2.1 - Berharap

678 117 10
                                    

Mobil dominan warna gelap itu melaju dengan kencang membelah jalanan Seoul yang kini dilanda panas terik. Sebagian orang bahkan memakai payung untuk keluar, tak jarang pula ada yang hanya memakai pakaian tipis guna tidak terlalu merasa panas.

Pria dengan napas memburu itu semakin meningkatkan kecepatan mobil hingga kini terparkir rapi ditempat parkiran mobil tepat didepan sebuah kantor kepolisian.

Melangkah dengan terburu-buru, tadi Pagi saat dirinya akan kembali melanjutkan tidur, kediamannya menerima telepon dari nomor tak dikenal. Maid yang menjawab juga sempat mendengar jika itu adalah panggilan dari kepolisian yang meminta CEO Kim, orang utama yang membuat sebuah kasus pencaharian dan kasus tersangka dari kecelakaan besar. Menewaskan dua orang yang sayangnya adalah orang terdekat Mina sendiri.

Kepolisian dengan nama Darkley itu berdiri sesaat untuk memberi hormat saat melihat salah seorang pengusaha datang kemari. Mempersilahkan duduk terlebih dahulu, kemudian seakan paham pun dirinya langsung masuk ke inti percakapan.

"Kami menemukan beberapa bukti dari orang-orang sekitar, pelaku kecelakaan sudah ditangkap dan sekarang sedang ditahan. Ada dua orang pria yang ditahan dan salah satunya seorang pengusaha dan saya juga yakin jika anda mengenal orang itu."

Taehyung masih menatap kedepan tepat kearah Darkley, seorang kepala kepolisian kepercayaan dirinya semenjak menjabat beberapa tahun belakangan ini. Sempat berfikir sejenak saat mendengar jika dirinya mengenal siapa pelakunya.

"Memang siapa?"

"CEO dari perusahaan minyak, Jung Jaehyun. Dia-"

"Biar aku bertemu dengannya."

Dan, pria yang lebih tua itu pun mengangguk. Meminta salah seorang yang lain agar mengantar Taehyung menuju jeruji besi tahanan sejak tadi malam. Mereka masuk kedalam sebuah lorong gelap yang jauh berjalan, hanya diterangi cahaya lampu kuning temaram.

Tak sedikit juga orang-orang itu menatap kearahnya sambil berdiri. Taehyung memilih tak peduli, dirinya sedang berusaha menahan emosi agar tidak mudah meledak disaat situasi sedang cukup dikatakan genting.

Pria yang tadinya pun berhenti, bertepatan dengan itu pun kaki pria didepannya membuat bunyi bising beberapa kali seolah membangunkan seseorang yang sedang tidur. Dan, benar saja. Jaehyun langsung berdiri dan menatap mereka berdua dengan tatapan tajam. Bedanya hanya berlebih pada Taehyung sendiri.

"CEO Kim mau saya temani atau tidak?"

Taehyung melirik dan menatap jam tangan miliknya. Waktunya sedang sedikit hari ini, Jimin bilang bahwa pria itu sudah mempersiapkan segala keperluan untuk pergi malam besok. Tak lupa juga Younjae akan ikut dengannya.

"Kau tunggu aku didekat lorong pertama sebelum masuk kemari, aku hanya akan berbicara sebentar dengannya." Taehyung berujar dan pria itu mengangguk. Menunduk sebentar tepat sebelum dirinya undur diri dari hadapan.

Setelah kepergiannya, Taehyung kembali melirik kearah pria yang saat ini terlihat kacau dan menyedihkan. Melihat Jaehyun masuk kedalam jeruji besi walau masih belum disidang, rasanya ada ketenangan saat satu kasus miliknya sudah bisa dipecahkan. Diam-diam bibirnya menarik sudut bibir saat melihat pria itu mulai mendekat dan tangannya mencengkram besi pembatas.

"Kita bertemu lagi, namun disituasi yang berbeda. Yang mana aku menatapmu dengan wajah tenang padahal kau terlihat sangat menyedihkan." Taehyung memulai percakapan mereka.

Rahang pria itu mengeras seiring melihat tatapan Taehyung yang hanya menatapnya biasa. Seolah dirinya masuk kedalam sini, pria Kim itu tidak memiliki rasa kasihan.

Jaehyun menarik napas. Semakin melirik tajam kearah pria didepannya ini. "Kau terlalu sombong. Memangnya kau itu Dewa? Kau tau aku adalah pelakunya? Aku bahkan hanya tidur didalam mobil dan tau-tau ketika bangun sudah berada dirumah sakit!"

DOCTOR & CEO ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin