❀ 13 ❀

3K 356 125
                                    

Sᴏʀʀʏ, ɪᴛ's ᴏᴠᴇʀ ɴᴏᴡ 2





"Maaf, aku harus pergi..." ucap Jungkook.

"Lima menit, ijinkan aku lima menit memelukmu seperti ini. Lima menit, Jungkookie! Sebelum...sebelum kau bersama orang lain!"

Apa ini? Apa dia menangis?

Tubuh Jungkook terkunci, bahkan semua inderanya tak mengikuti perintahnya untuk meninggalkan tempat itu. Meninggalkan Taehyung dengan segenap rasa bersalahnya. Ia membiarkan Taehyung bersandar di balik punggungnya tanpa memberikan balasan apapun, sebelah tangannya tampak meremat pelan kala Taehyung mengeratkan pelukannya. Hingga saat Taehyung melonggarkan pelukannya, tanpa sadar Jungkook menunduk manik hitam jelaganya mengikuti bagaimana lengan Taehyung terlepas dari pinggangnya.

Telapak tangannya ingin sekali menahan lengan Taehyung agar tetap memeluknya, tetapi ia kembali teringat saat sosok tampan itu bersikeras memintanya menandatangani surat cerai demi untuk menikahi Irene.

"Sepertinya waktuku sudah habis, Jungkookie. Dan aku tidak ingin mengambil banyak lagi waktumu, karena aku telah banyak membuang waktumu percuma karena bersamaku. Bisakah kau menunggu sebentar?" Taehyung mundur dua langkah, mengambil jarak dari Jungkook menatap lamat sosok di depannya.

"Cepatlah! Aku tidak punya banyak waktu, seseorang menungguku, kalau kau lupa!" ucap Jungkook datar, ia mengalihkan pandangan kemana saja asal tidak ke arah Taehyung, seraya susah payah menelan salivanya kasar yang tertahan di tenggorokannya, sakit!.

"Maaf, aku akan segera kembali!" Taehyung memutar tubuhnya, meninggalkan Jungkook sejenak berlari menuju mobilnya. Setelah meraih sesuatu dari dalam mobilnya, dengan segera Taehyung pun kembali menghampiri Jungkook.

"Hah! Hah! Maaf, membuatmu menunggu," ucap Taehyung terengah.

"Cepatlah!"

"Maaf jika sudah membuang waktumu percuma dengan menemuiku, Jungkookie. Dan maafkan aku yang tidak pernah memberimu kebahagiaan, aku sungguh bodoh tidak bisa melihat seseorang yang sangat berharga di dekatku. Aku tahu semuanya telah terlambat, akan tetapi meskipun aku tahu semuanya terlambat, aku akan tetap mengatakan ini padamu. Dengarkan aku, Jungkookie, aku... aku, Kim Taehyung mencintaimu!"

Deg

"Katakan saja pada kekasihmu itu! Kau tahu bukan, semuanya terlambat?"

Kenapa hatiku sakit sekali?

"Aku tahu kau tidak akan percaya padaku. Aku mengerti! Dan inilah caraku mencintaimu sekarang, aku akan membiarkanmu bahagia bersama pilihanmu. Eunwoo? Kau akan bersamanya, 'kan? Aku akan merelakanmu untuknya, berjanjilah padaku bahwa kau akan bahagia. Kau berhak untuk bahagia, aku ingin melihatmu bahagia, Kim Jungkook! Ha..ha..ha!" Tawa Taehyung pongah.

"Kim Jungkook?! Seharusnya sudah dari dulu aku memanggilmu dengan itu bukan? Dan sekarang kau melepaskannya, maka itu Jungkookie, ini..!" Taehyung menyodorkan sebuah amplop berwarna coklat. Dan Jungkook tahu itu adalah amplop yang sama dengan amplop berkas perceraian yang ia punya. Taehyung tersenyum tipis mencoba menahan segala luka dalam hatinya.

Tangan Jungkook terulur kaku meraih amplop dari tangan Taehyung, perlahan ia membuka amplop itu. Membukanya dan menariknya perlahan, hingga manik mata doenya teralih pada tempat dimana mereka harus membubuhkan tanda tangan. Taehyung telah menandatangani surat itu. Dengan kata lain, secara tidak langsung mereka telah bercerai.

DANDELIONS S1Where stories live. Discover now