16

3.7K 265 47
                                    

.

.


.


.



Dalam waktu semalam suasana hati Jungkook berubah secara mendadak. Sering melamun dan tidak fokus akan segala hal, termasuk memperhatikan bayinya.

Di sudut pintu ruang makan si bayi hanya diam memandangi Jungkook yang entah sedang memikirkan apa. Karena bagi bayi di usianya saat ini belum mengerti akan arti dari orang yang tengah diam melamun dengan bibir sibuk merapalkan kalimat yang tentu tidak jimin mengerti sama sekali.

Inginnya melangkah menghampiri sang daddy namun hati kecil takut mengganggu. Di usianya yang terbilang balita dia paham, jika orang sedang sibuk tidak boleh di ganggu. Jadi menurut nya mungkin daddy sedang sibuk. Sehingga ia melangkah keluar rumah untuk menghilangkan rasa sedih karena daddy tidak bisa di ajak bermain.


Baju baby blue dengan tali yang mengapit dari dada hingga punggungnya dengan motif bebek di bagian depan dan sepatu kuning yang senada dengan warna bajuhya. Duduk di teras rumah sambil tangan termangu di dagu, seolah tau jika suasana hatinya sedang tidak baik. Sedikit tercetak perempatan di bagian dahi dan bibir sedikit mengerucut. Bak berfikir hal yang sangat serius. Bagiamana cara supaya daddy nya bisa di ajak bermain.


Hanya helaan nafas yang artinya si bayi tidak menemukan cara yang tepat. Lagian dia bisa bermain sendiri selagi daddy sibuk pikirnya.


Tanpa di sadari si bayi ada sepasang sepatu yang kini tengah berdiri di depannya.  Dan merasakan tepukan halus di ujung kepala nya. Dua belum sadar akan hal itu, hingga suara berat memanggil namanya mengagetkan si bayi.

"Jimin."

Sedikit mendongak dan ia sangat terkejut dengan sosok di depannya saat ini.

Tanpa di sadar air mata meluruh seiring suara teriakan yang menggelegar di seluruh ruangan.


Tangis bahagia pecah sedemikian rupa meluluh lantakkan dua insan yang kini tengah berpelukan. Melepas rindu yang berbulan-bulan lamanya terpendam. Lebih erat satu sama lain dekapan tang seperti tiada lagi hari esok.  Saling menyebut nama satu sama lain dan semakin menenggelamkan suara si bayi.

"Jimin." Panggil lirih sosok yang kini tengah menjadi bulan-bulanan si bayi untuk terus menangis dan meraung rindu .


Dari jauh terlihat wanita paruh baya yang tersenyum sedih karena bisa mengatukan kembali dua insan yang telah terpisah. Air mata pun tak luput dari kedua binar yang memandang haru akan moment di depan nya.


.

.

.


.




Cukup lama mereka dalam posisi saling memeluk. Bedanya kini si bayi telah berada di dalam pangkuan sosok yang telah memporak-porandakan hati si bayi. Dengan nafas si bayi yang mulai teratur, mungkin kecapaian menangis hingga membuatnya tertidur nyaman dalam balutan tangan sosok tersebut.


"Terimakasih nyonya jeon " lirik pria yang tengah memandang wanita cantik yang sudah berpindah duduk di sebelah sosok tersebut.

Senyuman mengambang di wajah nyonya jeon, bahagia juga sedih menjadi satu. "Sama-sama nak. Aku melakukan ini demi cucuku." Balas nya tanpa melepas pandangan ke arah si bayi jimin.


"Saya tidak tahu harus membalas kebaikan anda dengan apa nyonya. Tapi saya benar-benar berterimakasih atas segalanya." Hampir putus asa atas segala hal yang menimpa dirinya. Sempat berfikir untuk menyerah saja kala itu. Namun keajaiban tiba-tiba hadir dan itu semua berkat malaikat nya yang kini tengah tidur di pangkuannya.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Baby CHIMMY ||KMWhere stories live. Discover now