4

403 354 394
                                    

"Sebenarnya banyak yang
Ingin di posisimu, tapi kamu Kurang bersyukur"

- Ellora

Happy Reading:)
Typo Bertebaran!

***

Suasana bandara di siang hari cukup ramai, orang-orang terlihat sibuk berlalu lalang kesana kemari. Tidak berbeda dengan seorang pria yang terlihat sedang menunggu seseorang untuk menjemputnya.

 Tidak berbeda dengan seorang pria yang terlihat sedang menunggu seseorang untuk menjemputnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


"Tuan muda." Sapa seorang berjas hitam.

Merasa disapa pria yang tengah memakai masker dan headphone ditelinga itu menoleh, tak lama dia membuka masker dan melepas headphone yang bertengger di telinganya. Membuat pekikan senang terdengar dimana-mana, memuji ketampanannya.

"Mobilnya sudah siap tuan muda." Lanjut pria berjas tersebut yang dibalas anggukan oleh pria itu.

Laki-laki tampan tersebut memasuki mobil yang sudah disiapkan untuk menjemputnya. Tapi bukannya duduk dikursi penumpang dia malah memilih duduk dikursi kemudi.

"Tuan?" pria berjas sekaligus sopir dari laki-laki itu menatap tuannya bingung.

"Saya akan mengedarai mobil ini sendiri, kamu pesan taxi atau telepon orang rumah untuk menjemputmu." Ucap pria itu.

"Oh yah tolong kamu masukan barang bawaanku tadi dibagasi." Lanjutnya.

"Baik tuan muda." Sahut Pria berjas itu.

Dia memasukan paper bag berukuran sedang ke dalam bagasi sesuai dengan yang diperintahkan. Serasa sudah selesai semua, dia melajukan mobilnya menuju kearah tujuannya.

"I'm coming Ellora"

***

"Balik bareng siapa Lun?" Tanya Aya. Saat ini mereka tengah berjalan dikoridor sekolah menuju parkiran motor.


"Entah, tadi pagi gue dianter jadi gak tau pulang pake apa." Ucap Ellora bingung

Pasalnya tadi Ardi bilang kalau dia tidak bisa menjemput Ellora karena ada meeting dadaka, dan Ardi menyuruhnya agar bersema Rigel. Tapi Ellora dengan cepat menolaknya, dia beralasan akan pergi ke mall deengan Aya.

Sebenarnya alasan dia menolak karena dia masih merasa canggung dan takut terhadap aura yang dikeluarkan Rigel. Apalagi dia tak pernah bertegur sapa dengan laki-laki dingin itu.

"Jadi mau gimana El? Mau nebeng gk?" tanya Aya, saat melihat sahabatnya sedari tadi terdiam melamun.

"Ah iya gimana?" Tanya balik Ellora

ElloraМесто, где живут истории. Откройте их для себя