Bab 22 : Tidak Cantik Sepertimu

736 118 4
                                    

Wang Yibo hanya mengangguk pada Mian Mian dan bahkan tidak peduli untuk tersenyum saat melihatnya. Mereka bahkan tidak berbicara satu sama lain ketika mereka masih teman sekelas di sekolah menengah, mengapa berbicara dengannya sekarang seolah mereka teman dekat?

"Yibo, bagaimana kabarmu?" Tanya Ketua Jin.

"Aku baik-baik saja, Paman Jin." Dia menjawab.

Wang Yibo hanya mendengarkan mereka hampir sepanjang waktu sambil makan malam. Meskipun Mian Mian terus memasukkannya ke dalam percakapan mereka, dia biasanya hanya menjawab mereka dua hingga tiga kata, atau paling banyak satu kalimat.

Yang ingin ia lakukan sekarang adalah pulang. Dia ingin makan makanan yang dimasak Xiao Zhan untuknya.

"Benar juga! Nak, kenapa kau tidak menemani Mian Mian pergi ke pameran galeri seni akhir pekan ini?" Ketua Wang mengusulkan.

Mian Mian memandang Wang Yibo dengan penuh perhatian, "Yibo, ayo pergi bersama! Akan sangat menyenangkan jika aku memiliki seseorang untuk menemaniku. Kadang-kadang akan menyenangkan untuk membebaskan diri dari pekerjaan."

"Old Wang, senang kau membawa Yibo hari ini." Kata Ketua Jin lalu memandang Yibo. "Kau masih muda, jadi harus menikmati hidupmu."

Wang Yibo dengan serius menatap Ayahnya seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu, lalu menjawab Mian Mian.

"Aku ikut denganmu... Tapi bolehkah aku membawa kekasihku?" Dia bertanya blak-blakan.

Ketua Wang menegang ketika mendengar putranya mengucapkan kata-kata itu. Dia hampir mengeluarkan kata-kata makian tetapi menahan diri karena ada orang lain.

Tentu saja Ketua Jin dan Mian Mian terkejut, tetapi mereka segera pulih.

"Oh... K–Kau sedang menjalin hubungan sekarang?" Mian Mian bertanya untuk mengkonfirmasi karena dia tidak bisa membayangkan seorang Wang Yibo bahkan sekarang bisa menyukai seseorang. Dia sangat tahu betapa dinginnya pria ini sejak dulu.

"Ya... Kami bahkan tinggal bersama. Benar, kan Ayah?" Katanya dengan bangga. "Di akhir pekan, kekasihku dan aku akan mengunjungi Ibu. Setelah itu, kami bisa menemani Mian Mian ke galeri seni."

Ketua Wang terbatuk, sementara Ketua Jin dengan tulus mengatakan sesuatu.

"Kupikir Yibo tidak bisa menemukan seseorang yang dia suka karena kepribadiannya sangat serius dan dingin. Kakekmu pasti senang dengan hal ini jika dia masih hidup." Ketua Jin berkata dan mengalihkan perhatiannya ke Ketua Wang. "Old Wang, sebentar lagi anak-anak kita akan menikah dengan orang yang mereka cintai. Kita, para orang tua akan sangat bahagia melihat mereka membangun keluarga mereka sendiri di masa depan."

Ketua Wang memaksakan dirinya untuk tersenyum, dan diam-diam menegur putranya dalam benaknya.

Setelah makan malam, mereka dan Ketua Jin beserta Mian Mian berpisah.

"Apa yang kau pikirkan?! Kenapa kau mengatakan itu?" Ketua Wang bertanya dengan marah.

"Kenapa aku tidak bisa mengatakannya?" Dia membalas pertanyaan ayahnya. "Ayah, apakah kau mencoba menjodohkanku dengan Mian Mian?"

Ketua Wang menghela napas dalam-dalam, "Tidak, bukan itu... Hanya saja tidak perlu setiap saat kau mengatakan kepada semua orang bahwa kau sedang menjalin hubungan. Pikirkan demi kekasihmu juga. Kalian berdua laki-laki!"

"Aku bangga padanya. Kami saling mencintai dan aku tidak peduli jika kami berdua laki-laki. Lain kali jika Ayah menjodohkanku dengan gadis lain, aku tidak akan bekerja di perusahaan lagi dan akan mencari pekerjaan di tempat lain." Wang Yibo berkata dengan tegas lalu pergi.

Wang Yibo tiba di rumah pukul 10 malam, dan dia melihat Xiao Zhan sedang menunggunya di ruang tamu.

Dia langsung memeluk Xiao Zhan dan mencium bibirnya.

"Bagaimana harimu?" Xiao Zhan tersenyum dan bertanya padanya.

"Melelahkan... Sangat sulit bergaul dengan semua orang..." Jawab Wang Yibo jujur.

Xiao Zhan mengangguk padanya, "Aku memasak makan malam lebih awal. Aku tahu kau sudah makan, tapi kau bisa mencicipinya sedikit jika kau mau."

"Ge, aku masih lapar. Aku bahkan tidak bisa makan banyak di depan orang-orang itu apalagi saat berhadapan dengan Ayah." Dia mengeluh. "Orang tua itu sangat licik, dia bahkan memaksaku untuk bertemu dengan putri rekan bisnisnya."

Xiao Zhan memandang Wang Yibo dan terkekeh, "Apakah dia cantik?"

"Ge, tidak ada yang secantik kamu..." Kata Wang Yibo sambil membelai wajahnya. "Mian Mian adalah teman sekelasku waktu aku SMA. Kami bahkan tidak pernah berbicara sebelumnya."

Sejujurnya Xiao Zhan entah bagaimana merasa khawatir tentang pertemuan bisnis itu. Intuisinya memberitahunya sebelumnya bahwa Wang Yibo mungkin akan bertemu seseorang yang disukai Ketua Wang untuk menemani putranya.

Setelah menyiapkan makan malam, Wang Yibo makan dengan lahap, dia juga menyuapi Xiao Zhan sepuasnya.

"Ayah bahkan menyarankanku untuk menemani Mian Mian di akhir pekan untuk ke galeri seni." Wang Yibo melanjutkan. "Aku mengatakan kepada mereka aku akan membawamu..."

Xiao Zhan hanya mendengarkan dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Bahkan setelah mereka selesai makan dan mandi, Wang Yibo masih terus berbicara dengannya tentang apa yang terjadi malam ini.

Xiao Zhan berbaring dan membelakangi Wang Yibo.

"Ge?" Wang Yibo memanggilnya dengan bingung.

"Aku lelah, ayo tidur." Xiao Zhan berkata.

Sebanyak apa pun Xiao Zhan mengabaikan semuanya dan mencoba bersikap positif, tetap ada sesuatu di dalam dirinya yang terasa aneh. Tapi karena dia lebih tua dari Wang Yibo, jadi dia mencoba bersikap dewasa dengan menekan apa pun yang mengganggunya sepanjang hari.

Wang Yibo juga merasakan perubahan emosi Xiao Zhan, "Ge..."

Xiao Zhan tidak punya pilihan lain selain menghadap Wang Yibo dan memaksakan senyum, "Besok kami akan sibuk karena liburan yang akan datang. Banyak paket yang harus diantar. Ayo tidur lebih awal, oke?"

Wang Yibo menatap matanya dan berkata, "Tidak. Mari kita bicara dulu."

"En?" Xiao Zhan berkata.

"Ge, apakah kau memiliki sesuatu yang ingin dikatakan padaku? Kita berjanji untuk jujur satu sama lain, ingat?" Wang Yibo membujuknya untuk mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.

"T–Tidak, aku.............." Xiao Zhan ingin membantah, tapi kemudian dia tetap memilih untuk jujur di depan kekasihnya, "A–Aku hanya takut dan khawatir... Aku tahu Ayahmu tidak menyukaiku... A–Aku bukan siapa-siapa... T–Tapi aku sangat mencintaimu, dan aku tidak mau memberikanmu kepada orang lain."

Wang Yibo menatap Xiao Zhan dan melihat matanya yang berkaca-kaca.

"Ge, kau tidak perlu takut. Tidak ada yang bisa memisahkan kita. Bahkan jika mereka adalah orang tuaku, aku lebih suka memilihmu daripada mereka... Aku juga lebih suka menjalani hidup sederhana denganmu daripada memiliki segalanya tanpa ada kau di sisiku..." Wang Yibo menjadi emosional juga ketika dia mengatakan itu.

"Tapi tetap saja mereka adalah orang tuamu... Aku akan bekerja lebih keras sampai orang tuamu memberi kita restu dan menerimaku sebagai pasanganmu..." Kata Xiao Zhan dengan ekspresi penuh tekad.

"Baiklah Ge, kita akan bekerja sama dan membuktikan kepada mereka bahwa kita serius dengan hubungan ini. Jangan takut lagi... Aku tidak suka jika melihat matamu berkaca-kaca kesakitan... Kecuali saat kita sedang melakukannya di tempat tidur..." Kata Wang Yibo bercanda dan membuat Xiao Zhan tertawa.

Mereka berpelukan dan berciuman begitu dalam, dan kemudian Wang Yibo berkata, "Ge, haruskah aku membuatmu menangis di tempat tidur sekarang?"

"Diam! Ayo tidur!" Xiao Zhan berkata dan kemudian menyandarkan kepalanya di dada Wang Yibo...

Wang Yibo tertawa dan mencium rambut Xiao Zhan. Dalam pikirannya, apa pun yang akan terjadi di masa depan, dia tidak akan melepaskan Zhan Ge–nya. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka, dia bersumpah dengan nyawanya.

The Little Prince's Lonely Star (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang