14

4.2K 370 197
                                    

Aku gak tau cerita ini masih layak di baca apa gak. But, thanks buat kalian yg masih nunggu dan mantengin cerita gaje ini.

Sekali lagi tolong buat warga yang bukan berdomisili di negara jikookers. Untuk tidak membuat onar ya. Mau baca silahkan. Tidak pun saya tidak memaksa. Karena kesadaran ada pada diri anda masing2. Tolong hargai juga karya seseorang. Tinkiyu... 😘

Lanjut lah!!

Jika memandang langit jingga dengan suasana hangat dan matahari yang perlahan menghilang di telan malam. Itu semua tak sebanding dengan apa yang tengah di lakukan jungkook saat ini.

Memotret sana sini. Dari sudut sana pindah ke sudut sini. Objek yang tengah menjadi bahan pemotretan jungkook saat ini tengah terduduk manis beralaskan rumput hijau dengan setangkai bunga di tangan.

Bibir mengerucut, air liur menetes kemana-mana. Berusaha meniup bulir bunga liar yang tengah ia genggam. Tawa renyah terdengar nyaring di telinga jungkook kala melihat usahanya menghasilkan bulir liar itu terbang terbawa hembusan angin hangat.

"Daddy! Telbang buna na yeay!"

Bertepuk tangan, kaki ngehentak girang bongkahan bulat nya terangkat dengan hebohnya.

Jungkook yang melihat itu tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Segera camera nya membidik objek yang sangat manis saat ini.

"Daddy!" Teriaknya dengan berlari ke arah jungkook.

Jungkook menerima dengan uluran tangan. Memeluk memerangkap si manis dengan kecupan bertubi-tubi di pipi donat jimin.

"Daddy, calanghaeyo."

Tangan mungil yang membentuk hati dengan cengiran khas mata bulan sabitnya.

Jungkook hanya terkekeh malu di perlakukan sedemikian rupa manis oleh pacar mungil nya. Fyi jimin akan marah jika daddy tidak memanggil dengan sebutan pacar, atau dangsin.

Hadeuh entah lah anak itiknya ini makin hari ada saja perilaku yang membuat jungkook jantungan secara dadakan. Terkadang menyuruhnya mandi, membuat sarapan, kadang menangis jika jungkook tidak menjawab pertanyaan nya. Atau marah jika jungkook tidur tanpa memeluk dirinya -kan capek kalo miring sebelah muluk-.

Terkadang juga merengek minta di cium bibir. Padahal jungkook tidak pernah mengajarkan hal intim semacam kissie. Jika di tanya jimin hanya akan menjawab-

"Kan tita pacalan jadi ndak boyeh noyak dwong daddy, itcu pelmintaan pacal loooow."

Hadeuh jimin kesambet apa sih?.

Oke kita lupakan saja. Jadi sekarang jimin sama jungkook lagi piknik di taman gitu. Inget ya, permintaan pacar gak boleh di tolak. Jadi ya walau lelah dengan tugas kampus. Lelah mengurus rumah. Di tambah lelah dengan pencarian ibu kandung jimin. Tapi demi pacar. Garis bawahi. Pacar! Jadi harus di turutin. Supaya pacar senang bahagia dong.

"Sayang, udah main nya? Mau pulang?"

"Ndak, ncim au main duyu ama daddy lali lali teyus tita nani."

"Sayang udah mau malem lo, nanti ada macan gimana?"

"Emang macan na juda pacalan di cini ya daddy?" Tanya jimin dengan mata polos nya.

"Hadeuh. Ya gak dong sayang. Macan nya nyari makan. Karena lalar tidak ada yg di makan. Nanti ncim lo yang di mamam. Mau ncim di mamam macan?"

Jimin menggeleng takut terus bersembunyi di leher jungkook.

"Mau na di mamam daddy aja." Bisik nya.

Aduh sayang kamu ini ya. Buat daddy salah fokus. Tanpa ba bi bu. Jungkook ngegas mobil nya ke apartemen.

My Baby CHIMMY ||KMWhere stories live. Discover now