3

857 212 16
                                    

Sekitar pukul 11 malam, mereka semua sudah tertidur pulas namun tidak dengan Jino yang masih mengerjakan tugas. 

Salah satu jendela kamar milik Jino menghadap ke halaman belakang,jadi Jino bisa melihat dengan jelas pohon besar yang terlihat sudah sangat tua di sana.

Jino melangkahkan kakinya mendekati jendela, berniat untuk menutup kordennya. Namun matanya tak sengaja melihat jika ada pria yang berdiri di atas dahan pohon besar itu.

Mata Jino terbelalak ketika melihat jika pria tersebut memasukkan lingkaran tali ke lehernya dan bersiap untuk melompat ke bawah seperti melakukan percobaan bunuh diri .

Tanpa pikir panjang,Jino segera berlari turun kebawah menuju ke halaman belakang tepatnya pohon besar tadi, berniat mengenhentikan percobaan bunuh diri itu . Tapi sesampainya disana, Jino terheran heran karena tidak ada apa-apa dan tidak ada siapa-siapa disana.

"Kemana sih orang tadi ? Gak mungkin kalau gue salah lihat" Jino mengamati pohon besar yang ada di depannya dimana ia yakin jika tadi ia tidak salah lihat.

"Jangan-jangan...." tanpa menyelesaikan perkataan nya Jino langsung berlari masuk ke dalam rumah secepat kilat dengan perasaan dan pikirannya yang kacau . Mulutnya terus menggumkan kata 'gak mungkin ' berulang kali.

Dor dor dor !!!

Jino mengetuk pintu kamar milik Handra dengan keras dan ia tidak peduli jika tindakannya bisa saja membangunkan Aldo atau Rean.

Cklek

Handra membuka pintunya dengan wajah mengantuk namun bisa dilihat jika Handra sangat kesal karena Jino mengganggu tidurnya yang nyenyak .

"Apa sih!Ganggu aja !"sentak Handra sesekali menguap menahan kantuk.

"Dra,gue tidur bareng Lo ya...plissss"pinta Jino penuh harap,biarlah harga dirinya turun di bawah laki-laki menyebalkan ini tapi tidak apa-apa kan? Ia juga ingin menyelamatkan diri.

"Lah kamar Lo apa kabar ?" sinis Handra.

"Pliss, Dra besok gue traktir deh !" rayunya dan diimbuhi dengan sedikit sogokan.

"Oke deh.Demi makanan" final Handra

Jino langsung saja menyerobot masuk ke kamar Handra setelah mendapat persetujuan dari pemilik kamar sedangkan pemilik kamar masih dibelakang nya sambil menutup pintu kamar.

Tujuannya hanya satu,Ia masih takut dengan kejadian yang baru saja menimpa dirinya. jadi jika ia tidur bersama Handra mungkin rasa takutnya akan hilang.

"D-dra..." Jinoberdiri mematung di depan ranjang milik Handra.

Otaknya masih mencerna apa yang tengah  terjadi sekarang.Jino menggeleng tak percaya.

Handra sedang tertidur pulas sambil memeluk guling nya.

Jino berbalik menoleh ke arah belakang, seketika kedua lututnya melemas . Tidak ada siapa-siapa dibelakang nya. Lalu yang tadi membukakan pintu itu siapa?

Keringat dingin kini mulai bercucuran di wajahnya.

"Dra ! Dra ! Dra! Bangun dra!" teriak Jino membangunkan Handra dengan cara mengguncang-guncangkan badan Handra dengan cepat. Membuat Handra mau tak mau harus bangun.

"Apa sih ,Jin!" teriak Handra masih dengan mata tertutup.

"Dra!bangun!" paksa Jino sambil menarik tangan Handra agar terduduk.

"Lo ngapain sih malam-malam disini?!" Handra bertanya kesal.

Plak !

"Aww !!"

Handra berteriak keras sambil memegang pipinya yang panas karena baru saja ditampar oleh Jino dengan brutalnya.

"I-ini b-bener Lo kan ? Bukan setan?' tanya Jino gelagapan.

Plak !

Kini Handra balik menampar Jino.

"Setan pala lu ! Ini gue ! Lo kali yang setan ! Hhh" kata Handra setelah menampar balik pipi Jino karena dengan kesal.

"Ya sorry,gue kan cuma nanya" kata Jino sambil mengusap pipinya.

"Nanya-nanya, nanya yang jelas dong! Lo ngapain sih malem-malem kesini ?! Gak berani tidur sendiri Lo?!" tanya Handra dengan nada juteknya.

"Iya Dra,gue tidur sini ya" ucar Jino memelas.

"Lo kenapa sih?!"

"Gue abis dikerjain setan ! Gue takut sumpah!" Jino menekankan semua ucapannya.

"Hahaha...!!! Mana ada setan Jin, ah ! Mimpi Lo?" ujar Handra tak percaya dan menertawakan Jino sedangkan yang ditertawakan merasa kesal.

"Gue serius !"

"Lo gak usah nipu gue Jin,gue gak bakal takut" Handra mengusap air matanya akibat kebanyakan tertawa, menertawakan Jino.

"Dan gue gak percaya" sambung Handra masih dengan tawa menyebalkannya.

"Kalo sampai Lo ketemu setan,gue sukurin  !" Jino berujar dengan kesal.

"Jino,jino. Udah deh! Kalo mau tidur disini ya udah sih tidur aja, gak usah pake bawa bawa setan segala" kata Handra dengan nada mengejeknya sangat menyebalkan di mata Jino.

Jino kesal dan dalam hatinya laki-laki itu mendoakan jika Handra digentayangi  setan agar percaya sama omongan nya. Meski begitu Jino tetap tidur di kamar Handra karena ia juga takut jika harus tidur sendiri ,setidaknya untuk malam ini.

Ada yang mau ngerasain di posisi jino ?







NEW HOUSEWhere stories live. Discover now