Bab 13 : Aku Sudah Punya Pacar (Pria)

858 130 1
                                    

Saat mencari makanan yang akan dia pesan untuk dibawa saat makan siang, Wang Yibo menerima telepon dari sekretaris Ayahnya dan mengatakan kepadanya bahwa Ayahnya ingin dia datang ke tempat tertentu untuk makan siang dan bertemu dengan putri rekan bisnisnya.

"Aku tidak punya waktu." Wang Yibo berkata dengan serius.

"Tuan Muda, Ketua Wang secara khusus mengatakan kepadaku bahwa kau harus berada di sana karena nona muda itu adalah putri dari mitra bisnis yang sangat penting."

"Katakan padanya aku tidak bisa datang." Wang Yibo dengan dingin menjawab dan kemudian memutuskan sambungan.

Selalu seperti ini di keluarganya. Karena dia tidak ingin pergi bekerja, Ayahnya selalu menjodohkannya dengan putri rekan bisnis untuk mengamankan posisinya di masa depan.

Sebagian besar waktu ketika dia menghadiri kencan buta, dia selalu mengeluarkan aura dingin dan tidak pedulinya. Setiap kali itu terjadi, semua gadis yang ditemuinya akan selalu menolaknya, yang akhirnya membuat Ayahnya geram...

Dia menghela napas dalam-dalam dan memeriksa lagi ponselnya untuk mencari sesuatu yang enak untuk dimakan.

Saat makan siang, Xiao Zhan memberitahunya tentang lokasinya. Dia langsung pergi ke sana dengan motor besarnya, dan membawa dua kotak makan siang dan minuman.

"Zhan Ge, apakah kau yakin ingin makan di sini, di taman?" Wang Yibo tersenyum ketika bertanya padanya.

Suasana hatinya yang buruk yang dia dapatkan sebelumnya sudah hilang ketika dia melihat Xiao Zhan. Baginya, pria ini lebih dari keluarga yang bisa dia andalkan.

"Aku selalu makan di sini, dan setiap kali aku di sini, aku selalu merasa nyaman. Lihat? Kita tidak perlu pergi ke restoran mewah hanya untuk melihat suasana yang indah... Kita sudah bisa melihatnya di sini...." Kata Xiao Zhan sambil menyiapkan makanan mereka, dan meletakkannya di bangku yang mereka duduki.

"Benar... Di mana pun akan baik-baik saja selama kau berada di sana, dan itu akan membuat pemandangan yang indah untukku..." Wang Yibo dengan sepenuh hati setuju...

Dia dengan mesra menatap Xiao Zhan seolah dia tidak ingin orang ini menghilang di depan matanya.

"Bo Di, jangan hanya menatapku. Aku tidak bisa membuatmu kenyang... Ayo makan." Xiao Zhan berkata sambil memberikan kotak makan siangnya...

"Zhan Ge, bagaimana kau bisa yakin bahwa aku tidak akan pernah kenyang saat melihatmu? Hmm?"

"Diam dan makan saja." Xiao Zhan menghentikannya berbicara dengan menutup mulut Wang Yibo dengan sepotong makanan.

Wang Yibo tidak bisa menahan senyumnya saat dia mengunyah makanan di mulutnya.

Sambil makan, mereka terus saling memberi makanan, dan terkadang saling menyuapi. Seolah-olah mereka telah bersama selama bertahun-tahun untuk memiliki pemahaman diam-diam semacam ini. Bahkan tanpa berbicara, keduanya tahu apa yang diinginkan pihak lain.

Setelah makan siang, mereka beristirahat dan berpegangan tangan sambil menatap langit biru....

Kemudian pada saat itu juga, Wang Yibo menerima telepon dari Ayahnya. Dia menjawabnya di depan Xiao Zhan.

Karena dia ingin pria itu bersamanya selama sisa hidupnya, dia tidak ingin menyimpan rahasia sama sekali.

"Kau ada di mana?!" Dia mendengar suara marah Ayahnya di saluran lain.

"Aku sudah bilang aku tidak bisa datang." Dia menjawab Ayahnya dengan tenang.

"Kau sangat tidak berguna....."

"Benar... Ayah hanya mengingatku untuk hal seperti ini..." Wang Yibo menghentikan Ayahnya untuk mengatakan apa pun lagi.

Xiao Zhan merasakan genggaman tangan Wang Yibo mengencang di pergelangan tangannya. Bahkan tanpa mendengarkan suara orang di seberang, dia tahu bahwa Ayahnya Wang Yibo–lah yang menelepon.

"Aku sudah punya kekasih. Jangan atur aku dalam kencan buta lagi!" Wang Yibo berkata dan untuk kedua kalinya dalam hari ini sebelum dia memutuskan sambungan.

Xiao Zhan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Tetapi dengan membaca yang tersirat, Ayah Wang Yibo sering mengatur kencan buta untuknya tetapi dia tidak pernah datang.

"Ge, katakan padaku kalau aku melakukan pekerjaan dengan baik." Wang Yibo berkata ingin dipuji olehnya.

Xiao Zhan terbatuk-batuk ketika mendengarnya mengatakan itu. Sebenarnya dia sedikit tercengang tentang percakapan Ayah dan anak di telepon.

Dia tahu bahwa Wang Yibo setia padanya dan tidak ingin menyimpan rahasia apa pun. Hanya saja terlalu mendadak untuk membiarkan Ayah Wang Yibo tahu tentang dia yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang.

Tapi sekali lagi, Xiao Zhan juga mengerti Wang Yibo... Sejak pertama kali melihatnya, bocah itu terlihat kesepian dan tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.

"Bo Di kami melakukan pekerjaan yang baik untuk menolak kencan buta itu." Katanya sambil menepuk kepala Wang Yibo. "Tapi jangan langsung menutup telepon seperti itu... Tidak peduli bagaimana, kau masih harus menghormati Ayahmu."

Xiao Zhan melihat Wang Yibo terkekeh lalu tiba-tiba menyandarkan kepalanya pada Xiao Zhan...

"Zhan Ge–ku baik sekali..." Kata Wang Yibo lalu mencium pipinya.

Alih-alih menyuruh bocah itu untuk tidak menciumnya di depan umum, dia malah mengizinkannya. Tapi dia tidak bisa menyembunyikan wajah merahnya, dan itu jelas menunjukkan bahwa dia malu.

"Kekasihku sangat tampan saat dia malu." Wang Yibo menggodanya.

"Kau terus mengatakan "kekasih" sepanjang waktu. Ketika Ayahmu mengetahui bahwa kau menjalin hubungan dengan seorang pria, dia akan memukulimu sampai mati." Xiao Zhan berkata dengan bercanda.

"Biarkan dia datang dan memukuliku sampai mati! Tapi dalam kematian, aku akan tetap mencintaimu." Wang Yibo berkata dengan wajah cerah.

Xiao Zhan merasa seperti tersengat listrik dengan kata-kata itu. Dia batuk beberapa kali.

"B–Berhenti mengucapkan kata-kata seperti itu! Kau membuatku merinding!" Xiao Zhan berkata.

"Aku mencintaimu sampai mati, Zhan Ge..." Bisik Wang Yibo di telinganya.

"J–Jika kau tidak berhenti, akulah yang akan memukulimu sampai mati..." Kata Xiao Zhan pada Wang Yibo sambil mencoba melarikan diri.

"Kalau begitu, aku akan dengan senang hati mati di tangan Zhan Ge–ku..." Lanjut Wang Yibo.

"Bo Di!"

Xiao Zhan tidak tahan lagi dan ingin menutupi wajahnya, sementara Wang Yibo tertawa terbahak-bahak ketika melihat reaksi Xiao Zhan–nya...

"Pergilah sekarang. Aku masih harus menyelesaikan pengirimanku hari ini." Kata Xiao Zhan.

Xiao Zhan menyuruh Wang Yibo pergi ke motornya, dan tanpa aba-aba, Wang Yibo menyambar clipboard tanda tangan klien Xiao Zhan, menutupi kedua wajah mereka, dan menciumnya dengan sungguh-sungguh.

Ya, hati Xiao Zhan merasa tersentuh!

Xiao Zhan berpikir bahwa dia sudah selesai. Dia tahu dia benar-benar sudah selesai.

 Dia tahu dia benar-benar sudah selesai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Little Prince's Lonely Star (Terjemahan)Where stories live. Discover now