2.7 - Wrong sentence

639 115 22
                                    

"Kenapa kau sudah tidak datang lagi ke Osaka? Sudah bisa ya melupakan orang tercinta." Jungkook bersuara saat baru saja menutup pintu ruangan Taehyung. Pria Jeon itu datang ke perusahaan Kim setelah syuting drama untuk episode yang terakhir. Oleh karena itu, Jungkook berniat mengajak pria itu untuk bersenang-senang malam ini.

Sedangkan Taehyung memilih acuh. Membiarkan Jungkook asik dengan dunianya sendiri, dirinya sedang sibuk oleh berkas-berkas menyebalkan ini dan pria Jeon itu malah datang-datang sudah membawa nama seseorang. Pikirannya jadi terbagi dua sekarang.

Belum lagi, dirinya belum mendapat kabar apa pun dari pihak hotel miliknya yang ada di Osaka. Sungguh, hari ini sangat kacau dan pria itu akan menandai beberapa orang yang dirinya tugaskan disana nanti.

"Bagaimana tentang kasus Jaehyun?"

Taehyung mengalihkan perhatiannya langsung. "Jika kau senang tidak memiliki pekerjaan lagi, maka biarkan aku menyelesaikan pekerjaanku kali ini. Jangan mengganggu atau aku akan menendang pantat bonsormu itu keluar dari ruanganku." jawabnya sambil memberikan tatapan khas seorang Kim Taehyung.

Sedangkan Jungkook terkikik. Senang sekali rasanya mengganggu Taehyung disaat dirinya sudah bebas dari segi syuting drama yang memang sungguh menyita banyak waktu. Padahal dulu Jungkook mengira, kehidupan Aktor akan sangat menyenangkan. Sebab dirinya memang sudah mendalami terlalu dalam tentang beberapa peran kesukaannya. Dimulai dari adegan yang rumit sampai banyak teori. Itu sungguh membuat pusing kepala setiap malamnya. Beruntung dirinya memiliki kekasih yang cantik, jadinya setiap malam hanya karena melihat wajah cemberut Nanhee, kelelahannya bisa terobati.

"Kau galak sekali, Hyung. Aku senang sekali sekarang. Syuting dramaku sudah selesai dan akhirnya aku bisa mengambil cuti untuk beberapa minggu kedepan. Lumayan juga untuk sekedar menghabiskan waktu untuk berkencan." jawabnya. Dan berakhir acara duduk yang semula diatas sofa pun kini bertambah dekat tepat didepan Taehyung sendiri. "Hyung, aku ini sudah gila." adunya.

"Aku sibuk, Jungkook! Tidak punya waktu meladeni tingkah lakumu yang aneh-aneh sekarang!" kecamnya tak kalah sengit.

"Ais, aku serius! Sebentar lagi aku akan menjadi seorang Papa, akhirnya aku bisa mendengar suara tangis bayi dari benihku sendiri. Apa Hyung bisa menarik hidungku? Katakan jika aku ini tidak sedang bermimpi!"

Dan hal yang tak terduga selanjutnya adalah tangan Taehyung yang memukul meja kaca itu dengan lantang sampai membuat Jungkook mengerjap beberapa kali. Memilih diam tak bersuara lagi. Ternyata, Taehyung benar-benar bisa menjadi serius juga.

"Hyung ..." panggilnya lagi dengan nada berbisik, membuat Taehyung semakin menggenggam pulpennya dengan kuat. "Mau bersenang-senang malam ini? Kita bisa minum di Clup atau di apartemenmu didekat sini saja."

"Baiklah, tapi tolong jangan menggangguku. Aku harus menyelesaikan ini semua sebelum—'

Suara ketukan pintu sebanyak tiga kali pun menjadi sasaran. Taehyung dan Jungkook saling menatap walau orang diluar sana masih belum menampakkan batang hidungnya.

"CEO Kim, Tuan Jung sudah datang untuk bertemu dengan Anda. Dia sedang menunggu untuk meminta izin."

Dan setelahnya, Taehyung memijat pangkal hidung. "Aku akan menemuinya Sore. Katakan padanya aku tidak ingin diganggu sekarang."

"Baik, CEO Kim."

Setelah suara langkah kaki itu semakin menjauh, kini Jungkook juga semakin mendekat dan membuat yang lebih tua menghela napas untuk kesekian kalinya.

"Hyung jadi menindak lanjuti kasus Jung Jaehyun yang tentang kecelakaan tabrak lari itu?"

"Aku hanya akan memberi sanksi pada supirnya, Choi Hyejoon. Pria itu yang akan aku beri tuntutan pada hakim."

DOCTOR & CEO ✓Where stories live. Discover now