Bab 02 : Kepler

1.4K 210 5
                                    

Wang Yibo terkejut dengan kata-kata yang dia dengar dari kurir itu. Pria itu masih tersenyum padanya. Jika seseorang yang telah mendengar apa yang baru saja dia katakan sebelumnya, kemungkinan akan merasa takut. Tapi yang di depannya berbeda... Malah dia menyapa dengan tulus dan menatapnya dengan penuh semangat.

"Meskipun kau demam hari ini, kau harus pergi dan bersenang-senang. Jika kau tidak bisa pergi keluar, maka lakukan sesuatu yang bisa membuatmu bahagia..."

Karena Wang Yibo adalah pria yang tidak banyak bicara, dia tidak tahu bagaimana membalas atau memulai percakapan. Pria itu tiba-tiba melihat notifikasi di ponselnya.

"U–Uh, aku harus pergi sekarang... Semoga harimu menyenangkan!"

Sebelum Wang Yibo bisa mengatakan sesuatu, pria itu sudah pergi...

"Melakukan sesuatu yang bisa membuatku bahagia..." Dia melihat paketnya dan masuk ke dalam.

Dia membuka paketnya, dan di sana terdapat sebuah LEGO yang dia pesan seminggu yang lalu. Dia mengeluarkannya dan mulai merakitnya.

Dia menghabiskan waktu berjam-jam agar 3 sepeda motor LEGO berhasil dirakit dengan manual. Dia kemudian pergi ke kamar koleksi LEGO–nya, dan meletakkan yang baru.

Setelah itu, dia berganti pakaian dan pergi ke luar untuk mengendarai sepeda motornya. Dia tidak peduli sama sekali kalau dia sedang menderita demam. Yang dia pikirkan hanyalah dia perlu melakukan sesuatu untuk melewati hari itu.

Isi hatinya naik seolah-olah dia tidak peduli akan dunia dan tiba-tiba, dia ingat kurir yang dia temui sebelumnya, dan dia membayangkan senyum di wajah pria itu...

"Aku turut prihatin mendengarmu demam, tetapi selamat ulang tahun, Tuan Wang." Dan kata-kata yang dikatakan pria itu kepadanya terus bergema di benaknya...

☘︎

Setelah shift kerja Xiao Zhan selesai, dia pergi ke toko serba ada untuk membeli sekaleng bir dan roti kukus. Setelah membayar di kasir, dia duduk di luar dan mulai memakan apa yang dia beli, dan membuka kaleng bir....

Dia membuka ponselnya dan melihat Neneknya di layar ponselnya. Dia tersenyum dan menghela napas dalam-dalam...

Setelah beberapa saat, dia melihat sepeda motor hijau berhenti di depan toko serba ada. Dia yakin pemiliknya adalah seorang pembalap. Meski tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena tertutup helm, dia tahu pria itu memiliki wajah yang tampan karena tubuhnya yang kekar.

"Beberapa anak muda saat ini benar-benar beruntung karena mereka bisa menjadi apa yang mereka inginkan..." Ucapnya lalu meneguk sedikit bir dari kaleng tersebut.

Dia tidak tahu apakah itu hanya imajinasinya atau bukan, tetapi dia merasa seperti pemilik sepeda motor hijau itu melihat ke arahnya... Dia mencoba untuk berpaling tetapi dia tidak bisa... Untuk beberapa alasan, dia seperti ditarik oleh pria itu...

"Ada apa dengan hari ini? Kenapa aku ditatap dua kali oleh seseorang yang tidak kukenal?" Katanya pada dirinya sendiri dan juga mengingat pria di apartemen itu.

Tiba-tiba sebuah lagu yang familiar dimainkan datang dari toko serba ada... Dia tahu betul lagu itu, karena lagu itu adalah salah satu lagu favoritnya.. Dia juga melihat pria itu melepas helmnya, dan yang mengejutkan, itu adalah pria yang tadi dia temui, dan pria itu masih menatapnya! Orang yang demam dan berulang tahun hari ini!

Can't wait for you to become my brightest star...
I'm still willing to lend you my light...
Shining on you until your dazzling radiance...
Quietly hanging in the faraway sky...

"Brengsek! Kenapa Keplernya Stephanie Sun kebetulan bermain hari ini saat aku sedang menatap seorang pria??" Dia berpikir untuk dirinya sendiri.

Untuk menghindari kecanggungan yang dia rasakan, dia tersenyum dan mengabaikan pria itu seolah-olah mereka tidak memiliki hubungan dekat...

Dia berpikir bahwa pria itu hanya akan mengangguk padanya dan akan langsung masuk ke dalam toserba, tetapi dia salah. Arah yang pria itu ambil adalah ke arahnya!

"Tuan, Wang? Apa yang kau lakukan di sini?" Dia menyapa pria itu karena dia masih mengingat namanya, Wang Yibo.

"Sebelumnya kau mengatakan bahwa hari ini aku harus pergi dan bersenang-senang... Atau memiliki sesuatu untuk dilakukan agar aku bisa bahagia..."

"Eh, i–iya benar..." Xiao Zhan mengangguk. "Apakah kau ingin membeli sesuatu?"

"Tidak. Aku melihatmu, itu sebabnya aku berhenti di sini..."

Xiao Zhan menyadari bahwa pria itu sangat lugas dan terlalu sulit untuk dia tangani. Orang normal tidak akan benar-benar bertindak seperti itu ketika baru kedua kalinya mereka bertemu seseorang, terutama ketika mereka tidak memiliki percakapan panjang sebelumnya. Apakah karena dirinya mengucapkan selamat ulang tahun kepada pria itu? Atau apakah ini pertama kalinya seseorang menyapanya seperti itu? Tidak.... tidak... tidak... Xiao Zhan langsung berhenti berpikir.

Xiao Zhan merasa tidak bisa bertahan lama dengan seorang pria yang terus menatap sambil berdiri sehingga dia memintanya untuk duduk...

"Jadi bagaimana demammu? Apa kau baik-baik saja sekarang?" Dia bertanya.

"Setiap kali aku pergi mengendarai motor, demamku akan hilang..."

"Benarkah? Bagaimana bisa begitu?" Kata Xiao Zhan dengan tatapan bingung. "Biar aku cek..."

Tanpa pikir panjang, dia meletakkan tangan kanannya di dahi Wang Yibo... Dia merasa pria itu masih demam, "Kau tahu, kau masih demam. Seharusnya kau lebih menjaga dirimu sendiri."

Wang Yibo terus melihat tangan di dahinya seolah-olah itu adalah pertama kalinya seseorang merawatnya ketika dia sakit...

"Tolong tetap di sini sebentar. Tunggu aku."

Setelah itu, Xiao Zhan berlari ke dalam toserba, dan ketika dia kembali, dia membawa semangkuk mie, telur, air kemasan dan obat-obatan.

"Ini, minum obatnya dulu untuk menurunkan suhu tubuhmu..." Xiao Zhan kemudian memberinya obat dan membuka air kemasan.

Wang Yibo tidak menolak obat yang diberikannya dan langsung meminumnya. Kemudian, Xiao Zhan juga memberikan semangkuk mie...

"Makanlah mie itu selagi panas... Aku khusus membeli mie panjang karena hari ini kau ulang tahun. Nenekku berkata bahwa ini simbol untuk umur panjang bagi orang yang merayakan ulang tahun..." Katanya lalu mengupas telurnya. "Dan telur ini akan memberimu tahun depan yang baik..."

Xiao Zhan tersenyum sambil melihat Wang Yibo memakan mie dan telur yang dia beli dari toserba. Entah bagaimana dia menemukan bahwa pria itu seperti anak kecil yang sangat rapuh dan mudah hancur.

"Tuan Wang, berapa umurmu?"

"Aku 22 sekarang..." Pria itu menjawabnya. "Bagaimana denganmu?"

"Aku? Aku 28 tahun. Aku enam tahun lebih tua darimu." Katanya sambil tertawa.

Wang Yibo mengangguk padanya dan kemudian berhenti sejenak sebelum mengatakan sesuatu, "Karena kau sudah tahu namaku, bolehkah aku tahu siapa namamu juga?"

"Kenapa kau menginginkan namaku? Bukannya kita akan bertemu lagi." Jawabnya dengan bercanda...

"Siapa tahu..."

Jawabannya hanya dua kata... tapi itu menghangatkan sesuatu di dalam hati Xiao Zhan, dan memutuskan untuk memberitahukan namanya...

"Namaku Xiao Zhan..." Katanya

"Xiao Zhan... Zhan Ge..." Ucap Wang Yibo.

☘︎

AUTHOR NOTE:

Dalam kehidupan nyata, Xiao Zhan adalah penggemar Stephanie Sun, dan dia bahkan menyanyikan KEPLER selama konser The Untamed dan mengubah bagian terakhir dari lirik yang membuat Wang Yibo tersenyum cerah...

The Little Prince's Lonely Star (Terjemahan)Where stories live. Discover now