Bagian 3

36.1K 5.1K 3.4K
                                    

Kalo ada yg typo kasih tau ya☺️










___________

Hati Alan tak akan tenang saat ia belum menemukan dalang di balik semua ini. Apalagi pencuri foto di kantornya, orang itu berhasil kabur dan menjadi buronan.

Hari ini, banyak polisi dan tim dari suruhan Alan mulai mencari keberadaan orang-orang itu.

Alan berjanji, jika sampai Nalla dan anaknya terluka sedikit saja, ia tak akan segan mengampuni orang tersebut, ia juga tak akan memaafkan dirinya sendiri.

"Temuin Arsyad dong. Dia rindu banget lho sama kamu." ucap Nalla yang sedang merapikan pakaiannya di lemari.

Alan sedang memakai jas serta jam tangannya, lalu ia tersenyum. "Gawat kalo sampai pagi ini, dia gak akan mau lepas dari aku."

"Jadi kapan? Masa iya harus siang nanti..." ucap Nalla dengan suara sedikit kesal.

Alan tertawa pelan, lalu mendekat ke arah Nalla dan duduk di sebelahnya.

"Bisa-bisanya, udah jadi mama masih kayak anak kecil, dasar!" Alan langsung menoyor pelan kepala Nalla, lalu mengusapnya.

"Kamu belum ceritain soal tadi malam lho, berantem sama karyawan?"  tebak Nalla.

Alan menggeleng, "Nanti aja aku kasih tau, kamu dan Arsyad siang nanti jangan lupa ke kantor aku, kita bertiga makan bareng." ujar Alan sambil mengusap pelan kepala Nalla, lalu berdiri dan berjalan menuju ke arah lemari mengambil berkas-berkas yang harus ia bawa.

"Iya deh, tapi agak telat ya. Soalnya aku ada klien hari ini."

Mendengar ucapan Nalla, aktivitas mencari berkas di lemari langsung terhenti, perlahan Alan berbalik. "Oh, iya. Aku lupa mau kasih tau kamu." Alan kembali duduk di samping Nalla.

"Soal apa?"

Alan bingung harus menjelaskannya dari mana.

"Hellooo, kamu kenapa sih? Kok gelisah gitu?" tanya Nalla bingung.

"Kayaknya kamu harus berhenti kerja deh."

Nalla tersentak kaget, "A-apa?"

"Gini, Nal. Aku mau jelasin semuanya ke kamu tapi sekarang gak akan sempet, aku ada rapat penting di kantor."

Nalla berdiri, menatap aneh pada suaminya itu. "Aku gak ngerti maksud kamu apa? Kok kamu suruh aku berhenti kerja, sih?"

Alan ikut berdiri. "Hari ini aku izinin kamu kerja. Tapi, aku ngirim beberapa bodyguard aku buat jagain kamu."

Nalla semakin tidak mengerti.

"Udah, intinya siang nanti aku jelasin semuanya sama kamu." Alan kini kembali ke lemari dan mengambil berkas yang belum ia bawa, "aku berangkat dulu." ucap Alan yang kini bergegas keluar kamar meninggalkan Nalla yang membisu di tempat.







***








Nalla merasa risih, bagaimana tidak? Ia di kawal lima bodyguard di belakangnya. Entah apa tujuan suaminya itu, yang jelas siang nanti Nalla pasti akan protes.

Bisa-bisa kerjaannya akan terasa sangat lambat jika orang-orang itu terus saja mengikutinya.

"Bisa nunggu di mobil aja, gak?" Nalla berbalik, menatap horor pada lima orang di belakangnya.

"Maaf Nyonya, ini perintah."

Ya! Berkali-kali kalimat itu di lontarkan oleh mereka.

Baiklah, kali ini Nalla pasrah.

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang