5

388 337 366
                                    

"Pilihlah laki-laki yang tidak mudah akrab dengan wanita lain."

- Ellora

Happy Reading:)
Typo bertebaran!!
                                    

***


Pagi ini, Ellora dikejutkan dengan kedatangan Rigel dirumahnya. Awalnya dia bingung, buat apa laki - laki itu datang kerumahnya pagi-pagi sekali, tapi ayahnya memberitahu bahwa Rigel menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama.

Dan Disinilah mereka duduk berdua di dalam mobil dalam keadaan hening, tak ada percakapan yang terdengar diantara mereka. Hingga tiba - tiba mobil milik Rigel berhenti di pinggir jalan yang sepi.

Ellora menatap Rigel bingung, dia seperti mempunyai firasat tidak mengenakan saat ini. Ellora menatap Rigel intens, seakan meminta penjelasan kenapa mereka berhenti disini, padahal jarak ke sekolah masih jauh.

"Turun." Ucap Rigel datar, matanya masih menatap lurus kedepan.

"Hah?" Bingung Ellora

Dia masih menatap Rigel dengan penuh tanda tanya. Tapi bedanya sekarang mulut Ellora agak sedikit terbuka karna terkejut mendengar ucapan Rigel.

"Turun atau gue seret." Ulang Rigel sekali lagi, saat melihat Ellora yang tak kunjung turun dari mobilnya.

"Tapi kan ini masih jauh dari sekolah, nanti kalo gue pingsan ditengah jalan gimana? Lo kan tau jantung gue bermasalah." Protes Ellora

Masa iya, Ellora harus diturunkan dijalanan sepi yang jaraknya cukup jauh dari sekolah. Mungkin jika disekitar sini banyak kendaraan umum lewat, tidak masalah dia diturunkan karena dia bisa naik kendaraan umum. Lah ini bahkan pejalan kaki pun tidak bisa dia lihat.

"Lo pikir gue peduli? Turun!" Usir Rigel untuk kesekian kalinya.

"Tapi..."  Protes Ellora terhenti karena tatapan mata hitam legam milik Rigel.

Ellora tidak melanjutkan protesnya karena tatapan tajam Rigel yang membuat dia merinding. Dengan segara dia turun dari mobil sebelum mendapat amukan dari Rigel.

Setelah Ellora turun, mobil milik Rigel melaju kencang meninggalkan Ellora sendirian. Ellora menghela nafas kasar, terus sekarang dia harus bagaimana? Jika dia paksakan jalan kemungkinan besar dia akan pingsan ditengah jalan, naik kendaraan umum? Oh ayolah bahkan hanya ada dia sendirian dijalanan ini.

"Oh iya, kan gue bawa handpone. Coba telfon si Aya aja deh, siapa tau dia bisa nolong." Ucap Ellora.

Ellora baru ingat, kalau saat ini dia membawa ponsel. Dengan tergesa dia mencoba melakukan panggilan pada Aya.

"Halo Ay." Sapa Ellora. Beruntungnya sambungan panggilan dengan Aya dapat terhubung.

"..."

"Tolong gue woy, gue barusan ditinggal sama si Rigel ditengah jalan. Dan sekarang gak ada kendaraan umum lewat yang bisa anterin gue ke sekolah, lo jemput gue yh?" Jelas Ellora.

"..."

"Oke gue tunggu." Sambungan panggilan berakhir.

Ellora mendudukkan pantatnya di trotoar jalan sambil menunggu Aya. Hampir setengah jam dia menunggu, hingga akhirnya Aya datang dengan motor scoopy merah miliknya.

"Lo kenapa bisa sampe disini?" Tanya Aya, begitu ia mematikan mesin motornya.

"Entahlah gue juga gak tau kenapa Rigel lewat jalan memutar buat kesekolahan." Bingung Ellora

Elloraजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें