0.1 - You're Sweet

1.7K 155 11
                                    

__________

Seorang wanita kini sedang duduk menikmati minumannya dengan pandangan lurus menatap layar komputer. Diruangan pribadi sendiri pun rasanya sangat membosankan jika tidak ada yang menghiburnya. Padahal biasanya, Yuhn Dahyun dan Ahn Sorim akan masuk untuk sekedar mengobrol dengannya.

Tag name itu bertuliskan 'Dr. Myoui Mina' yang biasa dipanggil Mina. Wanita itu baru selesai melakukan operasi terhadap pasien yang mengida penyakit jantung kumat bahkan sempat berhenti beberapa saat. Sekarang sudah pukul 4 dini hari dan Mina baru bisa istirahat setelah semalaman menguras tenaga untuk normalnya operasi malam tadi.

Yap. Mina adalah seorang dokter bedah. Tapi jangan lupakan satu hal jika wanita itu takut dengan darah. Jika saja bukan karena sang ibu yang ingin melihatnya memakai kemeja putih bersih dan dipanggil Dokter pun mana mau Mina membuang waktu menghabiskan 6 tahun lamanya di Inggris untuk kuliah kedokteran.

Keluarganya dulu memang bisa dikatakan sederhana. Tapi jika menyangkut uang untuk membayar mahal kuliah kedokteran pun jawabannya; Mina mendapat beasiswa yang langsung sampai S2 dikarenakan kecerdasan dan kemahirannya dalam menjadi Dokter cukup bisa diancungi jempol. Bagian tubuhnya juga tidak ada yang luka atau seperti syarat menjadi dokter pun sudah terpenuhi. Bahkan kemampuan operasinya sudah seperti Dokter yang bahkan sudah sampai S3.

Pun kini, setelah memeriksa jadwal didepan layar. Dirinya kembali memundurkan tubuh hingga kepalanya bersandar tepat dikursi kenyamanannya. Melirik pintu yang diketuk dari luar pun sempat membuatnya menoleh dan sudah dapat dipastikan itu siapa. Sudah rapal memang dengan suara ketukan 4 kali pertanda jika itu Yuhn Dahyun dan jika ketukannya hanya 3 kali pun itu artinya Ahn Sorim.

"Masuklah." titahnya dengan suara agak serak.

Dan benar saja, Dahyun datang dengan membawa dua buah jeruk mandarin ukuran sedang mengingat jika temannya ini tidak tidur semalaman akibat berjuang untuk pasiennya. Terlebih pasien yang kemarin malam itu seorang wanita umuran 50 lebih.

"Ini, makanlah."

Mina kembali duduk tegak dan sedikit memajukan kepalanya mendekat kearah Dahyun yang kini hanya tersenyum menampakkan giginya.

"Kenapa kau cepat sekali pergi bekerja? Ini baru jam 4 dan kau sudah datang dengan rapi. Apa kau tidak pulang lagi?" seperti itulah, nada bicara Mina. Memang ketus jika wanita itu sedang kelelahan dan sedang tidak ingin diganggu.

"Aku ingin bercerita."

Mina sempat mengangkat alisnya satu dan tangannya meraih satu buah jeruk tadi untuk dikupas.

"Kau tau? Pasienku yang anak CEO itu? Kemauannya kumat lagi. Aku yang melihat kondisinya saja sangat sedih padahal papanya sangat tampan jika ingin berkelana mencarikan sosok ibu untuknya." lanjut Dahyun sambil mata gembilnya itu menatap Mina yang memang seakan menahan kantuk.

"Kau tidak sedang berencana ingin menjadi ibu angkat untuk---akh, siapa ya namanya? Joe---,'

"Kim Younjae." koreksi Dahyun cepat dan Mina mengangguk paham.

"Tapi, jika papanya mau denganku juga aku tak keberatan. Anaknya juga sangat tampan seperti papanya dan kau tau? Kemarin dia sendiri yang bilang padaku ingin seorang Mama."

Mina sempat berfikir sejenak, astaga mencerna omongan Dahyun dijam sepagi ini tanpa tidur ternyata memang sangat sulit. "Anak itu pasti manja sekali, memanggil Papa dan Mama. Anak Korea pada umumnya saja pasti akan memanggil Ibu dan Ayah."

DOCTOR & CEO ✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum