2

23.2K 1.7K 110
                                    

Happy reading🌻🌻


"Hey, tangan kurusmu itu menyakiti lenganku." Ucap jeno

"Yakk! Menurut aku mau melakukan ini? Jika bukan karena kakek aku tidak sudi." Jawab jaemin

Dua puluh lima menit berdebat dengan Donghae, jeno dan jaemin akhirnya bersedia melangsungkan pernikahan dadakan ini. Donghae mengeluarkan akting mautnya, ia meringis kesakitan dan mengatakan akan menolak untuk mengikuti operasi sebelum kedua cucunya menikah. Dan disinilah mereka sekarang, berjalan di atas altar yang sebelumnya mereka lihat . Jaemin masih tidak percaya altar yang dilihat sebelumnya ternyata akan dilewatinya bersama orang yang bahkan masuk dalam daftar hitamnya.



-🐶🐰-



Donghae berdiri dengan dengan kedua tangannya yang terpaut erat, matanya berkaca-kaca memandang pasangan yang tengah berjalan diatas altar. "Mereka sangat serasi, aku sudah memimpikan ini sejak lama."

Taeyong mengangguk setuju. "Benar.. mereka sangat serasi." Katanya, "aigo... Menantuku sangat cantik." Lanjutnya.

Sementara itu, yuta tengah membisikkan sesuatu kepada jaehyun yang berdiri disebelahnya. "Kenapa aku merasa mereka berdua tengah bertengkar." Katanya, sambil melirik jaehyun sekilas. "Apa kau juga merasakannya?". Lanjutnya

Jaehyun mengerutkan keniy, kemudian mengangguk setuju. "Kau benar, aku khawatir mereka akan mengacaukannya." Ucap jaehyun sambil berbisik ke arah yuta.

Winwin menaikkan alis kananya, tidak sengaja mendengar bisikan yuta dan jaehyun. "Itu tidak akan terjadi." Sahutnya. "Akan aku urus."

Winwin menghampiri taeyong untuk membisikkan sesuatu. Taeyong tampak menganggukkan kepalanya. Kemudian keduanya berjalan secara terpisah, berjalan disebelah altar, menuju ujung altar untuk menanti putra mereka masing-masing.

Sementara itu, kedua pengantin dadakan ini tengah beradu argument. Mereka berjalan sangat pelan untuk memperlambat waktu. Mereka tengah menantikan keajaiban datang untuk membatalkan pernikahan mereka. Namun, keajaiban tak kunjung datang, hingga mereka tepat dipenghujung altar.

Jaemin berdecak. "lepaskan!." Katanya. "Aku tidak ingin menikah denganmu." Jaemin memutar tubuhnya berdiri membelakangi jeno.

Jeno mendesah tak suka, ia pun ikut berbalik membelakangi jaemin. Pengantin itu malah berdiri saling membelakangi. Mulai terdengar bisikan-bisikan dari tamu undangan. Ada juga beberapa undungan yang gemas melihat pasangan yang tengah merajuk diatas altar.

Jeno dan jaemin mendengar para undangan yang mulai berbisik dan menatap heran ke arah mereka. Sebenarnya darimana Donghae mendapatkan para tamu ini. Satupun dari tamu itu tidak ada yang dikenalinya.

Winwin sudah menduga ini akan terjadi. Ia mendekat ke arah putranya. Berdiri dibawah altar tepat didepan putranya. "Psstt... Psstt... Nana? Nana-ya?." Bisiknya kepada jaemin.

Jaemin tengah melipat tanganya didada, mempoutkan bibirnya. Matanya menatap bundanya kesal. Bundaaa... Nana tidak ingin menikah dengan tembok China itu." Keluhnya.

Winwin kembali membisikkan kata pada jaemin. "Jangan begitu sayang, apa kau ingin kakek mati ditempat?." Katanya.

Sementara itu, taeyong diseberang sana juga tengah melakukan hal yang sama kepada jeno. Jeno menatap mommynya kesal. "Mom! Aku tidak ingin menikah dengan manusia cerewet itu!." Keluhnya.

Pie Days || Nomin✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang