6

362 314 261
                                    

"Kalo mantan udah ngeblock akunmu, itu tandanya kamu yang menang."

- Ellora

Happy Reading:)
Typo bertebaran!

***

"Pagi yah." Sapa Ellora. Dia mengecup kedua pipi Ardi yang dibalas senyuman hangat oleh Ardi.

"Pagi juga sayang, kamu mau sarapan apa? Roti atau nasi?" Tanya Ardi menawarkan menu sarapan pada putrinya.

"Roti pakai selai coklat aja yah." Jawab Ellora, dia duduk tepat didepan Ardi.

"Hari ini aku berangkat sendiri ya yah?" Ellora bertanya sambil memakan roti yang sudah disiapkan Ardi tadi.

Ardi menatap Aluna sebentar, sebelum akhirnya menghela nafas panjang. "kamu yakin mau berangkat sendiri? Ayah takut kamu kenapa-napa El." Ardi menatap Ellora lembut. mencoba memberi putri cantiknya pengertian, agar mengerti akan kekhawatirannya.

Ardi memang tidak pernah mengizinkan Ellora keluar rumah sendirian, entah itu berangkat sekolah maupun berjalan - jalan. Selalu ada yang mengawal setiap Ellora akan pergi, entah itu dirinya, pembatu rumahnya, ataupun bodyguard sewaannya.

Ardi melakukan semua ini karena tidak ingin terjadi sesuatu pada Ellora disaat dia tidak berada di samping putrinya. Apalagi mengingat bagaimana kondisi Ellora yang selalu membuat dia cemas.

"Tapi yah, El pengin sekali-kali pergi sendiri. Bosen harus dikawal terus tiap hari." Keluh Ellora. Dia menatap sang ayah dengan pandangan memelas.

"Lagian sekarang El baik-baik aja tuh, jadi ayah nggak perlu khawatir." Lanjutnya. Dia mencoba terus meyakinkan Ardi bahwa dia benar-benar tidak butuh pengawalan hari ini.

"Ya sudah kamu berangkat sendiri, tapi untuk hari ini saja." Ucap Ardi mengalah.

"Tapi ingat, kalo terjadi sesuatu cepat-cepat hubungi ayah atau orang rumah." Lanjut Ardi mengingatkan.

"Horee, makasih ayah." Sorak Ellora gembira. Dengan cepat dia memeluk sang ayah dan menghujami ciuman kecil di pipi Ardi.

"Udah, mending sekarang kamu berangkat sana. Nanti telat lho." Ucap Ardi mengingatkan Ellora, yang masih terlihat asik dengan pelukannya.

"Oh iyah, yaudah deh El berangkat dulu yah. Bye ayah." Dengan cepat Ellora melepaskan pelukannya. Dia berjalan keluar menuju garasi, sambil melambaikan tangannya kearah Ardi.

***

Saat ini kelas Ellora sedang jam kosong, sehingga membuat kelasnya menjadi sangat berantakan. Meja dan kursi yang sudah terpisah dari tempatnya, sapu-sapu yang sudah lepas tempat gantungan sapu, serta suara menggelegar dari siswa-siswi kelas XI ipa 2.

Berbeda dengan Ellora yang lebih memilih tidur dari pada ikut gila bersama teman-teman sekelasnya. Lain pula dengan Aya yang kini tengah naik diatas meja yang telah disusun seperti panggung, badannya membungkuk serta kepalanya bergerak memutar membuat rambutnya ikut bergoyang memutar karena gerakan kepala Aya.

Oh jangan lupakan juga, suara lagu Iwak Peyek oleh trio macan yang terdengar menggelegar lewat sound sistym mini yang terdapat dikelas. Tak lupa juga teman-teman kelas yang menari hebos dibawahnya.

Tapi keasikan dan kesenangan mereka harus sirna, ketika suara teriakan terdengar nyaring.

"Alaya Nafisha Pratania!" Teriakan dari pak Ritmo guru berkumis tipis seperti lele.

ElloraWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu