2.6 - Telling a secret

616 117 16
                                    

Mina menatap dalam diam sebuah foto didalam ponsel miliknya yang sedang memperlihatkan seorang pria yang rapi dengan setelan tuxedo sedang berbicara didepan orang ramai. Melihat itu, Mina jadi tersenyum sendiri. Sudah empat bulan tidak bertemu lagi, rasanya sudah sangat rindu kendati mereka masih belum pernah saling tegur sapa.

Mina masih egois. Masih kekeuh dengan apa yang dirinya lakukan sekarang. Tidak ingin bertemu Taehyung, tidak ingin berbicara dengan Taehyung, dan terakhir Mina tidak ingin mereka saling menemukan.

Entahlah, dirinya merasa aneh. Ini bukan karena faktor kehamilan bukan? Memang ada seorang Ibu hamil tidak ingin melihat wajah ayah dari anaknya sendiri? Pernyataan yang cukup membingungkan bagi Mina.

"Aegi, Papa mu sangat tampan ..." lirihnya sendu. Mina menggigit bibir bawah guna menahan rasa sedihnya yang nanti bisa berujung akan menangis lagi. Sudah cukup dengan malam-malam sebelumnya saja Mina melepas semua kerinduan itu dengan menangis.

Dan memang, harapannya seperti tidak dikabulkan. Mina tetap menangis hingga hidungnya cukup memerah, kali ini tangannya terangkat untuk menyapu bagian pipi yang sedikit basah. Kenapa rasa rindu itu masih ada? Mina selalu menggeleng keras jika pikirannya sudah mengarah kesana.

"Ah, aku lapar sekali." Mina berusaha untuk turun dari atas ranjang dan berjalan kearah sofa. Meraih makanan yang sempat dibelikan oleh Wonhee dan Jay saat sedang menghampiri sebelum mereka pulang. Sebuah ayam goreng tanpa nasi.

Mina memakannya, lahap sekali. Sesekali mengecek ponsel walau tidak ada yang mengajaknya berbicara lagi. Jika sedang di Korea, dijam sekarang ini memang wajar dirinya makan jam satu malam lewat sambil menikmati angin malam dari atas balkon. Jika dulu pasti Ibunya akan membuatkan sebuah sub untuknya, sebab Ibu Mina sendiri tau bagaimana lelahnya anak mereka setelah melakukan operasi. Nyawa pasien menjadi taruhan dan jika gagal sudah dipastikan kebencian keluarga pasien mengarah padanya.

Foto-foto didalam ponselnya masih tertata rapi. Dimulai dari foto pertama dirinya memakai jubah Dokter, teman pertamanya saat baru masuk rumah sakit, dan beberapa karyawan yang awal mulanya tidak sengaja menumpahkan sebuah kopi di jubah miliknya.

Orangnya adalah Sorim dan Dahyun.

Mengingat mereka, Mina jadi semakin rindu dengan Seoul. Bagaimana pun semuanya ada disana. Memang langkah ini sudah terlalu jauh, Mina tidak ingin kembali hanya karena kerinduan semata yang akan hilang setelah sebuah pelukan dan jalan-jalan.

"Ah, dia masih melakukan pemotretan?" monolog Mina. Melihat bagaimana siluet Nanhee di akun instagram pribadi miliknya. Disana Nanhee berpose sambil memegangi perutnya yang mulai membesar, masih dengan pakaian kurang bahan dan menerawang. Akun instagramnya didominasi oleh fotonya sendiri begitu pun Jungkook, hanya foto masing-masing.

Berbeda jika didekatnya, sudah pasti akan menebar keuwuan dan yang lain akan menjadi babu penunggu gerbang keluar. Mina ingat bagaimana romantis Jungkook saat Nanhee mulai bersikap acuh. Pria itu akan merengek minta dikasihani dan berakhir dengan sebuah kecupan diam-diam Mina intip. Terutama semenjak kehamilan Nanhee, sudah dipastikan seberapa posesifnya Jungkook. Mina yakin itu.

Setelah menikmati ayam goreng sambil menikmati angin dari balkon dan matanya yang sibuk melihat akun instagram pribadi Nanhee, Mina berdiri untuk membereskan sisa makannya. Menaruh kotak ayam itu diatas meja kembali.

Dirinya berniat akan tidur hingga baru saja akan terlentang dengan posisi miring, Mina jadi ingin kekamar mandi lagi untuk buang air kecil. Selalu saja begini, itu makanya Mina menolak saat Wonhee dan Jay ingin mengusap bagian perutnya sebab nanti pasti akan mulai ada sebuah tendangan yang nantinya akan menyiksa Mina dimalam hari. Sebuah rasa ingin buang air kecil terus menerus.

DOCTOR & CEO ✓Where stories live. Discover now