Bagian 18

17.7K 3.4K 8.7K
                                    

⚠️VOTE DULU BARU BACA⚠️

MENTAL AMAN? KALO GAK KUAT JANGAN DI PAKSA YA😭👍

KALIAN PUTAR LAGU APA UNTUK PART INI ?




4600+ WORD

NEMU TYPO? MAAFKAN :(










___SELAMAT MEMBACA___






Selesai memeriksa kondisi Nalla, dokter keluar dari kamar itu dan berjalan menuju ke lantai bawah. Mendekati Ardi, Misha dan Anhar yang sudah menunggu di sana.

Ardi, Misha dan Anhar langsung berdiri saat melihat Dokter mendekati mereka.

"Gimana, Dok? Kondisi menantu saya?" tanya Ardi dengan wajah penuh khawatir.

"Dia hanya syok dan kelelahan saja, obatnya sudah saya berikan pada Ernon di kamar..." jelas wanita berkacamata tersebut.

"Jadi sakitnya gak terlalu parah kan, Dok?" tanya Misha serius.

Dokter itu menggeleng, "Saya cuma minta sama kalian, tolong jangan bikin dirinya tertekan dengan masalah apapun yang membuatnya kehilangan kendali, jika di biarkan ini akan sangat bahaya bagi kondisi nanti." jelas Dokter itu.

Misha menunduk menahan kesedihannya.

Ardi terdiam sejenak, lalu mengangguk perlahan.

"Yasudah, kalau begitu saya pamit ya." ucap Dokter itu lagi.

"Ayo Bu, silahkan..." Ardi mempersilahkan dan mengikuti Ibu dokter itu, mengantarkannya ke halaman depan.

Misha kini menatap Anhar, "Har, bantuin Tante, tolong cari Alan sekarang. Tante benar-benar gak tau lagi harus bagaimana menghadapi semuanya." lirih Misha penuh harap.

Anhar mengangguk, "Tante tenang aja ya. Tolong, Tante juga harus jaga kesehatan, kalau Tante sakit nanti, siapa yang jagain Nalla?"

Misha mengangguk mengerti.

"Yaudah, Tante. Aku akan cari dia. Aku pergi dulu ya, Tante..."

"Hati-hati, Nak."

"Siap, Tante."

Setelah Anhar pergi, buru-buru Misha berjalan menuju lantai atas.

Setelah sampai di lantai atas, Misha memasuki kamar Nalla. Mendapati Ernon yang tengah duduk di samping Nalla sambil mengelus pelan rambut sahabatnya itu.

Nalla tampak sudah tertidur.

"Nalla, tidur?" tanya Misha dengan pelan sambil mendekati Ernon.

Ernon mengangguk, "Tadi dia udah minum obat, Tante."

Misha duduk di samping Nalla, menatap menantunya dengan tatapan sangat kasihan.

"Tante tenang aja ya, Nalla cewek yang kuat Tante, aku udah kenal dia lama..."

"Tante gagal jadi mertua yang baik, Tante juga gagal jadi orang tua keduanya, Nalla sudah seperti darah daging Tante sendiri..."

NALLAN 2 Where stories live. Discover now