12

181 124 76
                                    

"Kau bagai di depan mata
tapi jauh berdepa."

~Ellora

Happy Reading:)

Typo bertebaran!

***

Pagi ini siswa/i sma meteor tengah dilanda kehebohan karena berita yang disebar oleh lambe sekolah. Berita itu berisi informasi bahwa akan ada anggota baru inti di levator.

Karena berita itu, sekarang mereka tengah menerka-nerka siapa sosok yang bakal menjadi anggota inti Levator. Apakah dia bakal setampan dan sekeren anggota Levator lainnya? Huh, mereka benar-benar penasaran.

Desas-desus mereka seketika terhenti saat melihat sekumpulan motor mulai datang. Mereka anggota inti Levator, sosok yang sudah ditunggu-tunggu oleh siswa/i Meteor.

Satu persatu dari mereka mulai membuka helmnya masing-masing, hanya tersisa seseorang yang masih setia memakai helmnya. Melihat itu, mereka semua semakin dibuat penasaran.

"Apa dia anggota baru levator?"

"Serius? Ganteng gak yah.?

"Wahh.."

"Kira-kira siapa ya, penasaran banget gue."

"Ayo dong buka helmnya, gue pengen liat muka tampan lo."

Suara histeris perempuan mulai kembali terdengar, bahkan semakin menjadi saat melihat sosok itu mulai menyentuh helmnya. Hingga...

Deg.

"Hah, itu Arlan kan? Anak baru itu?"

"Ya Allah ayang gue.?

"Hwaa Arlan cakep banget woy."

"Daebakk."

Ya, sosok yang tengah mereka bicarakan adalah Arlan. Arlan Adhiyaksa, sahabat kecil Ellora dan Aya. Laki-laki itu menatap mereka dengan datar, matanya bergulir malas melihat tingkah lebay siswi perempuan.

"Sabar aja bro, pemandangan kayak gitu mah udah biasa disini." Ucap Raga santai.

"Apalagi kalo muka lo tampan." Lanjutnya.

"Cabut." Ucap Rigel. Mendengar perintah dari sang ketua, dengan segera mereka beranjak pergi dari area parkiran.

***

Suasana kelas XI ipa 2 tengah ramai karena berita mengenai Arlan yang masuk sebagai anggota inti Levator. Termasuk Ellora dan Aya yang saat ini menatap Arlan penuh tuntutan, menunggu penjelasan dari sahabat laki-lakinya.

"Jelasin!" Tekan Aya, perempuan itu menatap Arlan dengan penasaran.

"Kepo lo." Ucap Arlan, tangannya bergerak menyentil dahi Aya pelan.

Tidak berbeda dengan Aya, Ellora juga tengah dilanda penasaran tentang bagaimana Arlan bisa masuk Levator. Bukankah pertemuan pertama antara Rigel dan Arlan kurang mengenakan, lalu mengapa sekara Arlan bisa satu geng dengan Rigel?

Perdebatan antara Aya dan Arlan harus terhenti karena kedatangan guru. Mereka yang semulanya berisik, menjadi senyap bersiap untuk memulai pembelajaran pertama.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa bu Nur, guru mapel sejarah.

"Pagi bu." Jawab mereka serempak.

"Baik kita mulai pembelajaran hari ini." Ucap bu Nur.
 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElloraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang