia yang kini mengepalkan kedua tangannya.

Vian menunjuk ujung lorong di belakangnya, "Tidak jauh dari lorong itu ada ruangan UGD. Para suster mengatakan agar keluarganya datang ke sana, j-jadi bukannya Tuan Alan masih menjadi suaminya, ya kan?"

Pertanyaan Vian membuat semua orang kini terdiam.

"SAYA SUDAH MEMBERI TALAK KEPADA HAZEN. NALLA ADALAH SAKSINYA." ucap Alan dengan lantang Kepada semua orang.

Hening seketika, hingga Vian berdiri dengan wajah yang benar-benar menatap Alan berbeda. Laki-laki itu berbalik, berjalan dengan sangat lambat entah menuju ke mana.

Alan diam di tempat, menatap kepergian Vian dengan tak mencegahnya.

Begitu pun dengan semua orang di sini. Mereka benar-benar tak bisa melakukan apapun. Mau bagaimana pun, mereka lebih tidak ingin jika Nalla kembali terluka lagi.

Tiba-tiba semua orang menahan kaget dengan apa yang di lakukan oleh Alan. Laki-laki itu kini malah mengikuti ke mana Vian pergi.

NALLAN 2 Where stories live. Discover now