2

10.1K 755 181
                                    









.

.

.


"Daddy, hiks.."





"Dad?"





"Hiks,, hiks,,"




Suara tangisan seorang bocah di tengah dingin nya malam. Hujan turun beberapa jam yang lalu, petir menyambar begitu kuat. Dengan mata yang memerah akibat sudah 1 jam lamanya anak itu menangis. Berjalan menuruni anak tangga dan menyusuri setiap tempat, namun sosok yang di carinya tak kunjung terlihat.

Baby jimin, tengah berjalan dengan membawa selimut kesayanagan nya digenggaman begitu erat. Takut jika selimut pemberian daddy jungkook akan di ambil orang lain katanya. Sesaat sampainya diruang TV, jimin diam sejenak karena melihat bayangan hitam di arah dapur. Hitam, dan besar. Sungguh mengerikan.. baby jimin sangat takut.

"Daddy?"

Jedaaaarrr!!!!

Sosok hitam itu membalikan tubuhnya tepat dengan suara petir yang begitu keras.

"Huwaaaaa.....!!!!!!" Dan tangisan bocah itu pun pecah.



"Daddyyy..... Huwaa.....!"



"Jimin?"


"Oh astaga!"


Sosok itu segera berlari menghampiri jimin dan menggendong jimin.

Rupanya sosok hitam yang jimin lihat tadi adalah jungkook. Ia tengah mengambil air minum karena tenggorokan sedikit kering.

Jimin semakin menangis tersedu-sedu setelah dirasa daddy yang ia cari telah ketemu.

"Sayang, cup cup. Jangan menangis, daddy disini." Sambil mengelus punggung jimin dan mengecup kepala nya terus menerus merapalkan kalimat penenang.

"Daddy,, hiks,,, daddy di mamam tama montel, huweee."

"Tidak sayang, maaf daddy tadi haus. Apa kamu takut?"

Jimin hanya mengangguk dengan terus masih menangis.

"Sudah, kita tidur lagi ya?"

Dan lagi jimin hanya mengangguk.

Setelah sesampainya di kamar jungkook mencoba menurunkan jimin untuk tidur namun jimin tak mau melepas pelukannya di leher jungkook. Semakin jungkook mencoba melepaskan semakin kuat juga rangkulan tangan jimin.

"Baby,, ada apa?"

"Chim ndak au daddy pigi agi." Suaranya begitu lembut terdengar di telinga jungkook.

Jimin semakin menelusup kan wajah nya di ceruk leher jungkook.

"Tidak sayang, daddy tidak pergi lagi kok. Ayok sekarang jadi good boy."

"Api anji daddy ndak pigi pigi agi ya?" Dengan mengacungkan cari kelingkingnya yang begitu mungil. Ya ampun kenapa semua yang ada di tubuh jimin terlihat begitu indah.

"Iya daddy janji." Membalas uluruan jimin.

"Nah sekarang kita bobok lagi ya?"

.

.

.

Sudah 15 menit sejak perjanjian yang di buat dua sejoli itu. 'ups!'  tapi mata jimin masih susah terpejam. Dia memainkan kancing piyama jungkook yang tidur menyamping memeluknya.

Sesekali jimin akan mendongak memandang wajah jungkook namun yang dapat ia lihat hanyalah dagunya saja yang sedikit memiliki rambut. Berharap daddynya akan bangun dan melihat dirinya namun itu tak terjadi pada akhirnya.

Merasa ada yang geli-geli diarea dada jungkook membuka mata, dan melihat ke bawah. Tersenyum lembut kala melihat anaknya-anak angkat- tengah gelisah.

"Baby?"

Merasa mendengar suara yang familiar jimin pun mendongak an kepalanya. Dan benar saja daddynya sudah bangun.

Jimin tersenyum senang menampilkan deretan gigi putihnya dengan sepasang mata yang memejam berbentuk sabit akibat pipi yang menenggelamkan matanya. Indahnya' batin jungkook.

"Kenapa belum tidur?" Tanya jungkook.

"Chim ndak au bobok." Jawab jimin dengan bibir yang di tekuk.

"Wae? Kamu sudah tidak mengantuk?"

"Aniya."

"Lalu?"

"Chim ndak au daddy pigi tuyus inggayin chim agi."

"Sayang, dengar." Dengan mengangkat tubuh jimin ke atas perutnya dan menelungkup kan tubuh bulat jimin dengan sayang. Menepuk nepuk bongkahan bulat kenyal di bawah sana.

"Daddy tidak akan pernah pergi meninggalkan kamu. Apa pun yang terjadi kamu tetap bersama daddy." 'walau nantinya kamu harus kembali ke orang tua mu' lanjut batin jungkook

"Jadi sekarang baby harus bobok ya?"

Jimin masih menggeleng kan kepalaku.

"Kenapa lagi sayang?"

"Au imik ucu"

"Tunggu, daddy buatkan tapi chim harus tunggu di sini ya."

Jimin menggeleng kepalanya sangat kencang. (Aduh bisa copot tuh kepala mu Chim)

"Chim au ucu daddy aja."

What the f,,,?!

"Chim daddy tak punya apa yang kau ingin kan, jadi sekarang chim tunggu di sini biar daddy buatkan dulu arrachi?"

"Aniiiiyooo chim ndak au daddy! Chim au ucu daddy!" Suara jimin tak kalah kuat. Ia sungguh kesal. Orang mau nya punya daddy kok.

"Sayang dengar-?" .

"Opok nya chim au ucu dady!"

"Hah? Opok? Popok? Kopok?"

Jungkook bingung.

"Bagaimana caranya sayang? Astaga bisa gila aku." Ujar jungkook bingung

Tiba-tiba jimin menarik baju jungkook.

"Daddy ukaaa ajunya payi!" Rengek jimin.

Jungkook hanya menuruti permintaan jimin.

"Sayang kamu mau apa?" Tanya jungkook penasaran kok tiba-tiba minta di bukain baju nya.

"Ucu daddy"

Setelah di rasa cukup terbuka baju jungkook jimin segera mencari yang ia cari.

Tak lama ia langsung menyesap puting jungkook dengan rakus.

"Sayanghhh aahh..." Laknat kau juki.

Jimin tak tau saja jika sudah ada anak singa yang bangun gara-gara ulah mu nak? Bahkan sesekali jungkook akan meremas bongkahan pantat jimin.

Jimin terus menyusu pada jungkook hingga ia tertidur di atas dada jungkook.

Dengan sangat hati-hati jungkook menurunkan baby nya ke atas kasur. Namun jimin merengek tak ingin tidur nya di usik. Jimin menyesap kembali susu jungkook. Begitu terus hingga berulang-ulang karena jungkook sudah tak tahan lagi. Namun apa boleh buat. Jungkook terpaksa menahan semuanya demi anak kesayangan nya tidur pulas.

'Pray for little juki.'



Tbc.


Hai hai. Ada yang nunggu lanjutannya? Maaf ya lama sekali ku tak lanjutkan. Semoga syuka.

Voment juseyo.

1juni201o
Cynpark

My Baby CHIMMY ||KMWhere stories live. Discover now